Di Kab. Sumenep, Tradisi Lebaran Ketupat, Ziarahi Makam para Raja dan Wali

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 30 Apr 2023 16:31 WIB

Di Kab. Sumenep, Tradisi Lebaran Ketupat, Ziarahi Makam para Raja dan Wali

i

Keluarga Moh. Raji, dari kiri Ana Fitriyana, M.Pd, Ibu Ainiyah, Ahmad Azizi, Edy Zubaidi, M.Pd dan Alan Sahlan di Areal pemakaman Asta Tinggi Sumenep, SP/ Ainur Rahman

SURABAYA PAGI Sumenep -  Di Kab. Sumenep, tradisi Lebaran Ketupat 1444 Hijriyah, masyarakat di Kab. Sumenep, mengunjungi makam para Raja dan Wali seperti di Asta Syekh Yusuf Talango dan Asta Tinggi Sumenep.

Banyaknya para peziarah yang mendatangi tempat-tempat kramat dan sakral itu tidak hanya dari madura melainkan dari luar pulau Madura.

Baca Juga: Pelapor Tanah Kas Desa di Sumenep, Janji Ungkap Kasus Lebih Besar dengan Pelaku Sama

Wisata religi itu dijadikan sebagai tempat untuk saling mengingatkan akan pentingnya nilai kebersamaan dan meningkatkan kwalitas keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Pristiwa sakral itu biasa dilakukan oleh masyarakat Sumenep sebagai tradisi dan budaya ketupat yang dilestarikan dalam setiap tahunnya.

Saat reporter Surabaya pagi mengunjungi lokasi pemakaman Syekh Yusuf di pulau Talango, dan menjumpai berbagai banyak pengunjung dan peziarah dari luar pulau garam Madura.

Keluarga besar Moh. Raji dan Ibu Ainiyah salah satu pengunjung dari Desa Rombiya Barat Kec. Ganding Sumenep mendatangi magbaroh Syekh Asta Yusuf di Desa Talango, Kecamatan Talango Sumenep.

Moh. Raji, kepada Surabaya Pagi, mengatakan jika kedatangannya ke Asta Yusuf itu karena memiliki niat berkunjung bila anak pertamanya diberikan keselamatan pada saat melahirkan.

" Alhamdulillah, saya bersama keluarga besar, saat ini sudah memenuhi keinginannya untuk berkunjung ke Asta Syekh Yusuf di desa talango," ujarnya.

Baca Juga: Pemkab Sumenep Gelar Festival Led Lebaran Hari Ketupat 2024 di Pantai Lombang Sumenep

Selain itu, ia juga menyampaikan kebahagiaannya dengan membagi-bagikan sembako bagi para juru kunci Asta Yusuf, salah satunya adalah seekor ayam yang masih hidup.

" Syukur kepada Allah, karena masih diberikan kesehatan dan nikmatnya berbagi, Alhamdulillah, putri pertama saya telah memiliki anak perempuan yang bernama Mafasa Adzkiya Varadisa Zubaid," katanya.

Acara kunjungan nimang cucu itu, dijadikan sebuah perjalanan reliqi sekaligus bernuansa sosial karena bisa bertemu dengan banyak orang dan menebar kebaikan.

" Wisata religi itu, dilakukan sebagai ajang mengaji diri dari kesalahan dan terus melakukan perbaikan untuk berbenah dan berinstrofeksi, intinya meningkatkan kwalitas keimanan dan ketaqwaan," ungkapnya.

Baca Juga: Polres Trenggalek Amankan 135 Balon Udara Selama Perayaan Lebaran Ketupat

Sementara Ana Fitriyana, M.Pd. perempuan yang berkarir di kota Jember dengan suaminya Edy Zubaidi, M.Pd, mengaku menikmati liburan wisata sakral sebagai tujuan untuk membekali diri.

" Senang bisa menikmati liburan karena melahirkan, selain itu, saya juga bisa memperkenalkan beberapa tempat wisata sakral untuk anak saya yang baru lahir dan keluarga besar saya," jelanya.

Pasangan yang baru saja menikah itu telah dianugerahi anak pertama bernama, Mafaza Adzkiya Varadisa Zubaid. (AR)

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU