Pemprov Jatim Bahas Potensi Kerjasama Ekonomi dengan Dubes Uni Eropa

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 19 Mei 2023 09:32 WIB

Pemprov Jatim Bahas Potensi Kerjasama Ekonomi dengan Dubes Uni Eropa

i

Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak saat menerima kunjungan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, Vincent Piketdi Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (18/5/2023). Foto: Pemprov Jatim.

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim menerima kunjugan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, Vincent Piket di Ruang Kerja Wakil Gubernur Jatim di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (18/5/2023) sore.

Berbagai hal dibahas dalam pertemuan ini. Salah satunya mengenai kerja sama di bidang ekonomi seperti peningkatan perdagangan berbagai komoditi asal Jatim ke Uni Eropa.

Baca Juga: Pemprov Jatim Melalui Dishut Jatim Siap Dukung FOLU Net Sink 2030

Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak mengatakan, sejak tahun 2018 – 2022, neraca perdangangan Jatim dan Uni Eropa bernilai fluktuatif bagi Jatim dengan trend perlambatan rata-rata -2,99% per tahun.

Pada Tahun 2018, Jatim minus hingga 306,554 juta Dollar AS, dimana nilai ekspor ke Uni Eropa hanya sebesar 2.493,43 juta Dollar AS. Sedangkan nilai impornya mencapai 2.799,98 Juta Dollar AS.

Kendati demikian, kondisi ini semakin membaik dari tahun ke tahun, hingga pada tahun 2022 Jawa Timur mengalami surplus sebesar 174,12 juta Dollar AS. Secara rinci, nilai ekspor Jatim ke Uni Eropa mencapai 2.376,70 Juta Dollar AS, sedangkan impornya tercatat 2.202,58 juta Dollar AS.

“Untuk itu dalam pertemuan ini kita akan bahas beberapa peluang perdagangan komoditas Jatim ke Uni Eropa. Termasuk ekspor beberapa produk unggulan, sehingga neraca perdagangan kita bisa surplus dengan Uni Eropa,” kata Emil.

Adapun beberapa komoditi non migas Jatim yang diekspor ke Uni Eropa di antaranya yakni alas kaki, kayu, barang dari kayu, berbagai produk kimia, bahan kimia organik, kendaraan dan bagiannya, perabot dan penerangan rumah, tembakau, lemak dan minyak hewan/nabati, berbagai makanan olahan, besi dan baja, serta kertas/karton.

Sementara komoditi impor Jatim dari Uni Eropa meliputi mesin-mesin/pesawat mekanik, pupuk, bubur kayu/pulp, besi dan baja, susu, mentega, telur, ikan, udang, bahan kimia organik, mesin/peralatan listrik, plastik dan barang dari plastic, serta kertas/karbon.

Lebih lanjut, mantan Bupati Trenggalek ini menambahkan, Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia dan Uni Eropa atau Indonesia—European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) merupakan sebuah perjanjian perdagangan bebas antara Indonesia dan Uni Eropa yang secara resmi diluncurkan pada 18 Juli 2016.

Baca Juga: Perkuat Ekspansi Bisnis, Bank Jatim Tanda Tangani MoU dengan Pengelola JIIPE

Perjanjian yang hingga saat ini masih dalam tahap perundingan ini membahas berbagai aspek hubungan ekonomi secara menyeluruh. Perjanjian ini diharapkan dapat membuat akses produk ekspor Indonesia ke pasar Uni Eropa akan menjadi lebih terbuka serta dapat meningkatkan daya saing produk-produk tersebut.

“IEU-CEPA bukan hanya mampu memberikan peningkatan akses pasar untuk barang-barang produksi Indonesia, tapi juga juga mendorong perdagangan jasa serta investasi yang berperan penting dalam pemulihan ekonomi,” ujarnya.

Menurutnya, perjanjian perdagangan bebas seperti IEU – CEPA ini akan memberikan banyak manfaat bagi Pemprov Jatim, khususnya dalam mempermudah ekspor produk-produk Jatim ke pasar Eropa dan memperbaiki daya saing produk-produk tersebut.

Sementara itu, Vincent Piket mengatakan, diskusi dengan Wagub Jatim dan jajarannya adalah tentang kerja sama ekonomi dan tentang peluang kerjasama perdagangan. Menurutnya, beberapa komoditi yang dimiliki Jatim sangat menarik dan menginspirasi.

Baca Juga: Raih WTP, BPK Masih Curigai Pelaksanaan Dana Hibah Pemprov Jatim 

“Besok juga kami akan bertemu dengan Universitas Airlangga terkait beberapa program studi tentang Eropa. Jadi kami sangat senang. Ini adalah kesempatan yang luar biasa bagi saya untuk mengunjungi memberikan pidato juga untuk para mahasiswa,” ujar Vincent.

Selain itu, Vincent juga mengunjungi pabrik yang memproses minyak kelapa sawit, komoditas utama dari negara Indonesia.

Ia menilai, Jatim adalah provinsi besar baik jumlah penduduknya maupun kekuatan ekonominya di Indonesia. Begitu banyak peluang yang bisa dieksplorasi. Maka dari itu, ia akan membahas lebih lanjut terkait peluang tersebut termasuk soal perdagangan ke depannya.

“Tahun depan kita akan melakukan beberapa program sosialisasi di beberapa perusahaan di sini. Baik peluang untuk berbisnis dengan Eropa dan juga perdagangan dan investasi,” tutupnya. sb

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU