SURABAYAPAGI.COM, Ngawi - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi, Jawa Timur, mendorong petani di tepi hutan untuk bekerjasama dengan Perum Perhutani. Hal tersebut bertujuan agar nilai ekonomi di lahan-lahan tersebut meningkat sekaligus mendongkrak kesejahteraan warga setempat.
“Pemkab Ngawi terus memfasilitasi kerja sama petani tepian hutan dengan Perhutani KPH Ngawi melalui Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH),” kata Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko di Ngawi, Minggu (4/6/2023).
Baca Juga: Petani di Ngawi Manfaatkan Lahan Waduk untuk Bercocok Tanam Imbas Kemarau
Orang nomor dua di Kabupaten Ngawi itu mengungkapkan bahwa sesuai data dari 85 desa tepian hutan yang ada di Ngawi, sebanyak 60 desa di antaranya telah tergabung dalam LMDH dengan Perhutani.
Jumlah tersebut akan terus ditingkatkan mengingat pentingnya kerja sama tersebut untuk memadukan fungsi aspek pengelolaan hutan yakni ekologi, ekonomi, dan sosial.
Selain itu, kerja sama pemanfaatan lahan hutan untuk pertanian oleh petani tepian hutan juga memiliki sejumlah kelebihan, terutama untuk bercocok tanam palawija seperti komoditas jagung.
Wakil Bupati yang akrab disapa Mas Antok itu mengatakan, jagung merupakan komoditas alternatif yang menjadi potensi di wilayah Ngawi saat musim tanam kemarau tiba. Apalagi untuk daerah yang sulit pasokan air dan irigasinya hanya mengandalkan air hujan.
Baca Juga: Berkah Musim Kemarau, Produksi Tembakau di Ngawi Naik 300 Hektar
Hal itu karena wilayah tepian hutan di Ngawi belum banyak terakses irigasi, sehingga petani diarahkan untuk menanam palawija guna menghindari gagal panen.
Guna meningkatkan produksi komoditas jagung, Pemkab Ngawi melalui dinas terkait juga mengawal keberhasilan petani jagung dalam pengelolaannya sehingga bisa mencapai target.
Pemkab juga membantu alat oven untuk pengering jagung, sehingga pada saat musim hujan petani tidak akan mengalami kerugian untuk memproduksi jagung pipil kering.
Baca Juga: Ngawi Specta Carnival, Suguhkan Potensi dan Kearifan Lokal Pertanian
Secara keseluruhan, hasil produksi jagung di Ngawi saat ini mencapai 243.029 ton jagung kering pipil dengan luas lahan tanam 31.611 hektare.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 20 persen produktivitas jagung disumbang oleh Kecamatan Karanganyar yang semuanya merupakan lahan di bawah tegakan hutan bekerja sama dengan Perum Perhutani KPH Ngawi.
Maka dari itu, lanjut Mas Antok, melalui kerja sama Perhutani dengan petani hutan tersebut, Pemkab Ngawi berharap manfaat pengelolaan hutan yang lestari serta peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat terwujud. ng
Editor : Redaksi