Mei 2023, Kabupaten Jember Catat Inflasi Sebesar 0,24 Persen

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 07 Jun 2023 11:14 WIB

Mei 2023, Kabupaten Jember Catat Inflasi Sebesar 0,24 Persen

i

Kepala BPS Jatim Tri Erwandi. Foto: Diskominfo Jember.

SURABAYAPAGI.COM, Jember – Badan Pusat Statistik (BPS) Jember mencatat bahwa angka inflasi Jember pada bulan Mei 2023 secara bulanan (mtm) mencapai 0,24 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) 117,03.

Angka tersebut berada di atas tingkat inflasi Jawa Timur dan nasional masing-masing 0,18 persen dan 0,09 persen. SEdangkan untuk inflasi year to date (ytd) sebesar 1,19 persen, dan inflasi year on year (yoy) sebesar 4,9 persen.

Baca Juga: Dipicu Harga Beras, BPS: Tren Inflasi Kota Madiun Alami Penurunan

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jember Tri Erwandi mengatakan bahwa kenaikan harga bawang putih menjadi penyumbang tertinggi laju inflasi di kabupaten setempat.

"Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi mtm bulan Mei 2023 di antaranya bawang putih, bawang merah, tomat, tarif kendaraan travel, rokok putih, angkutan antarkota, telur ayam ras, daging ayam ras, minyak goreng, dan beras," kata Tri Erwandi dalam konferensi pers yang digelar di Kantor BPS Jember, Senin (5/6/2023).

Kelompok penyumbang inflasi terbesar ada di bawang putih yakni 13,75 persen dengan andil 0,04 persen. Artinya, kata Tri, harga bawang putih mengalami peningkatan, dan memiliki andil besar karena dibutuhkan oleh banyak masyarakat.

Selanjutnya, kelompok makanan yang memberi andil terbesar inflasi yakni rokok sebesar 0,74 persen. Kemudian disusul komoditas bawang merah 10,36 persen dengan andil 0,03 persen. Adapun beras hanya menyumbang inflasi kecil 0,46 persen, namun tetap memiliki andil besar 0,02 persen.

Maka dari itu, BPS pun mengimbau tim pengendali inflasi agar lebih waspada. Pasalnya, di bulan Juni bertepatan dengan hari raya Idul Adha.

"Idul Adha sebentar lagi, banyak masyarakat yang selamatan, terutama tradisi warga Madura melakukan mudik kedua," ucapnya.

Baca Juga: BPS: Produk China Dominasi Impor Nonmigas RI

Selain itu, ia juga mengingatkan agar tim pengendali inflasi mewaspadai kenaikan harga kambing dan sapi yang akan digunakan sebagai ternak kurban.

"Harga kambing dan sapi berpotensi naik, kecuali setelah hari H Idul Adha biasanya kembali turun," ungkapnya.

Tri menjelaskan, inflasi di Jember terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran yakni kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,61 persen; kemudian kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,06 persen; kelompok perumahan, air, listrik dan bahar bakar rumah tangga sebesar 0,02 persen.

Berikutnya, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,09 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,05 persen; kelompok transportasi sebesar 0,14 persen; kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen.

Baca Juga: BPS: Impor Beras RI per Januari – Februari 2024 Tercatat 880,82 Ribu Ton

Selanjutnya. kelompok penyediaan makanan dan minuman/ restoran sebesar 0,14 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,16 persen. Sementara kelompok pengeluaran lainnya stabil.

Sementara untuk inflasi energi dan bahan makanan, komponen bahan makanan pada Mei 2023 mengalami deflasi bulanan mtm sebesar 0,04 persen, atau terjadi penurunan indeks dari 120,73 pada April 2023 menjadi 121,57 persen pada Mei 2023.

Adapun komponen energi pada Mei 2023 tidak mengalami perubahan harga atau stabil pada indeks 114,43 persen. Komponen energi secara YoY mengalami inflasi sebesar 11,30 persen dan secara tahun kalender hingga Mei 2023 komponen energi mengalami deflasi sebesar 0,21 persen.

Untuk diketahui, dari delapan kota IHK di Jawa Timur, semua kota mengalami inflasi. Dimana inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Sumenep sebesar 0,66 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Madiun sebesar 0,07 persen. jbr

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU