Budidaya Melon, Perangkat Desa di Gresik Raih Cuan Rp16 Juta Setiap Panen

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 09 Jun 2023 14:06 WIB

Budidaya Melon, Perangkat Desa di Gresik Raih Cuan Rp16 Juta Setiap Panen

i

Ahmad Mahdi saat memanen hasil buah melon di greenhouse miliknya. Foto: SP/Grs.

SURABAYAPAGI.COM, Gresik - Meski sudah bekerja sebagai perangkat desa, namun Ahmad Mahdi tetap menekuni hobinya di bidang pertanian. Berkat kerja kerasnya, ia berhasil membudidayakan buah melon dengan konsep greenhouse (rumah kaca). Hebatnya, dalam sekali panen dirinya mampu meraih uang hingga Rp16 juta.

Keberhasilan Mahdi membudidaya melon jenis golden di lahan seluas 250 meter persegi ini tak bisa dilepaskan dari tekad kuat dan manajemen waktu, seperti melakukan penyiraman sebelum berangkat dan sepulang bekerja sebagai Kaur TU dan Umum di Balai Desa Tanjangawan, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik.

Baca Juga: Kaya Mineral, Vitamin dan Antioksidan yang Baik Bagi Bumil

Mahdi bercerita, sebelumnya ia bersama istri Ratna Ika Ningtyas sudah menekuni pertanian. Khususnya tanaman padi dan tomat. Lantaran hasilnya kurang maksimal akibat banyak hama di sawah. Kemudian dirinya belajar mengenai budidaya melon dengan konsep greenhouse.

"Saya belajar ke beberapa pembudidaya melon yang sukses. Setelah tahu ilmunya, saya akhirnya mencoba mempraktekkan," ungkap Mahdi, saat ditemui di greenhouse miliknya, Kamis (8/6/2023).

Sebagai langkah awal, lanjut pria berusia 33 tahun ini, ia menanam 700 bibit melon di lahan 250 meter persegi. Adapun modal produksi yang dia keluarkan untuk bibit, media tanam dan nutrisi menghabiskan sekitar Rp4 juta.

"Butuh sekitar 70 hari untuk bisa di panen. Bahkan, sebelum panen sudah banyak orang yang pesan," kata Mahdi.

Alumni Madrasah Aliyah (MA) Kanjeng Sepuh Sidayu ini menjelaskan bahwa dari 700 bibit melon yang ditanam bisa menghasilkan sekitar 1 ton buah melon.

"Alhamdulillah bisa panen sekitar 1 ton. Per kilo saya jual Rp16 ribu. Sehingga menghasilkan uang Rp16 juta," ujarnya.

Menurut Mahdi, menanam melon dengan konsep greenhouse memiliki banyak kelebihan dibanding cara konvensional. Salah satunya dari terhindar dari hama tikus atau hewan lainnya karena seluruh sisi ditutup plastik.

"Meski pembuatan greenhouse butuh modal hampir Rp25 juta, namun itu sebanding dengan hasil yang diraih," ucap Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Ujungpangkah tersebut.

"Kami juga senang ternyata banyak warga dan anak sekolah yang berkunjung untuk sekedar melihat-lihat maupun berfoto dengan melon di greenhouse," imbuhnya.

Sementara, Kepala Desa Tanjangawan Anang Ma'ruf mengaku senang atas inovasi yang dilakukan perangkat desanya dalam mengembangkan dan meningkatkan perekonomian di bidang pertanian.

"Apa yang dilakukan Mahdi ini patut dijadikan contoh bagi warga lainnya. Mudah-mudahan mampu menambah penghasilan para petani," kata Anang.

Dia menambahkan, adanya budidaya melon dengan konsep greenhouse ini menjadi hal baru di wilayahnya. Sehingga tak heran banyak orang penasaran untuk melihat dan berfoto ria.

"Saya kaget yang datang gak hanya warga sini (Tanjangawan, red), akan tetapi warga di luar desa maupun kecamatan lain," tutupnya. grs

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU