Wagub Emil Harap Galeri BEI Didukung Program Literasi dan Inklusi Pasar Modal

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 21 Jun 2023 09:03 WIB

Wagub Emil Harap Galeri BEI Didukung Program Literasi dan Inklusi Pasar Modal

i

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak saat peresmian 12 galeri investasi BEI di Kantor Perwakilan BEI Jatim, Senin, (19/6/2023). Foto: Pemprov Jatim.

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) Emil Elestianto Dardak menyampaikan apresiasinya atas peresmian 12 galeri investasi Bursa Efek Indonesia (BEI) di 6 kota di Jatim.

Peresmian tersebut juga melibatkan program literasi dan inklusi pasar modal, serta diluncurkannya platform investasi khusus untuk penyandang disabilitas. Sejumlah kegiatan tersebut berlangsung di Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Jatim, Senin, (19/6/2023).

Baca Juga: Wagub Emil Sebut Sektor Manufaktur Berpotensi Dikembangkan di Jatim

Dalam sambutannya, Emil berharap bahwa kehadiran galeri investasi BEI ini akan meningkatkan investasi dan pasar modal di Jatim. Pasalnya berdasarkan laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jatim regional IV, Provinsi Jatim termasuk provinsi tertinggi dalam berinvestasi meliputi Kota Surabaya, Kota Malang dan Kabupaten Sidoarjo sebanyak 41 persen.

“Bahkan dari 790 galeri BEI di seluruh Indonesia, sebanyak 86 ada di Jawa Timur. Jatim memiliki jumlah galeri terbanyak. Terima kasih atas dukungannya," kata Emil.

Mantan Bupati Trenggalek itu berharap bahwa kehadiran galeri BEI di Surabaya akan didukung oleh program literasi dan inklusi pasar modal, terutama bagi masyarakat penyandang disabilitas.

Menurutnya, literasi pasar modal penting untuk memahami investasi dan mencegah investasi bodong. Hal ini karena banyak yang memiliki produk keuangan, tetapi tidak memahami investasi karena literasinya rendah.

Emil juga menekankan pentingnya waktu investasi yang jelas dan diversifikasi investasi agar masyarakat tidak mengalami kerugian besar jika investasi di satu instrumen mengalami masalah. Maka dari itu, pentingnya literasi dijelaskan salah satunya melalui kehadiran galeri investasi.

“Indeks literasi dan inklusi keuangan Jatim secara prosentase cukup baik. Di tahun 2022 sebesar 55,32 persen dan ada kenaikan yang signifikan secara konsisten dari 2016 sampai 2022. Begitu pula inklusinya dari 73,2 di tahun 2016 menjadi 92,99% di tahun 2022,” jelasnya.

Namun, ia menekankan perlunya upaya berkelanjutan dalam literasi keuangan melalui kerjasama dengan berbagai pihak terkait, termasuk perguruan tinggi dan komunitas-komunitas, termasuk komunitas disabilitas.

Khusus galeri investasi untuk penyandang disabilitas, Emil meminta adanya program yang ramah bagi difabel.

Baca Juga: Pemprov Jatim Perketat Pemantauan Tembakau Luar Masuk Madura

“Kalau bisa program untuk ramah difabel yang kemudian diintegrasikan di galeri investasi,” ucapnya.

Selain itu, ia juga berpesan bahwa mereka yang bekerja di galeri investasi harus dapat memberikan pemahaman risiko investasi dan kerjasama dengan berbagai pihak kepada masyarakat. Hal tersebut bertujuan agar masyarakat tidak terjebak investasi bodong.

“Saya berharap banyak yang mulai main ke instrumen equity. Cuma itu tadi harus hati-hati agar tidak terjebak dalam investasi bodong,” tuturnya.

Menurutnya, yang tidak kalah penting setelah investasi yaitu perlunya time horizon yang jelas. Yakni panjang total waktu yang diperkirakan akan dipegang oleh investor untuk menetapkan horizon waktu investasi apapun. Biasanya terkait dengan tujuan dan maksud investor.

“Literasi investasi bagi masyarakat harus dicari kurikulumnya karena tidak mungkin semua punya pemahaman finance. Kata kunci yang paling sederhana adalah jangan meletakkan telur di satu keranjang, karena ketika jatuh akan pecah semua,” terangnya.

Baca Juga: Jambore Batik 2023 Disebut Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat

Dalam hal pertumbuhan pasar modal di Jawa Timur, kepemilikan saham dan transaksi saham terbilang stabil, meskipun pada akhir tahun 2022 terjadi kontraksi akibat sentimen negatif ketidakpastian ekonomi global.

Lebih lanjut, Emil menuturkan bahwa perkembangan pasar modal di Jatim salah satunya terlihat dari jumlah emiten atau pihak utama yang menerbitkan saham di Jatim. Dimana hingga akhir tahun 2022 tercatat sebanyak 47 emiten di pasar modal Jatim.

Phaknya pun berharap, seluruh elemen turut serta menggairahkan kapitalisasi pasar untuk emiten-emiten Jawa Timur.

 “Ayo kita dukung emiten Jawa Timur bersama-sama dengan harapan bagaimana supaya semakin banyak dan ada emiten-emiten yang levelnya UMKM yang menggunakan fintech,” tutupnya. sb

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU