PBSI Gelar Kejurkot Wali Kota Malang 2023

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 23 Jun 2023 12:38 WIB

PBSI Gelar Kejurkot Wali Kota Malang 2023

i

KONI Kota Malang.

SURABAYAPAGI.COM, Malang – Pengurus Kota (Pengkot)  Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kota Malang mulai menggiatkan program sport tourism di wilayah setempat. Salah satunya dengan menyelenggarakan Kejuaraan Bulutangkis Kejurkot-Wali Kota Malang 2023 untuk menjaring bibit potensial.

Kejurkot Walikota Malang 2023 digelar di GOR Platinum Arena, Kota Malang selama tiga hari mulai Kamis sampai Minggu (22-25/06/23) mendatang. Ajang tersebut diikuti oleh 400 peserta se Kota Malang mulai usia dini, taruna hingga dari komunitas.

Baca Juga: Porprov Jatim 2025, Kota Malang Ajukan Diri Jadi Tuan Rumah

Kejuaraan bulutangkis ini dibuka langsung Wali Kota Malang Drs Sutiaji, Ketua PBSI Kota Malang Heri Mursyid hingga Ketua KONI Kota Malang Djoni Sudjatmoko, Kamis (22/6/2023).

Dalam sambutannya, Sutiaji menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaannya terhadap Kejurkot ini. Ia mengatakan bahwa kejuaraan ini bisa memberi semangat kepada para atlet. Kejurkot ini diharapkan dapat mendorong para pebulutangkis di Kota Malang untuk semakin berprestasi.

“Pertama, tentu menyampaikan terima kasih dan apresiasi terhadap PBSI yang ada gelaran-gelaran semacam ini. Saya kira baik event lokal, regional maupun nasional dan internasional paling tidak memberikan semangat bagi pebulutangkis yang ada di Kota Malang,” kata Sutiaji, Kamis (22/6/2023).

Selain itu, ajang ini juga bisa menjadi ajang untuk pencarian bakat para pemain sejak usia dini. Menurutnya, kejuaraan bulutangkis ini akan berdampak positif di masa mendatang. Apalagi kejuaraan ini juga diikuti oleh pebulutangkis muda di tingkat kelurahan hingga klub bulutangkis di Kota Malang.

“Apalagi, ada juga tambahan pemain antar kelurahan, bahkan antar klub. Ini akan mendorong para pemain bulutangkis untuk semakin berkiprah. Karena kalau hanya antar klub itu biasanya bebas (peserta umum). Jadi kejuaraan ini juga bisa menjaring bakat muda,” ujarnya.

Ketua Umum PBSI Kota Malang, Heri Mursyid Brotosejati menjelaskan bahwa kejuaraan ini diikuti oleh 300 peserta atlet bulutangkis muda dan 100 penghobi bulutangkis. Ia menyebut, ada dua misi utama dilaksanakannya Kejurkot – Walikota Malang 2023 ini.

“Pesertanya dimulai dari usia dini, lalu ada komunitas. Kami ada misi prestasi atau menggali bibit potensial untuk dikirim ke porprov. Barangkali di sini ada potensi yang belum terpantau,” ujar Heri.

Misi kedua, pihaknya juga memberikan wadah bagi penghobi bulutangkis baik dari komunitas maupun kelurahan di Kota Malang dalam kejuaraan ini.

“Jadi animo masyarakat kami wadahi, baik di kelurahan hingga komunitas penghobi bulutangkis. Kami harap dengan kejuaraan ini semua pegiat bulutangkis bisa guyub dan bibitnya bisa berkembang,” tandasnya.

Ajang ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang baik dalam menemukan dan mengembangkan bibit atlet-atlet baru berbakat di Kota Malang.

Baca Juga: KONI Kota Malang Gelar Audiensi dengan Forki

Tak hanya itu, ia juga berharap semakin banyak pemain bulutangkis yang muncul dan berprestasi, serta terjalinlah kerukunan antar masyarakat melalui olahraga ini.

“Harapannya, event ini nanti semakin seru, kita berharap semua kelurahan di Kota Malang bisa ikut dan kita adakan lagi lebih ramai. Ada suporternya, kita libatkan,” katanya.

Heri pun menargetkan dengan munculnya bibit baru di bulu tangkis ini mampu membawa prestasi di ajang Porprov Jatim 2023 yang digelar September nanti.

“Kami bawa 12 atlet terbaik di ajang itu dengan target dua medali emas,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua KONI Kota Malang, Djoni Sudjatmoko menyebut bahwa hadirnya kejurkot hasil inisiasi dari PBSI Kota Malang ini bisa memacu cabor (cabang olahraga) lain untuk menggelar kegiatan serupa.

Ia mengaku bahwa Kejurkot ini memang suatu kewajiban dari cabor. Selain untuk melakukan pembinaan atlet, juga menyiapkan tim dalam Porprov Jatim 2023.

Baca Juga: Jelang Porprov Jatim 2023, PBSI Kabupaten Kediri Targetkan Emas

“Memang tidak semua cabor menggelar kejurkot. Ini kami wajibkan memang. Namun dengan adanya ini akan memacu cabor lain untuk menggelar kegiatan serupa,” kata Djoni.

Sebab, sebelum memasuki pusat pelatihan menuju kejuaraan ditingkat lebih tinggi, perlu adanya bidikan-bidikan atlet dan melakukan evaluasi atlet melalui kejuaraan daerah.

"Kejurkot ini bagian dari rutinitas untuk menggali atlet berpotensi. Kita serahkan pembinaan semua ke cabor dan kami di KONI mendorong terus untuk kaderisasi atlet," ujarnya.

Djoni menilai bahwa ajang ini harus terus dilakukan agar atlet-atlet bulu tangkis tidak habis dan bisa regenerasi. Maka dari itu, pembibitan sejak usia dini harus dilakukan setiap cabor.

“Ini harus terus dikembangkan, kalau tidak atletnya bisa habis,“ tutupnya. mlg

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU