Gegara Mencuri Kunyit di Kebun, Warga Wringinanom Dihajar Sampai Meninggal

author surabayapagi.com

- Pewarta

Sabtu, 24 Jun 2023 17:55 WIB

Gegara Mencuri Kunyit di Kebun, Warga Wringinanom Dihajar Sampai Meninggal

i

Korban Mujiono sebelum meninggal masih sempat dirawat di RSUD Ibnu Sina Gresik.

SURABAYAPAGI.COM, Gresik - Diduga mengalami penganiayaan berat, seorang warga Desa Kesamben Kulon, Kecamatan Wringinanom Gresik meninggal dunia setelah sempat dirawat di RSUD Ibnu Sina Gresik. Mujiono (40), demikian nama korban menghembuskan nafas terakhir pada Kamis malam (22/6/2023) akibat luka dari pelaku penganiayaan.

Sehari kemudian (23/6) jenazahnya dimakamkan di TPU desa setempat. Semula kasus ini senyap tanpa ada pengusutan oleh aparat kepolisian setempat. Diduga pelaku yang berjumlah lebih dari dua orang berusaha keras agar peristiwa ini tidak diketahui aparat.

Baca Juga: Dituduh Curi 2 Dus Mie Instan, Pria Asal Cimahi Tewas Dikeroyok Massal

Mereka bahkan sesaat mengetahui korban sudah meninggal di rumah sakit segera saja mendatangi pihak keluarga untuk menandatangani surat pernyataan tidak akan menuntut para pelaku penganiayaan.

Namun sepandai-pandai para pelaku berusaha menutupi peristiwa keji yang mereka lakukan akhirnya terendus juga ke telinga jurnalis media online ini.

Seorang warga yang mendengar kejadian tersebut kemudian mengabarkan peristiwa yang dia ketahui. Sumber menyebutkan bahwa Mujiono (40) adalah warga Desa Kesamben Kulon RT 4 RW 3, Kecamatan Wringinanom, Gresik. Pada 20 Juni lalu korban dipergoki sedang mengambil pisang dan kunyit di sebuah kebun milik warga berinisial B.

Korban kemudian dihajar oleh pemilik kebun dan kerabatnya. Menurut sumber, para pelaku lebih dari dua orang memukuli korban baik menggunakan kayu maupun tangan dan kaki. "Ada banyak luka memar di sekujur tubuh korban," ungkap sumber yang wanti-wanti namanya minta dirahasiakan. Singkat cerita korban kemudian dibawa ke RSUD Ibnu Sina Gresik.

Baca Juga: Pelaku Pengeroyokan Ditangkap saat Hendak Kabur, 2 Buron

Namun akibat luka yang cukup parah, korban Mujiono akhirnya meninggal pada 22 Juni lalu atau dua hari setelah mengalami penganiayaan berat dari pemilik kebun dan kerabatnya. Mendengar informasi ini pada Jumat (23/6), jurnalis media ini segera mengontak aparat kepolisian setempat.

Kapolsek Wringinanom Iptu Moch Dawud yang dihubungi juga sempat terkejut karena pihaknya tidak menerima laporan kejadian. Ia pun segera menurunkan anggota unit reskrim ke tempat kejadian perkara.

Di TKP, anggota mengonfirmasi kebenaran bahwa jenazah Mujiono sudah dikebumikan pada hari itu juga (23/6). Karena kasus ini dianggap menonjol sehingga penanganannya ditarik ke Polres Gresik. Apalagi jasad korban sudah dimakamkan sebelum diotopsi. Sehingga dimungkinkan untuk dilakukan otopsi ulang (ekshumasi).

Baca Juga: Remaja di Bojonegoro Tewas Dikeroyok 9 Orang dengan Batu

Kasatreskrim Polres Gresik Iptu Aldhino Prima Wirdhan yang dikonfirmasi lewat pesan WhatsApp membenarkan adanya kejadian tersebut. "Kami baru dapat info tadi malam dari Kapolsek Wringinanom. Katanya pihak keluarga mau buat laporan di Polres. Nanti kami cek dulu," katanya, Sabtu (24/6).

Sementara pihak keluarga yang dihubungi membenarkan bila sudah melaporkan kejadian penganiayaan yang mengakibatkan keluarga mereka meninggal dunia. "Sudah kami laporkan ke Polres Gresik," ungkap seorang kerabat korban via ponsel. grs

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU