Panas 43 Derajat Celsius, Satu Kloter Terpisah Satu Minggu di Makkah

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 25 Jun 2023 20:43 WIB

Panas 43 Derajat Celsius, Satu Kloter Terpisah Satu Minggu di Makkah

i

Dengan diberhentikannya layanan bus shalawat, daker Makkah PPIH memberikan layanan mobil operasional untuk para calon jamaah haji Indonesia, terutama diperuntukkan untuk jamaah lansia.

SURABAYAPAGI.COM, Makkah - Ada peristiwa haru satu kloter haji HST disatukan di Hotel Ro’ya Al Hasymiah, Sabtu siang waktu Saudi atau Sabtu (24/6/2023) malam WIB. Jamaah pria-wanita ini langsung melakukan shalat hajat khusus. Ada rasa haru, saling rangkul dan bahkan deraian air mata pun membasahi pipi jamaah.

Padahal mereka hanya dipisahkan hotel yang berjarak sekitar 400 m. Ini karena terhalang  cuaca panas terik (43 derajat), lalu lintas ramai, dan kesibukan di tengah padatnya jutaan jamaah seluruh penjuru dunia.

Baca Juga: Perjuangan Kate Middleton Lawan Kanker, Berusaha Tegar, Tapi Alami Kecemasan

Karena cuaca menyengat, satu kloter selama satu minggu terpisah jarak penginapan.

“Pagi tadi (Sabtu kemarin, red) pukul 08.00 WAS atau pukul 12.00 WIB, semua jamaah BDJ-14 shalat hajat khusus di mushalla Hotel Ro’ya Al Hasymiah. Shalat hajat ini diimami PHD HST, Tuan Guru H Murjani,” ucap Ketua Kloter H Husni Rahman, Sabtu malam WITA.

Mereka berbunga Jamaahnya masih utuh, hanya satu lansia dirawat di klinik. Mereka sampai Minggu (25/6/2023) siang melakukan persiapan pelaksanaan “Armuzna” (Arafah-Muzdalifah-Mina). Mereka melakukan shalat hajat untuk kemudahan, kelancaran, kesehatan dan keselamatan jamaah melaksanakan puncak ibadah “Amuzna” dari 26 Juni sampai dengan 1 Juli 2023.

 

Waspadai Heatstroke

Jamaah haji diminta oleh Kepala KKHI Madinah dr Tri Atmaja mewaspadai heatstroke saat prosesi ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) yang akan dilaksanakan pada 27 Juni hingga 1 Juli 2023. Cuaca pada saat itu diperkirakan bisa mencapai 44 derajat celsius di siang hari.

Heatstroke adalah kondisi tubuh tidak dapat mengontrol suhu tubuhnya. Kondisi ini terjadi karena paparan panas dengan suhu tinggi secara langsung sehingga menyebabkan kenaikan suhu inti tubuh hingga lebih dari 40 derajat celsius.

"Kondisi ini jika tidak segera ditangani, dapat mengakibatkan kerusakan organ seperti otak, jantung, dan ginjal.

Jemaah haji perlu mewaspadai heatstroke terutama saat wukuf di Arafah dan di Mina untuk lontar jamrah selama tiga hari," ingat Kepala KKHI Madinah dr Tri Atmaja dalam keterangan resmi Kemenkes RI, Minggu (25/6/2023).

Baca Juga: PHU Kemenag Kanwil Jatim Gelar Qur`ah untuk Tetapkan Urutan Kloter Haji

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi memastikan belum ada kasus heatstroke yang sejauh ini dilaporkan menimpa Jemaah haji Indonesia. Baik pasien yang dibawa ke rumah sakit, maupun berakibat fatal.

"Belum ada laporan sampai saat ini ya," jelas dr Nadia

Gejala umum heatstroke yang muncul antara lain, Suhu tubuh meningkat hingga lebih dari 40 derajat celsius, Kelelahan, Kulit panas dan kering, lalu denyut nadi dan frekuensi napas meningkat.

Gangguan neurologis berupa penurunan kemampuan berpikir dan berkonsentrasi, drowsiness (perasaan mengantuk yang kuat), hingga koma.

 

Baca Juga: Berkah Singapura, Hapus Visa Bagi Turis China

Penanganan Kasus Heatstroke

Penanganan yang dilakukan pada jemaah heatstroke adalah dengan menempatkan di ruangan berpendingin, melepaskan pakaian yang tebal, kemudian dilakukan rehidrasi dengan cairan infus.

Namun penurunan suhu tubuh ini tidak bisa berlangsung cepat, oleh karenanya selama proses rehidrasi bisa dibantu dengan kompres es batu atau handuk dingin di sela-sela tubuh. Metode ini akan digunakan untuk membantu menurunkan panas tubuh lebih cepat.

Untuk kasus heatstroke yang membutuhkan perawatan yang lebih lanjut, akan dirujuk ke rumah sakit Mina Al-Wadi.

"Hal terpenting dalam penanganan heatstroke adalah penemuan kasus yang cepat dan penanganan sesegera mungkin sebelum terjadi komplikasi lebih lanjut dari kondisi heatstroke," pungkas dr. Atma. n hs/cr3/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU