Momentum Idul Adha Picu Kebangkitan Peternak Jatim

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 02 Jul 2023 10:48 WIB

Momentum Idul Adha Picu Kebangkitan Peternak Jatim

i

Ketua Kadin Kota Surabaya M Ali Affandi La Nyalla Mahmud Mattalitti. Foto: Kominfo Jatim.

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya mengungkapkan bahwa momentum Hari Raya Idul Adha 1444 H/tahun 2023 ini berhasil menjadi pendorong kebangkitan peternak sapi dan kambing serta domba di Provinsi Jawa Timur (Jatim).

Ketua Kadin Surabaya HM Ali Affandi LaNyalla M Mattalitti menjelaskan bahwa hal tersebut disebabkakn karena dalam ketentuan ajaran Islam, hewan yang dibuat kurban adalah unta, sapi, kerbau, kambing dan domba.

Baca Juga: Kembangkan UMKM Kopi, Kadin Surabaya Apresiasi Festival Kopi Jalanan

"Nah, Jatim ini lumbung ternak, populasi ternak sapi dan kambing di Jatim sangat besar. Ini perlu dibangkitkan kembali pasca terpuruk akibat wabah Penyakit Mulut dan Kuku menyerang Jatim pada tahun lalu," kata HM Ali Affandi LaNyalla M Mattalitti usai menyerahkan hewan kurban di kantor Partai Demokrat Jatim, Surabaya, Jumat (30/6/2023).

Sebagai wujud dari upaya menggerakkan peternak lokal, pria yang akrab disapa Andi ini membeli sapi kurban jenis Limousin dengan berat 545 kilogram dari peternakan Rojokoyo di Lamongan Jatim.

"Pemilik peternakan Rojokoyo ini anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Surabaya yang juga aktif di Satuan Pelajar-Mahasiswa Pemuda Pancasila. Ini wujud kolaborasi dalam membangkitkan peternak sapi lokal," ujarnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa jumlah populasi sapi potong di Jatim pada tahun 2022 mencapai 5,07 juta ekor. Angka tersebut naik dari tahun 2021 yang tercatat sebanyak 4,9 juta ekor.

Sedangkan untuk kambing atau domba populasinya mencapai 3,89 juta ekor. Jumlah tersebut naik dari tahun 2021 yang sebesar 3,74 juta ekor.

Baca Juga: Vaksinasi Wabah PMK di Jatim Tertinggi di Indonesia, Tembus 6,1 Juta Dosis

"Jatim berkontribusi sebesar 27 persen terhadap nasional, terbesar dibanding provinsi lain di seluruh Indonesia," ujarnya.

Menurutnya, besarnya potensi peternakan Jatim ini harus terus dikembangkan agar mampu mengangkat tingkat kesejahteraan masyarakat dan mengurangi angka pengangguran di desa.

Ia menilai, program peternakan sapi potong harus terus digencarkan di desa-desa. Pasalnya, kebutuhan sapi potong di Indonesia cukup besar. Apalagi untuk memenuhi pasar daging sapi premium, Jatim masih harus impor.

Baca Juga: Manfaatkan Cuti Bersama Idul Adha, Rekomendasi Liburan Murah dan Berkesan Bersama Tokopedia

"Kebutuhab daging sapi pabrikan, hotel, restoran serta supermarket kelas premium masih disuplai dari impor,” ungkapnya.

Andi menyebut bahwa hal Ini harus diminimalisir dengan peningkatan kualitas daging sapi lokal. Salah satunya melalui pelatihan SDM peternakan.

“Bagaimana cara menyembelih, itu juga harus diajarkan agar kualitas daging sapi yang dihasilkan bisa premium," tutupnya. sb

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU