Okupansi Hotel di Jatim Semester I/2023 Makin Bergairah

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 04 Jul 2023 12:29 WIB

Okupansi Hotel di Jatim Semester I/2023 Makin Bergairah

i

Ketua PHRI Jatim, Dwi Cahyono. Foto: PHRI Jatim.

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Timur (Jatim) mengungkapkan bahwa tren hunian kamar hotel atau okupansi di daerah wisata di wilayah setempat pada semester I/2023 menunjukkan kinerja yang cukup bagus.

Ketua PHRI Jatim, Dwi Cahyono mengatakan bahwa kenaikan okupansi hotel di Jatim pada semester pertama di tahun 2023 ini mencapai 90 persen.

Baca Juga: JFC 2023 Tingkatkan Okupansi Hotel di Jember Sampai 100 persen

"Tahun lalu okupansi 60-70 persen, sekarang 90 persen. Tinggi sekali sekarang," kata Dwi, Senin (3/7/2023).

Dwi menjelaskan, peningkatan persentase okupansi hotel di Jatim dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni berakhirnya pandemi COVID-19 dan sejumlah perayaan hari raya umat beragama. Salah satunya Idul Adha 1444 Hijriah yang jumlah liburnya ditambah menjadi tiga hari, mulai tanggal 28-30 Juni 2023.

"Kemarin juga ada libur Idul Adha, di akhir bulan Juni. Kalau yang tinggi di daerah wisata itu, pertama Batu, kemudian Malang, Banyuwangi, dan Pasuruan," ujarnya.

Ia menyebut, okupansi hotel di Jatim tahun ini memang masih mengandalkan adanya momen-momen tertentu seperti Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) di segmen leisure, maupun di segmen bisnis yang telah mendorong kinerja MICE (meeting, incentive, convention, exhibition).

Untuk semester II/2023 nanti, lanjutnya, sektor perhotelan Jatim masih memiliki prospek yang cukup besar baik dari sisi leisure seperti masih berlanjutnya musim liburan sekolah hingga pertengahan Juli, serta sektor MICE karena Indonesia kini sudah berstatus endemi Covid-19.

“Setelah pemerintah mengumumkan status endemi Covid-19 di Indonesia, orang yang melakukan perjalanan menjadi lebih stabil bahkan cenderung meningkat, kemudian dari sisi MICE ada prospek dari momen persiapan Pemilu. Asalkan tidak ada gejolak maka tahun politik justru bisa menjadi potensi,” jelasnya.

Baca Juga: Gelaran JFC 2023, Okupansi Hotel di Jember Mulai Meningkat

Sementara, pada daerah non pariwisata angka okupansi hingga akhir semester pertama di tahun 2023 masih cenderung tak mengalami perubahan.

"Di daerah non-destinasi landai, okupansi sekitar 30-40 persen," ungkapnya.

Sedangkan khusus untuk Kota Surabaya tingkat okupansi sebesar 50 persen. Jumlah itu tak mengalami perubahan pada periode yang sama di tahun sebelumnya.

Dwi menuturkan, sebagai Ibu Kota Provinsi Jatim, Surabaya lebih berkutat sebagai basis kegiatan MICE. Sehingga ketika memasuki momen libur nasional, kegiatan tersebut cenderung menurun dan mayoritas warga di kota setempat cenderung memanfaatkan waktu menjalankan masa liburan menuju daerah pariwisata.

Baca Juga: Juni 2023, TPK Hotel Berbintang di Kota Malang Capai 59,42 Persen

"Jadi, kalau pas liburan orang Surabaya malah pergi kemana-mana. Kalau sekarang ini 50 persen, rata-rata di Surabaya," ucapnya.

Lebih lanjut, ia menambahkan, untuk memaksimalkan capaian okupansi hotel hingga akhir tahun ini, PHRI Jatim telah menyusun sejumlah langkah untuk meningkatkan jumlah okupansi hotel. Salah satunya dengan promosi ke daerah luar Jatim yang menjadi kantong event Indonesia.

“Selain buat arahan kami buat kegiatan, promosi bersama secara sama-sama dengan pihak hotel dan restoran. Mencarikan solusi juga, seperti paket wisata. Strategi di internal, kami lakukan di tingkat kota masing-masing, sedangkan eksternalnya, kami membuat promosi ke luar kota seperti di Jakarta, Bandung. Kami juga berkolaborasi dengan pemda-pemda,” pungkasnya. sb

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU