Mentan Syahrul Imbau Kadis Pertanian se-Jatim Kejar Tanam Padi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 26 Jul 2023 12:25 WIB

Mentan Syahrul Imbau Kadis Pertanian se-Jatim Kejar Tanam Padi

i

Mentan Syahrul Yasin Limpo.

SURABAYAPAGI.COM, Ngawi - Kementerian Pertanian (Kementan) tengah berusaha mengantisipasi dampak fenomena El Nino terhadap sektor pertanian Indonesia.

Fenomena alam El Nino dapat menjadi tantangan besar dalam sektor pertanian. Pasalnya, El Nino  berdampak pada produksi pertanian dan kesejahteraan petani. Oleh sebab itu, diperlukan langkah antisipasi dan adaptasi guna memastikan petani dan stok pangan aman terkendali.

Baca Juga: Genjot Swasembada Padi dan Jagung, Kementan Anggarkan APBN Rp 7,74 Triliun

"Ancaman El Nino di depan mata mengakibatkan kekeringan yang sangat kuat, ditambah perubahan iklim, dapat mengakibatkan krisis pangan dunia. Diperkirakan puncaknya Agustus dan September," kata Mentan.

Salah satu bentuk upaya yang dilakukan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yakni mengumpulkan seluruh kepala dinas terkait provinsi Jawa Timur (Jatim) di Pendopo Wedya Graha, Kabupaten Ngawi, Senin (24/7/2023).

Didampingi Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono beserta jajarannya, Mentan mencoba mengumpulkan sumber daya yang ada untuk mengantisipasi ancaman El Nino.

Dalam kesempatan itu, Mentan menuturkan sejumlah strategi yang dilakukan jajarannya untuk mengantisipasi dampak fenomena El- Nino terhadap sektor pertanian Indonesia.

Pertama, menggencarkan Gerakan Kejar Tanam (Gertam) 1.000 hektar/kabupaten untuk meningkatkan IP dan provitas.

“Begitu panen hanya butuh waktu seminggu, keringkan dan bernafas dulu setelah itu harus langsung diintervensi jangan ada yang sampai 20 hari untuk mengejar sisa air karna yang rata - rata kita panen saat ini masih ada airnya jadi ini kita maksimalkan untuk musim tanam berikutnya,” ujarnya.

Mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu juga meminta agar identifikasi dan mapping lokasi yang terdampak kekeringan bisa dikelompokkan dengan cepat antara daerah hijau, kuning dan merah.

Baca Juga: Tekan Kebijakan Impor: Mentan Siapkan Bantuan Benih, Pupuk hingga Alsintan ke Para Petani

Berikutnya, percepatan ketersediaan alsintan untuk percepatan tanam. Selanjutnya, peningkatan ketersediaan air dengan membangun atau memperbaiki embung dan irigasi yang ada.

“Kita berharap dengan agenda yang cukup ketat kita lakukan pada 3 bagian wilayah yang sudah kita mapping pada setiap Provinsi dan Kabupaten, ada daerah hijau yang harus terus booster karna airnya masih cukup untuk merawat pertanian,”tuturnya.

Kemudian, zona kuning menunjukan kondisi wilayah dengan air pas pasan. Langkah yang bisa dilakukan yakni dengan cara dibendung, dimanfaatkan seefektif mungkin, serta intervensi varietas, dan mekanisasi teknologi.

Sementara untuk daerah merah, yakni daerah yang defisit air, ke depan akan ditanam komoditi lain guna memperkuat ketahanan pangan daerah tersebut.

Baca Juga: Kementan Bakal Optimalkan 20% Pemanfaatan Rawa untuk Produksi Beras Nasional

“Daerah merah itu daerah kering, daerah yang tanpa El Nino pun memang bersoal. Oleh karena itu daerah merah ini akan kita perkuat dan hari ini ada kesepakatan kita khusus Jawa Timur akan memperkuat cadangan cadangan pangan yang harus booster sampai 100 ribu hektare,” terangnya.

Selain itu, Mentan juga mengajak seluruh Kepala Dinas Pertanian se-Jawa Timur untuk bergerak bersama mengembangkan pupuk organik dan terpusat. Serta menyiapkan lumbung pangan sampai ke tingkat desa.

Berdasarkan arahan Presiden Jokowi, Kementan akan menyiapkan lebih dari 500 ribu hektare di beberapa daerah untuk membackup dampak El Nino.

“Saat ini neraca cadangan pangan sampai dengan Desember cukup aman, sampai hari ini setiap bulannya masih ada panen Raya padi di seluruh Indonesia sekitar 800 hingga 900 ribu hektare, mudah - mudahan ini menjadi kekuatan untuk kita tetap optimis, kekeringan harus kita hadapi,” tutupnya. ngi

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU