Biaya Pendidikan Picu Inflasi 0,19 Persen di Kota Malang

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 03 Agu 2023 13:58 WIB

Biaya Pendidikan Picu Inflasi 0,19 Persen di Kota Malang

i

BPS Kota Malang.

SURABAYAPAGI.COM, Malang - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang mencatat bahwa Kota Malang pada periode Juli 2023 mengalami inflasi sebesar 0,19 persen. Angka tersebut merupakan yang tertinggi di Jawa Timur (Jatim).

Ketua Tim Statistik Distribusi BPS Kota Malang Dwi Handayani mengatakan, penyumbang inflasi terbesar berasal dari kelompok pengeluaran pendidikan.

Baca Juga: Warga Malang Temukan 9 Mortir Aktif

Dwi menyampaikan bahwa pada kelompok pengeluaran pendidikan ada kenaikan sebesar 0,72 persen dengan memberikan andil sebesar 0,0496 terhadap inflasi Kota Malang.

"Kelompok pengeluaran pendidikan, menjadi yang tertinggi dengan inflasi 0,72 persen dan memberikan andil 0,0496 persen," kata Dwi di Kota Malang, Selasa (1/8/2023).

Menurutnya, hal itu disebakan karena pada bulan Juli merupakan awal tahun ajaran baru untuk jenjang pendidikan PAUD hingga SMA-SMK.

“Yang menyebabkan adalah kenaikan tarif uang sekolah dasar, sekolah menengah atas, juga kenaikan bimbingan belajar dan tarif sekolah menengah pertama,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa kenaikan biaya pendidikan untuk tingkat sekolah dasar (SD) sebesar 3,06 persen, sekolah menengah pertama (SMP) naik di bawah 0,01 persen dan biaya sekolah menengah atas (SMA) naik 1,9 persen.

Dwi menyebut, untuk biaya pendidikan pada tingkat SMP ada sebagian sekolah yang menaikkan biaya pendidikan, namun juga ada sejumlah sekolah yang menurunkan biaya. Penurunan itu dikarenakan untuk menarik murid masuk ke sekolah tersebut.

"Untuk sekolah, SMP itu mengalami inflasi tidak terlalu besar, kurang dari 0,01 persen. Kondisi di SMP berdasar pemantauan kami ada yang menaikkan tarif, ada yang menurunkan. Menurunkan SPP untuk menarik murid," jelasnya.

Ia menuturkan, kekurangan siswa dirasakan SMP swasta pada tahun ini dan tahun sebelumnya.

Selain itu, Dwi juga menyebut biaya Bimbel juga naik tapi andil inflasinya kurang dari 0,01 persen.

Baca Juga: Daop 8 Malang Operasikan 3 Kereta Tambahan pada Libur Panjang

"Mungkin karena untuk peserta yang akan menjadi mahasiswa baru," tukasnya.

Adapun komoditas lain yang menyebabkan inflasi di Kota Malang yakni harga daging ayam ras sebesar 4,96 persen, tarif angkutan udara 3,58 persen, bawang putih 12,43 persen, telur ayam ras 1,98 persen dan upah Asisten Rumah Tangga (ART) 0,5 persen.

Sementara sejumlah komoditas yang menghambat inflasi, diantaranya adalah penurunan harga beras sebesar 0,13 persen, udang basah 1,82 persen, daging sapi 0,68 persen, tomat 12,62 persen, cabai rawit 12,21 persen, dan bawang merah 12,84 persen,” ungkapnya.

"Pada Juli 2023, inflasi Kota Malang utamanya disebabkan kenaikan harga daging ayam ras, tarif angkutan udara, biaya pendidikan SD dan bawang putih," tuturnya.

Pada periode tersebut, Kota Malang mencatatkan inflasi tertinggi di wilayah Jawa Timur, sementara inflasi terendah terjadi di Kabupaten Banyuwangi yang tercatat sebesar 0,04 persen. Sementara, Kabupaten Sumenep, mengalami deflasi sebesar 0,08 persen.

Baca Juga: Pelaku Eksibisionis di Malang Tertangkap, Telah Beraksi 4 Kali

“Juli ini inflasi (month to month) tertinggi terjadi di Kota Malang sebesar 0,19 persen dan inflasi terendah terjadi di Banyuwangi sebesar 0,04 persen. Secara year on year inflasi tertinggi terjadi di Kota Surabaya sebesar 4,46 persen dan terendah di Kota Madiun 2,71 persen,” paparnya.

Sedangkan secara year on year (yoy), angka inflasi Kota Malang tercatat sebesar 3,07 persen. Angka tersebut lebih rendah dibanding Jatim yang sebesar 4,11 persen, dan tingkat nasional yang tercatat sebesar 3,08 persen.

Secara year on year ini, kelompok pengeluaran yang mempengaruhi adalah dari kelompok transportasi, yakni sebesar 10,11 persen.

“Kemudian diikuti dengan perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,96 persen, makanan minuman dan tembakau 2,80 persen serta pakaian dan alas kaki sebesar 2,38 persen,” tandasnya.

Sementara, inflasi kumulatif Kota Malang tercatat sebesar 1,41 persen, lebih rendah dibanding Jatim yang sebesar 1,60 persen, dan dibanding nasional yang tercatat sebesar 1,45 persen. mlg

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU