Kawasan Gunung Lawu Sudah Tiga Kali Terbakar, Kini Meluas Hingga Wilayah Magetan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 02 Okt 2023 10:58 WIB

Kawasan Gunung Lawu Sudah Tiga Kali Terbakar, Kini Meluas Hingga Wilayah Magetan

i

Petugas BPBD Jatim melakukan pemadaman di Gunung Lawu, Ngawi, beberapa waktu lalu. BPBD Jatim

SURABAYAPAGI.com, Magetan - Bagian Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH) Lawu Utara, Desa Giri Mulyo, Kecamatan Jogorogo, Kabupaten Ngawi melaporkan terjadi kebakaran di Kawasan hutan dan lahan (karhutla) Gunung Lawu pada Jumat malam (29/09/2023) dan kini  meluas masuk Wilayah Magetan.

Gatot Soebroto Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim mengatakan, kobaran api tersebut kian membesar, sehingga Tim BPBD Jawa Timur menerjunkan petugas pemadam ke titik api yang terletak di area petak 40. 

Baca Juga: Ratusan Pedagang Pasar Sayur di Magetan Tolak Kenaikan Retribusi Baru

Tak hanya merembet hingga ke arah puncak, api juga merembet ke zona bawah mengarah ke hutan produksi. “Api kian membesar di area petak 40, pada Jumat malam (29/09/2023), Sabtu pagi (30/09/2023) tim pemadam berangkat,” ucapnya.

Dalam proses pemadaman api di kawasan Gunung Lawu melibatkan banyak pihak, diantaranya Tim BPBD Jatim langsung bergabung dengan Tim BPBD Kabupaten Ngawi, Tim BPBD Madiun Raya, TNI- Polri, Tim Cabdin Dishut Jatim, Tim Perhutani, KPH Lawu, LMDH, dan sejumlah relawan yang turut berjibaku melakukan penanganan kobaran api.

Hingga Sabtu (30/09/2023) sekitar 30 hektare lahan di kawasan KPH Lawu Utara terdampak kebakaran. Meluasnya kobaran api terjadi karena adanya hambatan medan yang curam, angin yang kencang dan sarana prasarana yang terbatas.

“Sebagai upaya menghambat laju api, Tim gabungan pemadaman jalur darat telah membuat ilaran untuk menyekat laju api agar tidak meluas. Sebab, kobaran api karhutla saat ini telah mengarah pada petak 49, yang masuk wilayah Magetan,” ucapnya.

Selain itu, sebagai langkah antisipasi dan percepatan, dirinya juga telah berkoordinasi dengan Tim BNPB guna perlunya penanganan karhutla melalui jalur udara alias water bombing.

“Saat ini kami terus melakukan pemantauan perkembangan di lokasi. Apakah perlu penanganan dengan water bombing atau cukup melalui jalur darat,” kata Gatot, Senin (02/10/2023).

Baca Juga: Diduga Korsleting Listrik, Gudang Percetakan di Surabaya Terbakar

Mengenai penyebab kebakaran, pihaknya masih berkoordinasi dengan Polsek Tawangmangu. Meski demikian, ia memastikan dengan kejadian kali kedua kebakaran di lereng Gunung Lawu akan ada peningkatan patroli rutin untuk mencegah potensi terjadinya kebakaran. 

Sementara itu, Administratur Perum Perhutani KPH Surakarta Herry Merkussiyanto Putro mengatakan jalur pendakian di kawasan Bukit Mongkrang ditutup hingga batas waktu yang belum ditentukan. 

Disisi lain, Kapolres Ngawi AKBP Argowiyono meminta agar masyarakat tetap berhati-hati saat berkegiatan di wilayah hutan, karena hawa panas dapat mempercepat kebakaran.

Baca Juga: Ditinggal ke Sawah, 10 Kambing di Ponorogo Mati Terpanggang Si Jago Merah

"Kami imbau, agar masyarakat berhati-hati bila berkegiatan di dalam hutan, saat ini musim kemarau. Mari bersama jaga hutan dari kebakaran," tegas AKBP Argo. 

Sementara itu, hingga saat ini aktivitas warga di zona terdekat berjarak 4 kilometer dari titik api di Pasar Tradisional Desa Ngrayudan masih berjalan normal.

Sebagai informasi, dalam sebulan terakhir kawasan Gunung Lawu di Jawa Tengah mengalami beberapa kali kebakaran. Kebakaran pertama yang dilaporkan terjadi pada 8 September 2023, kemudian menyusul sekitar dua minggu setelahnya dan terbaru Jumat kemarin, 29 September 2023.

Kebakaran pertama telah melahap sekitar 8 hektare hutan. Sementara kebakaran kedua menghabiskan 3 hektare lahan lainnya di Gunung Lawu petak 39 Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Manyul, Bagian Kesatuan Pengelola Hutan (BKPH) Lawu Utara Jogorogo, Ngawi. mgt-01/dsy

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU