Ma'ruf Amin Mengatakan Bahwa Presiden Jokowi Menaruh harapan besar Terhadap Digitalisasi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 03 Okt 2023 16:03 WIB

Ma'ruf Amin Mengatakan Bahwa Presiden Jokowi Menaruh harapan besar Terhadap Digitalisasi

i

Wakil Presiden Ma'ruf Amin pada Rakornas P2DD 2023.

 

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Rapat Koordinasi Nasional Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (Rakornas P2DD) 2023 digelar pada Selasa (3/10/2023). 

Baca Juga: Wapres Yakin PDIP Terus Cetak Pemimpin Transformatif

Wakil Presiden K.H. Ma'ruf Amin mendorong Pemda untuk menetapkan regulasi pendukung pasca penetapan UU 1/2022 dan regulasi terkait penguatan P2DD. Ma’ruf juga mengatakan untuk memperkuat ekosistem digital dan sistem informasi keuangan.

"Lalu memperkuat Ekosistem Digital Bank Pembangunan Daerah dalam mendorong digitalisasi transaksi Pemda dan memperkuat Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan dan transaksi Pemda," ujarnya dalam acara Rakornas P2DD di Hotel Grand Sahid Jaya, Selasa (3/10/2023).

Adapun Ma’ruf juga menambahkan bahwa Presiden Joko Widodo menaruh harapan besar pada digitalisasi.

"Presiden (Joko Widodo) menaruh harapan besar terhadap digitalisasi. Karena dengan inovasi tersebut, belanja daerah dan pendapatan asli daerah diharapkan lebih optimal dan akuntabel. Seluruh aspek ini akan berkontribusi pada percepatan bahkan lompatan kinerja pembangunan daerah," ucap Wapres Ma'ruf.

Baca Juga: Ini Kata Anilisis Big Data Danny Wibisono Terkait Isu Gagasan Gibran Soal Hilirisasi Industri Digital

Adapun pada kesempatan tersebut, Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, menyampaikan tiga peran BI untuk mendukung dan mempercepat digitalisasi keuangan dan ekonomi daerah. Pertama, BI melakukan digitalisasi di bidang pembayaran, antara lain melalui QRIS yang telah mencapai 37 juta pengguna yang sebagian besar merchantnya adalah UMKM.

QRIS telah mensejahterakan rakyat, dan akan semakin lengkap melalui fitur baru tarik tunai, transfer dan setor tunai (TUNTAS), serta QRIS telah tersambung dengan Kartu Kredit Indonesia (KKI). Hal tersebut akan mempercepat elektronifikasi Pemda. Kedua, perluasan layanan Kartu Kredit Indonesia, yang tidak terlepas dari peran pengaturan tata kelola dari Kemendagri.

Dalam mendukung rencana tersebut, BI terus melakukan mobilisasi dengan perbankan dan Penyedia Jasa Pembayaran. KKI bukan hanya tanpa biaya penggunaan, tetapi memiliki bunga yang sangat terjangkau bagi merchant.

Baca Juga: Beda Pendapat dengan Ma'ruf, Mahfud Tegaskan: Pulau Galang Bukan Tempat Pengungsi Rohingya

Ketiga, dengan konsep satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa, BI melakukan digitalisasi end to end yang mencakup KKI, QRIS dan fast payment yang akan tersambung dengan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN), sehingga berbagai kanal pembayaran akan lebih cepat difasilitasi secara real time. Di triwulan kedua 2023 ini, digitalisasi di layanan perbankan telah mencapai Rp 14 ribu triliun, sementara transaksi uang elektronik mencapai Rp111 triliun. 

"Mari kita terus bersinergi meningkatkan digitalisasi menuju Indonesia Maju," jelas Perry. ac

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU