Heboh Beras Sintetis, Arief Mengatakan Adanya Pihak Yang Tidak Suka Keputusan Impor Beras

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 10 Okt 2023 15:27 WIB

Heboh Beras Sintetis, Arief Mengatakan Adanya Pihak Yang Tidak Suka Keputusan Impor Beras

i

Plt Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi.

 

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Diduga adanya beras sintetis di Medan, Sumatera Utara. Plt Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi memberi tanggapan bahwa adanya pihak yang tidak suka dengan keputusan impor beras yang dilakukan pemerintah.

Baca Juga: Penyerapan Beras dalam Negeri Belum Optimal, Bulog: Kita Sangat Andalkan Impor

Hal ini ia sampaikan karena laporan terkait dengan aduan beras sintetis hanya didapatkan dari segelintir orang yang mengadukan hal tersebut. 

"Nggak, sekarang kalau ada beras sintetis, Satgas pangan datengin. Jadi, ini banyak orang yang enggak suka, dari sekian juta yang diimpor Bulog kemudian dibagikan, masa cuma 1-2 orang yang bilang itu beras sintetis," ujar Arief, Selasa (10/9/2023).

Kepala Badan Pangan Nasional itu juga mengatakan masalah temuan dugaan beras sintetis ini  akan ditelusuri oleh Satgas Pangan.

"Ya Satgas Pangan, kita kan sama sama, kalau memang itu perlu diproses ya jangan ragu-ragu, itu kan bikin onar," terang dia.

Baca Juga: Bulog Kontak Dagang Dengan 4 Negara, Beras 700.000 Ton Akan Masuk RI

Ia mengatakan, jika memang ada beras sintetis, seharusnya harganya lebih mahal dari beras yang asli. Karena harga plastik menurutnya mahal.

"Beras sintetis itu kan lebih mahal loh, plastik itu lebih mahal dari beras. Ngapain?" tegas dia.

Sebagai informasi, Kabar beredarnya beras sintetis mulai dikhawatirkan warga Medan, Sumatera Utara (Sumut). Ada satu keluarga yang tak jadi mengkonsumsi beras karena takut sintetis hingga memilih memakan jagung.

Baca Juga: Beras Impor Masuk Sulawesi Selatan Hingga 70.000 Ton!

Warga Medan Baru, Teti, mengungkapkan dia menduga beras yang dibelinya itu sintetis karena ada aroma plastik saat dimasak. Selain itu, beras tersebut saat dimasak memiliki tekstur yang berbeda dengan beras lainnya.

"Kemarin itu kami beli beras di Pasar Pringgan. Biasanya harga beras itu Rp 150 ribu per 10 kg, tapi yang kemarin itu kami dapat harga Rp 145 ribu. Nah, pas setengah masak, kok teksturnya beda. Kalau setengah masak itu kan ketika diaduk, pasti ada yang lengket, nah ini enggak," kata Teti, Senin (9/10/2023).

Teti makin ragu karena, setelah dimasak, nasi dari beras tersebut bertekstur keras dan elastis yang mampu membal atau memantul hingga 5-10 cm. Tak hanya itu, Teti juga makin ragu setelah uji coba dengan cara direndam dan dibakar. Ketika dibakar, Teti mencium aroma lelehan plastik ac

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU