Kilas Balik Masa Kecil Dihadapan 390 Mahasiswa, Gubernur Jatim: Kelas 2 SD Sudah Ikut Nandur di Sawah

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 17 Okt 2023 19:30 WIB

Kilas Balik Masa Kecil Dihadapan 390 Mahasiswa, Gubernur Jatim: Kelas 2 SD Sudah Ikut Nandur di Sawah

i

 Gubernur Khofifah mengisi materi kelas inspirasi yang diikuti 390 mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia.SP/AINI

 

SURABAYAPAGI, Surabaya - Mahasiswa merdeka dari 95 perguruan tinggi di Indonesia bertandang ke halaman Gedung Negara Grahadi Surabaya untuk mengikuti Program Kelas Inspirasi Kegiatan Modul Nusantara Mahasiswa Inbound atau Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) semester gasal 2023/2024, yang digelar pada Senin malam, (16/10/2023).

Baca Juga: Gubernur Jatim Luncurkan Aplikasi Sibermata: Pertama di Indonesia

Secara khusus, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberi pembekalan kepada 390 mahasiswa.

Hasil pantuan Surabaya Pagi di lokasi, para mahasiswa tersebut mengenakan baju adat dari daerah asal mereka.

Sebelum acara dimulai, di halaman gedung Grahadi mereka menikmati hidangan makanan khas Jawa Timur.

Adapun demikian, dalam kelas inspirasi tersebut Khofifah menghimbau kepada generasi emas tersebut tentang pentingnya menjaga dan memperkuat persatuan Bangsa.

Bahwasama persatuan merupakan pekerjaan rumah (PR) bagi Indonesia saat ini, yang mana harus terus dibangun melalui persaudaraan sebaik dan semaksimal mungkin.

"Maka bersyukurlah atas adanya program ini, karena memperkenalkan berbagai budaya, memperkenalkan berbagai  tradisi, kearifan, keunggulan kompetitif dan keunggulan komparatif," imbuhnya.

Ia juga menyebutkan bahwa negara ini dibangun dari sebuah perjuangan penuh pengorbanan cukup panjang.

Yang mana satunya oleh Kerajaan Majapahit dengan Sumpah Palapa yang diikrarkan  Patih Gajah Mada. Oleh karena itu, ia berharap mahasiswa ikut menjaga persatuan tersebut.

"Ketika kalian bertemu dalam sebuah forum yang luar biasa, bagaimana sesungguhnya bisa menghargai para pejuang dan pahlawan bangsa," jelas Khofifah.

"Kita tidak mungkin menjadi seperti sekarang tanpa ada tahapan perjuangan para pahlawan yang begitu banyak memberikan pengorbanan untuk negeri ini," sambungnya.

Tak hanya itu, ia juga mengajak para mahasiswa meneladni motto yang tertera dalam lambang kebanggaan Provinsi Jawa Timur, yakni 'Jer Basuki Mawa Beya'.

Yang mana itu merupakan sebuah pepatah yang bermakna bahwa setiap keberhasilan, kebahagiaan dan kesuksesan dalam hidup berawal dari pengorbanan, kerja keras dan upaya yang diperjuangkan bersama untuk meraihnya.

"Siapa yang ingin bahagia hidupnya, maka dia harus kerja keras. Siapa yang ingin sukses hidupnya, dia harus kerja keras. Siapa yang ingin mencapai cita-citanya, dia harus kerja keras" kata gubernur yang mempunyai hobi mendaki gunung.

"Jadi jangan mengharapkan hadiah turun dari langit tiba-tiba kemudian skill-nya melejit, profesionalismenya tumbuh, etos kerjanya menguat. Tidak ada itu," imbuhnya.

Lantas kemudian, Khofifah juga kilas balik dengan menceritakan pengalamannya ketika meneladani dan membawa semangat 'Jer Basuki Mawa Beya' sejak kecil hingga sukses menjadi tokoh yang berpengaruh di Indonesia.

Baca Juga: Gubernur Khofifah Intruksikan Bentuk Satgas Perlindungan Siswa di Sekolah

IMG-20231017-WA0042IMG-20231017-WA0042

Gubernur perempuan pertama itu di Jatim itu ia mengaku bahwa saat dibangku kelas 2 Sekolah Dasar (SD) sudah ikut menanam di sawah milik keluarganya sampai mampu membeli buku bahkan emas 2 gram.

"Saya ingat sekali, waktu kelas 2 SD sudah ikut orang tua nandur di sawah," terang Khofifah.

Kemudian pada kelas 3 SD, ia menjadi bendahara kelompok barzanji di tempat kelahirannya di Wonocolo, Surabaya. Dari sana ia belajar berbagi dan gotong royong. 

Selanjutnya, saat memasuki kelas 4 SD, Khofifah punya  keinginan masuk Ka'bah. Ia kemudian mengingat perkataan gurunya saat itu bahwa yang masuk Ka'bah harus menjadi pejabat.

"Jadi pada saat itu memang doa saya ingin jadi pejabat tujuannya sederhana seperti yang disampaikan guru saya yaitu ingin masuk Ka'bah. Sesederhana itu," ingat Khofifah sembari tertawa kecil mengingat hal itu.

Ia pun merasa doa tersebut mulai terjawab saat usia 26-27 tahun, karena tawaran menjadi anggota DPRD - DPR RI mulai mengalir.

Namun pada saat itu, perasaan saya masih belum mantap  karena memikirkan pertanggungjawaban di hari akhir kelak. Tidak berhenti disitu, ia pun bertanya kepada salah satu gurunya bagaimana menjadi anggota DPR RI sekaligus menjelaskan tujuannya ingin menjadi wakil rakyat.

Baca Juga: Gubernur Jatim Resmikan Zona KIP Desa Wisata

"Guru saya mengatakan ada yang namanya ijtihad artinya bekerja dengan sungguh-sungguh, maka ijtihad lah kamu. Kalau kamu merasa bahwa ijtihadmu benar, sudah dapat pahala," ungkap Khofifah.

Berawal dari situ, ia pun membulatkan tekad berkecimpung di panggung politik. Mulai menjadi anggota dan pimpinan di fraksi dan komisi tingkat DPR RI, menjadi Menteri era Presiden Abdurrahman Wahid dan Joko Widodo, hingga menjadi Gubernur Jawa Timur.

Kiprah Khofifah tersebut tidak lepas dari aktifnya dirinya selama di kampus. Maka dari itu, ia mengajak kepada para mahasiswa untuk ikut dan mau berorganisasi selama kuliah melengkapi ilmu yang diperoleh di bangku kuliah.

"Saya ingin mengajak kepada anak-anak sekalian, bahwa setiap pertemuan ataunl interaksi  akan memberikan nilai tambah. Manfaatkan waktu untuk berorganisasi dan berinteraksi internal maupun eksternal saat kuliah. Hal itu sangat bermanfaat untuk masa depan kalian," pungkasnya.

Sementara itu, Rektor Universitas Airlangga Prof. Mohammad Nasih yang turut hadir dalam kesempatan tersebut  mengajak para mahasiswa bisa mengambil hikmah, inspirasi dan pembelajaran dari pengalaman hidup Khofifah.

"Hari ini kita mendapatkan guru yang sangat luar biasa untuk kita dapatkan hikmahnya, inspirasinya dari beliau (Khofifah). Tidak hanya menjadi inspirasi namun sekaligus tempat pembelajaran," kata Nasih.

"Pengalaman-pengalaman perjalanan dari beliau (Khofifah) menurut saya penting untuk menginspirasi adik-adik semuanya dalam melihat masa depan untuk diri sendiri dan bangsa," pungkasnya.

Sebagai informasi, selain dihadiri dari jajaran petinggi Universitas Airlangga (Unair), acara tersebut juga ada beberapa kepala OPD Pemerintah Provinsi Jawa Timur.ain/ana

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU