Rupiah Melemah Terhadap Dolar AS, Perajin Tempe Tahu Resah

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 30 Okt 2023 13:38 WIB

Rupiah Melemah Terhadap Dolar AS, Perajin Tempe Tahu Resah

i

Perajin tahu tempe gelisah dengan rupiah yang semakin lemah terhadap dolar AS.

 SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Dolar yang semakin menguat membuat Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) resah. Hal ini karena produsen tempe di Indonesia sendiri bergantung dengan kedelai impor.

Ketua Umum Gakoptindo Aip Syarifuddin menjelaskan kegelisahan dari para perajin terkait dengan penggunaan kedelai impor yang hingga 90 persen.

Baca Juga: Mendag Zulhas Bakal Hapus Persyaratan Pembelian Kedelai Subsidi

"Jadi dari pandangan teman-teman perajin tempe dan tahu, sekarang ini di seluruh Indonesia sudah gelisah dengan kenaikan harga kedelai tiap minggu. Impornya itu sampai sekarang tidak berubah, 90 persen lebih impor dan hanya 10 persen lokal," kata Aip, Minggu (29/10/2023).

Ia mengungkapkan harga kedelai saat ini sudah menyentuh Rp13 ribu hingga Rp13.500 per kg. Menurutnya, angka tersebut sudah melebihi harga acuan yang ditetapkan Badan Pangan Nasional (Bapanas).

Aip menuntut pemerintah turun tangan mengatasi lonjakan harga kedelai di tengah pelemahan rupiah ini. Salah satu poin permintaan para perajin tempe dan tahu adalah gelontoran cadangan pangan pemerintah (CPP) demi menstabilkan harga.

Baca Juga: Mendag Zulhas Usul Subsidi Kedelai Diberikan Langsung ke Importir

"CPP itu tidak kunjung datang, baik oleh Bulog, Bapanas, atau BUMN pangan. Sehingga kemarin kita protes dan bikin surat resmi ke Bapanas minta supaya ada solusi. Ternyata di dalam rapat via Zoom Meeting minggu lalu dengan Bapanas itu belum ada solusi," klaimnya.

Gakoptindo mengaku dilema dengan kondisi ini. Para perajin sejatinya ingin menaikkan harga tempe dan tahu. Tetapi mereka diprotes oleh para penjual olahan kedelai di pasar.

Karena masalah itu ia mengklaim sebanyak 5 juta anggota perajin tempe sudah ancang-ancang mogok kerja dan menggelar demonstrasi. Namun, Aip menahan para anggotanya tersebut demi keberlangsungan hidup rakyat banyak.

Baca Juga: Mendag Zulhas Diskusikan Usul Kenaikan Subsidi Kedelai hingga Rp 3.000

"Tukang (perajin) tempe dan tahu ini sudah berlangganan dengan penjual di pasar. Jadi, kalau kita naikkan harga tempe dan tahu, pedagang marah sama kami, 'Naik melulu, naik melulu. Ini sudah ditipisin, dikecilin, ini itu'," curhat Aip.

"Jadi please Menteri Perdagangan (Zulkifli Hasan) itu bikin pengumuman kalau (harga) tempe dan tahu naik tolong dimengerti bahwa ini keterpaksaan. Kami juga usul berikan bantuan kepada kami seperti tahun lalu, apakah ada subsidi, bantuan transportasi, dan lain-lain. Sekarang ada gula, beras, dan minyak murah, kok kedelai tidak dibantu? Kok kami tukang tempe dan tahu tidak dibantu?" pungkas Aip. ac

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU