Mendag Zulhas Diskusikan Usul Kenaikan Subsidi Kedelai hingga Rp 3.000

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 31 Okt 2022 13:28 WIB

Mendag Zulhas Diskusikan Usul Kenaikan Subsidi Kedelai hingga Rp 3.000

i

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Harga kedelai saat ini secara global masih cukup tinggi. Maka dari itu, guna menstabilkan harga pangan di dalam negeri, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) menyebut instansinya tengah mendiskusikan usul Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) soal kenaikan subsidi kedelai.

"Kami diskusi Gapkoptindo akan Rakernas. Ini memang khususnya kedelai ya, sebetulnya harga dunianya kan turun, tetapi pengirimannya itu kan 40 hari, jadi harga turun itu akan tiba Desember, Januari. Yang sekarang harga yang kemarin, masih mahal," kata Zulhas saat menghadiri pra-rapat kerja nasional (Rakernas) Gakoptindo tahun 2022 di IICC Bogor, Jawa Barat, Minggu (30/10/2022).

Baca Juga: Mendag Zulhas Bakal Hapus Persyaratan Pembelian Kedelai Subsidi

Zulhas mengungkapkan sebetulnya harga kedelai impor turun dari negara asal. Namun, nilai tukar rupiah terhadap dolar sedang melemah dari Rp 14.500 menjadi Rp 15.500 per dolar. Oleh sebab itu, harga masih tetap tinggi.

"Tapi harga turun, rupiah kita juga kan melemah kursnya. Karena kan kedelai ini 99 persen impor. Oleh karena itu harganya Rp 13 ribu per kg, ada yang lebih,” ujarnya.

Dengan harga saat ini, pengusaha mengusulkan subsidi naik Rp 2.000-3.000 per kilogram. Adapun sekarang, pemerintah baru memberikan subsidi Rp 1.000 per kilogram.

“Ini kan subsidinya Rp 1.000, nah sekarang para pengusaha, Gakoptindo mengusulkan agar ada subsidi Rp 2.000-Rp 3.000," terangnya.

Baca Juga: Mendag Zulhas Usul Subsidi Kedelai Diberikan Langsung ke Importir

Selain itu, Zulhas menyebut permasalahan harga kedelai impor dapat diringankan melalui skema berbagi subsidi bersama pemerintah daerah lewat Peraturan Presiden (Pepres) Nomor 125 Tahun 2022 yang didalamnya menetapkan cadangan pangan pemerintah (CPP) atas 11 komoditas.

Pangan pokok tertentu yang ditetapkan sebagai CPP meliputi beras, jagung, bawang, cabai, daging unggas, daging ruminansia, gula konsumsi, minyak goreng, dan ikan.

"Nah, tadi saya coba, kalau Rp1.000 memang sudah nggak nendang. Akhirnya, kita bisa Rp2.000, nanti apakah dari pusat bisa dengan Perpres yang baru ini kan bisa juga dengan pemerintah daerah," tuturnya.

Baca Juga: Realisasi Penyaluran Subsidi Kedelai Sangat Kecil, Zulhas Janji Syarat Penerima Dipermudah

Dengan situasi yang sulit di tengah inflasi atau kenaikan harga-harga secara umum, Mendag mengajak pemerintah pusat, Gakoptindo, dan pemerintah daerah gotong-royong bersama-sama agar rakyat dapat harga kedelai terjangkau, dan barangnya ada.

Artinya, jika harga kedelai impor sudah terlalu tinggi seperti saat ini, maka subsidi bisa dibagi antara pemerintah pusat Rp1.000, pemerintah daerah Rp1.000, sehingga menjadi Rp2.000 secara keseluruhan sehingga harga sampai kepada perajin tahu tempe bisa mencapai Rp11.000-an.

"Kalau misalkan naik lagi, nanti kita coba lihat, apakah pemerintah pusat bisa Rp2.000, pemda berapa. Contoh, Denpasar itu wali kotanya bagus, harga kedelai Rp10 ribu, kalau lebih dia akan subsidi karena ada anggaran cadangan yang 2 persen itu bisa dipakai," pungkasnya. jk

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU