Mahasiswi FKH Unair Ditemukan Tewas, Kepala Dibungkus Plastik Terlakban

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 05 Nov 2023 21:03 WIB

Mahasiswi FKH Unair Ditemukan Tewas, Kepala Dibungkus Plastik Terlakban

i

Petugas dari Polresta Sidoarjo dan Polsek Waru saat melakukan olah TKP di tempat kejadian ditemukannya mahasiswi FKH Unair tewas di mobil pribadinya, Minggu (5/11/2023).

SURABAYAPAGI.COM, Sidoarjo - Seorang mahasiswi berinisial BC (21) ditemukan tewas dalam mobil Honda Jazz bernopol AG 1484 BY di parkir apartemen Royal Bisnis Tambak Oso, Sidoarjo. Saat ditemukan, kondisi korban dalam keadaan memprihatinkan, yakni kepala terbungkus plastik dan terlakban.

Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo Kompol Tiksnarto Andaru Rahutomo mengaku pihaknya telah melakukan tempat kejadian perkara (TKP). "Dengan posisi duduk di jok belakang kemudi, pintu dan kaca mobil tertutup rapat. Dalam mobil korban ditemukan dengan kondisi kepala korban dibungkus plastik, dan bagian leher plastik ada lakban nya," ucap Kompol Andaru, Minggu (5/11/2023).

Baca Juga: Dua Hari Tinggalkan Rumah, IRT di Blitar Ditemukan Tewas di Bawah Jembatan

Kompol Andaru menambahkan, di dalam plastik yang menutupi kepala korban, ada selang yang mengarah ke tabung tabung gas helium.

"Soal penyebab kematian korban masih kita dalami dan menunggu hasil autopsi dari RS Bhayangkara Polda Jatim," jelasnnya.

 

Ditemukan Surat Wasiat

Saat ditemukan tewas, mahasiswi asal Kediri itu meninggalkan dua carik kertas berisi pesan.
"Korban meninggalkan dua lembar surat wasiat berbahasa Inggris. Yang ditujukan kepada pihak keluarga korban," ujar Kanit Reskrim Polsek Waru AKP Ahmad Yani, Minggu (5/11/2023).

Namun, Yani belum membeberkan isi surat wasiat korban tersebut.

Andaru menceritakan, isi surat wasiat lebih tentang permasalahan hidup dan permintaan maaf kepada keluarga korban. "Iyah, ada (surat). Isinya kurang lebih berisi tentang permasalahan hidup. Pakai bahasa Inggris. Kemudian permintaan maaf kepada saudara, kakak, adek dan ibunya," lanjut AKP Ahmad Yani.

 

Diduga Bunuh Diri

Yani mengatakan korban memang merupakan mahasiswi Fakultas Kedokteran Unair prodi hewan. Ditemukannya dua surat wasiat itu mengindikasikan bahwa korban diduga bunuh diri.

Namun Yani mengatakan untuk sementara pihaknya belum menyimpulkan penyebab kematian meski ada indikasi ke arah sana. Sebab, lanjut Yani, petugas tidak menemukan tanda kekerasan pada saat pemeriksaan fisik.

Baca Juga: Tinggal Seorang Diri, Pria di Surabaya Ditemukan Gantung Diri di Balkon Lantai Dua

"Ini saya sedang di ruang autopsi. Tadi pengecekan awal tidak ada tanda kekerasan. Barang korban juga masih utuh. Kita tunggu hasil autopsi, untuk memastikan," lanjut Yani.

Saat ini, mahasiswi asal Kediri itu, masih menjalani pemeriksaan autopsi di RS Bhayangkara Surabaya H.S. Mertojoso.

 

Ditemukan Satpam Apartemen

Kejadian mahasiswa meninggal misterius tersebut pertama kali ditemukan oleh satpam apartemen yang tak berpenghuni. Mobil korban pun juga terlihat parkir sejak dini hari.

"Pukul setengah 6 (05.30 WIB) sekuriti melihat mobil terparkir di sini. Setelah dilihat ada seorang wanita dengan kepala tertutup plastik dalam mobil. Kemudian dia melapor ke polsek, dilanjutkan ke polres," ujar Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo, Kompol Tiksnarto Andaru Rahutomo.

Setelah mendapat laporan, Andaru dan tim langsung menuju lokasi dan melakukan identifikasi.

Baca Juga: Diduga Depresi usai Istri Meninggal, Warga Blitar Gantung Diri

 

FKH Benarkan Status Korban

Dikonfirmasi terpisah, Prof Dr Murni Lamid, Dekan Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Unair membenarkan bahwa korban merupakan mahasiswanya. Ia mengaku keluarga FKH Unair sangat terpukul dengan kabar meninggalnya BC.

“Saya nangis dari tadi itu karena ini berita yang mendadak dan kami merasa dengan adanya berita ini kami sangat terpukul,” ujar Murni.

Murni mengatakan, korban selama menjalani masa perkuliahan dikenal sangat baik dan memiliki banyak teman. Dia menyebut, BC sedang menjalani program kegiatan Senin pagi.

“Korban baik, banyak teman banyak sahabat, dia tandem dengan kelompok 41. Yaitu di mana besok (hari ini, red) sedang menjalani program kegiatan koasistensi di divisi parasitologi besok (Senin, red) pagi,” jelasnya. sb-2/ham/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU