Universitas Al-Azhar dan Kamp Pengungsi di Gaza Ikut Dirudal Israel

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 05 Nov 2023 21:05 WIB

Universitas Al-Azhar dan Kamp Pengungsi di Gaza Ikut Dirudal Israel

i

Serangan rudal Israel di Universitas Al-Azhar di Gaza, kemarin, membuat bangunan sekolah milik PBB itu hancur lebur.

SURABAYAPAGI.COM, Gaza - Hingga hari Minggu (5/11/2023), Israel masih terus menggempur warga sipil yang tinggal di wilayah Gaza, Palestina. Diantaranya kampus yang didirikan oleh PBB, Universitas Al-Azhar, serta Kamp pengungsi Al-Maghazi. Setidaknya, dari serangan itu, lebih dari 60 warga sipil tewas.

Wakil Menteri Luar Negeri Palestina Amal Jadou mengatakan Israel telah melakukan serangan bom ke Universitas Al-Azhar di Gaza. Serangan itu terjadi Sabtu waktu setempat. Dikutip Al-Jazeera, Minggu (5/11/2023), momen pemboman universitas Al-Azhar itu diunggah di akun X Jadou. Berdasarkan laporan Tareq Abu Azzoum dari Al Jazeera, yang berkuliah di Universitas Azhar, menyampaikan pemboman itu terjadi pada Sabtu pagi.

Baca Juga: Berkah Singapura, Hapus Visa Bagi Turis China

Sementara itu, Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) atau The Council on American-Islamic Relations --organisasi advokasi dan hak sipil muslim terbesar di AS-- juga menyampaikan sayap kanan Israel menghancurkan Universitas Al-Azhar di Gaza.

CAIR mengutuk peristiwa itu. Mereka menyoroti serangan Israel terhadap Universitas di Gaza, serangan di kamp pengungsian, dan serangan mematikan lainnya.

Selain itu, CAIR menilai serangan terhadap fasilitas PBB yang menampung pengungsi membuktikan bahwa komunitas internasional harus bertindak untuk menghentikan kampanye genosida oleh Israel yang menargetkan warga Palestina.

Setidaknya ada 15 orang tewas dalam serangan terhadap sekolah milik PBB yang berfungsi sebagai tempat penampungan di sebuah kamp pengungsian di jalur Gaza Utara yang diserang pada hari Sabtu. Fasilitas PBB lainnya juga menjadi sasaran Israel.

 

Serang Kamp Pengungsi

Selain menyerang di Universitas Al-Azhar, Israel juga menyerang kamp pengungsi Al Maghazi di Gaza. Setidaknya, 51 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan udara Israel terhadap sebuah rumah di kamp pengungsi Maghazi.

Baca Juga: Tentara Bayaran WNI di Ukraina, Bisa Propaganda Rusia

"Lebih dari 30 orang (yang tewas) tiba di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir Al-Balah dalam pembantaian yang dilakukan oleh pendudukan di kamp Al-Maghazi di Jalur Gaza tengah," kata juru bicara Kementerian Kesehatan Ashraf Al-Qudra dalam sebuah pernyataan, dilansir Aljazeera, Minggu (5/11/2023).

Seorang juru bicara militer Israel mengatakan mereka sedang menyelidiki apakah tentara sedang beroperasi di daerah tersebut pada saat pemboman terjadi.

Sementara itu dilansir AFP, pertempuran terus berkobar di Gaza meskipun terdapat seruan gencatan senjata dari negara-negara Arab dan warga sipil selama 30 hari. Seorang jurnalis menyebut serangan tersebut terjadi di rumah tetangganya.

"Serangan udara Israel menargetkan rumah tetangga saya di kamp Al-Maghazi, rumah saya di sebelahnya sebagian runtuh," kata Mohammed Alaloul, 37, seorang jurnalis yang bekerja untuk Badan Anadolu Turki, dilansir AFP, Minggu (5/11/2023).

Baca Juga: UNESA Gandeng Universitas Islam Madinah Perkuat Mutu Pendidikan dan Jaringan Internasional

 

Makan Korban 10.000 Warga

Diketahui, serangan Israel telah menyebabkan hampir 10.000 warga Palestina, termasuk ribuan anak perempuan tewas. CAIR juga mengutuk pembantaian yang dilakukan Israel terhadap warga sipil Palestina hingga serangan di Rumah Sakit Shifa di Gaza.

"Sangat penting bagi komunitas internasional untuk turun tangan menghentikan kampanye genosida, rasis, apartheid, pemerintah Israel yang menargetkan rakyat Palestina, yang cakupannya sangat menakjubkan dalam serangan tanpa pandang bulu terhadap kamp pengungsi, pengungsi yang melarikan diri, jurnalis, fasilitas medis, ambulans, masjid, gereja, infrastruktur vital dan sekarang lembaga pendidikan dan fasilitas PBB," ujarnya. afp/cnn/cr3/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU