Caroline, Mahasiswi FKH Unair yang Tewas, Terekam CCTV, Terlihat Cemas

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 07 Nov 2023 20:51 WIB

Caroline, Mahasiswi FKH Unair yang Tewas, Terekam CCTV, Terlihat Cemas

i

Rekaman CCTV di apartemen Caroline, Mahasiswi FKH Unair di apartemennya, yang diungkap oleh Polisi, pada Sabtu sore, atau beberapa jam sebelum Caroline ditemukan tewas, Minggu pagi.

Polisi Masih Tunggu Hasil Autopsi 

 

Baca Juga: 1.191 Personel Gabungan Diterjunkan Amankan Masa Mudik di Sidoarjo

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Hingga Selasa (7/11/2023), misteri meninggalnya mahasiswi Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Unair, Bernadette Caroline Angelica atau Caroline (21), masih belum terungkap. Bahkan, pihak kepolisian masih belum menyimpulkan bahwa kematian Caroline disebabkan bunuh diri. Meskipun pihak keluarga meyakini Caroline meninggal karena bunuh diri karena ditemukan dua buah surat catatan yang ditemukan di dalam mobilnya, saat Caroline ditemukan tewas.

Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo Kompol Tiksnarto Andaru Rahutomo menegaskan, pihaknya masih belum memberikan keterangan resmi terkait penyebab kematian Caroline. Menurut Andaru, saat ini masih didalami mulai dari autopsi hingga pendalaman lebih lanjut.

"Kami ingin mengungkap apa yang sebenarnya terjadi. Apakah ini bunuh diri atau ada hal lain," ungkap Andaru, dikutip Surabaya Pagi dari program live Detik Pagi, Selasa (7/11/2023).

Yang menjadi catatan kenapa polisi belum mengungkap penyebab tewasnya Caroline, yakni ditemukannya tabung gas helium dan soal surat wasiat korban. Sebab, lanjut Andaru, yang menjadi pertanyaan, yakni sumber gas helium yang ditemukan di lokasi Caroline tewas.

"Ini yang jadi pertanyaan, dari mana gas helium ditemukan bersama korban. Ini yang tim kami sedang bekerja untuk mendalami," ungkap Andaru.

Selanjutnya soal surat wasiat. Meskipun keluarga maupun sahabat CA menyebut bahwa tulisan di surat wasiat itu identik dengan tulisan tangan CA, tapi polisi tak mau gegabah. Andaru menyebut bahwa pihaknya harus cermat, tidak menelan mentah-mentah apa yang ditemukan di TKP. Polisi justru harus mengungkapnya secara detail dan terang benderang.

"Justru adanya surat wasiat itu kami tidak mau membuat sebuah kesimpulan yang prematur, dalam penyidikan yang kami lakukan ada 3 prinsip yaitu cermat, scientific, dan logis," tegas Andaru.

 

Ditemukan Rekaman CCTV

Sedangkan, polisi menemukan rekaman CCTV yang mengungkap detik-detik terakhir Caroline tewas di dalam mobilnya yang terparkir di sebuah apartemen di Sidoarjo, Minggu (5/11/2023).

Dalam rekaman, tampak Caroline keluar dari apartemennya pada Sabtu (4/11/2023) sore. Saat itu, ia memakai kaus putih dengan celana cargo berwarna cokelat. Caroline juga memakai tas dan sandal. Sementara rambutnya diikat ke belakang. Pakaian yang digunakan Caroline juga tampak sama saat ditemukan ia sudah meninggal di dalam mobil.

Mahasiswi yang juga menjadi asisten dosen ini tampak mengenakan kacamata. Ia tampak menenteng jaket di sisi kirinya. Sedangkan di kanan, ia terlihat beberapa kali memainkan handphone dengan ekspresi seolah cemas.

"Kami melakukan pendalaman terhadap beberapa fakta, kami cek ke apartemennya, kami runut, kami cari bukti, semua kembali sehari sebelumnya (Sabtu) terlihat pukul 14.50 WIB, korban keluar dari apartemennya sendiri," kata Andaru.

Kemudian, dalam rekaman CCTV, tampak Caroline tengah menunggu lift. Saat itu, ia sambil mondar-mandir dan memainkan handphone. "Setelah itu dia menunggu lift, masuk ke dalam lift dan keluar di basement apartemen Praxis Surabaya," imbuh Andaru.

Dalam rekaman CCTV berikutnya, korban tampak keluar dari apartemen menggunakan mobil. "Setelah itu dia menggunakan mobil, dan tepat 15.05 WIB korban keluar ke arah kiri," tambah Andaru.

 

Masih Teka-teki

Baca Juga: 7 Pengeroyok Pelajar di Sidoarjo Diamankan, 4 Pelaku masih di Bawah Umur

Namun, polisi masih melengkapi teka-teki yang hilang soal ke mana tujuan korban usai keluar dari apartemen hingga ditemukan tewas di mobilnya di Apartemen Royal Bisnis, Tambak Oso, Sidoarjo. "Untuk riwayat perjalanan lainnya kami masih mendalami," ujarnya.

Ia kemudian menceritakan awal penemuan korban di dalam mobilnya. "Jadi memang Minggu (5/11) pagi, jam 6.30 WIB ada penemuan seorang wanita di posisi kemudi sebuah mobil kondisinya kepala tertutup plastik, lehernya terlakban dan plastik itu terhubung dengan slang yang terhubung dengan gas helium yang ada di posisi penumpang," ungkap Andaru.

"Melihat fakta itu, kami melakukan olah TKP dan menemukan secarik kertas yang berisi pesan kepada keluarga, teman-teman, kurang lebih pada intinya dia menyatakan bahwa hidup ini ada beberapa permasalahan, dia bilang kalau i'm not good enough, setelah itu dia minta maaf dan memilih menyerah dalam hidup ini," imbuhnya.

Namun, hingga kini, Andaru belum bisa memastikan penyebab meninggalnya Caroline. Ia menyebut, polisi masih mendalami.

"Setelah itu, kami ingin mengungkap apa yang sebenarnya yang terjadi. Apakah benar ini bunuh diri atau adakah hal lain yang terjadi. Untuk memastikan kejadian apa yang terjadi, kami melakukan autopsi pada tubuh korban dan uji toksinologi, dan kami sedang menunggu hasilnya," tambahnya.

 

Surat Wasiat

Bernadette Caroline Angelica tidak hanya menulis surat untuk ibu dan kedua saudaranya saja. Ada satu orang lagi keluarga yang ditinggali pesan lewat suratnya.

Caroline menuliskan perasaan lewat dua lembar ‘surat wasiat’.  Pada lembaran ke-2, salah satu orang yang disurati adalah pamannya. Atau yang ia panggil Susuk (shusu).  Susuk adalah panggilan akrab pada Paman yang lazim di keluarga Tionghoa.

Baca Juga: Polresta Sidoarjo Kirim Bantuan untuk Korban Banjir Demak

Sama seperti surat untuk ibu dan adik-adiknya, surat ini ditulis tangan dan dan menggunakan bahasa inggris.

“If the world wonder why, I see no future. I won’t survive there,” tulisnya di awal surat kedua. Kalimat tersebut menggambarkan keputusasaannya. Caroline seakan sudah tidak bisa melihat masa depan dalam kehidupannya.

Dia juga menggambarkan betapa rapuh dirinya yang tidak mampu menerima kenyataan dalam kehidupan.

“Thankyou for opening my eyes to the cruel world. But this fragile stupid kid whom you loved just can’t handle reality,” ungkapnya dalam surat tersebut.

Tidak disebutkan secara rinci masalah apa yang membuat Caroline merasa putus asa, kegagalan apa yang membuatnya merasa lemah.

Namun karena dunia yang ia sebut yang kejam itulah, Caroline memilih untuk lari dari kenyataan. Pada suratnya, gadis 21 tahun tersebut juga menegaskan bahwa selama ini pandangan orang terhadap dirinya salah.

“I’m choosing to escape. I’m sorry I’m a coward. I’m not smart. I’m not wise. You saw me wrong. I see no future, yet a successful one,” tutupnya.

Seperti diketahui, Caroline ditemukan tewas di dalam mobil dengan kondisi kepala terbungkus plastik, di halaman parkir Apartemen Royal Bisnis, Tambak Oso, Sidoarjo, Minggu (5/11). Plastik itu dilakban pada bagian leher. Ditemukan juga tabung berisi helium di dalam mobil. Tabung itu mempunyai slang yang ujung satunya dimasukkan ke plastik yang menutupi kepala korban.

Polisi juga menemukan dua surat wasiat yang diduga ditulis korban. Dua surat yang ditulis dalam bahasa Inggris itu berisi curahan hati korban kepada keluarga hingga sahabat. ham/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU