Ganjar Heran, Bandara Era Jokowi Sepi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 08 Nov 2023 21:28 WIB

Ganjar Heran, Bandara Era Jokowi Sepi

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Suasana pilpres 2024, meski masa kampanye belum dimulai sudah terasa panas. Bila sebelum ini yang menyoroti pembangunan infrastruktur Jokowi, masih capres Anies Baswedan, pasca ribut pencawapresan Gibran ada calon Presiden Ganjar Pranowo, yang tak kalah kritisnya. Ganjar, menekankan bahwa dari infrastruktur yang dibangun mengapa belum optimal?

"Pertanyaannya ada yang protes kenapa bandaranya sepi, pelabuhannya sepi, jalan tolnya kok belum menghasilkan," tambah Ganjar, bernada tanya.

Baca Juga: Jokowi Bikin Ilustrasi Naik MRT, Bareng Buruh

"Current ekonomi ini kita bagi dua antara problem yang terkait infrastruktur dan terkait industri. Kalau kita melihat infrastruktur, saya kira 10 tahun Pak Jokowi sudah melakukan itu," lanjutnya yang ia sampaikan dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Menara Bank Mega, Jakarta, Rabu (8/11/2023).

 

Proyek Infrastruktur Harus Digenjot

Menurut Ganjar, utilisasi dari proyek infrastruktur yang sudah ada harus digenjot. Hal itu hanya bisa dilakukan dengan komando dari pemerintah pusat.

"Minimal, saya pensiunan orang daerah dan tentu saja konsep yang kemudian kita lakukan adalah bagaimana infrastruktur ini bisa kita dorong," tuturnya

 

Usikan Ganjar Pranowo

Ganjar Pranowo mengusik pembangunan infrastruktur yang digenjot oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo selama 2 periode. Namun timbul pertanyaan mengenai infrastruktur yang telah dibangun sepi.

Awalnya Ganjar mengatakan bahwa ekonomi memang dibangun dengan menyelesaikan permasalahan di dua sektor, yakni infrastruktur dan industri. Untuk infrastruktur dia mengakui memang sudah dibangun oleh pemerintahan Jokowi.

Pembangunan bandara biasanya menyedot Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dengan bermacam skema pendanaan. Sayangnya, setelah jadi, tak jarang yang justru sepi penumpang.

Selama ini di bawah, pemerintahan Presiden Joko Widodo pembangunan bandara cukup masif dilakukan. Bahkan mencakup sejumlah wilayah yang sebelumnya tak terpikirkan bakal diterbangi pesawat.

Pembangunan bandara tersebut pasti telah disertai dengan studi kelayakan yang cermat untuk bisa menyesuaikan dengan tingkat permintaan. Jangan sampai pembangunan bandara yang menghabiskan nilai triliunan rupiah menjadi tak termanfaatkan karena sepi penumpang.

 

Minimnya Minat Penumpang

Banyak bandara kecil yang saat ini tidak memiliki jadwal penerbangan pasca dioperasikan. Hal ini disebabkan minimnya minat jumlah penumpang.

 

Bandara Sepi

Dari hasil penelusuran platform penjualan tiket pesawat, yang dilihat sampai tahun lalu bandara seperti JB Soedirman di Purbalingga, Bandara Ngloram di Blora, dan Wiriadinata, Tasikmalaya, hingga bandara Kertajati, tidak memiliki jadwal penerbangan lagi.

Pengamat Penerbangan dari Arista Indonesia Aviation Center (AIAC) Arista Atmadjati Melihat bandara-bandara tersebut memang hanya memiliki potensi penumpang yang kecil. Apalagi dengan kondisi industri penerbangan yang tengah berat imbas kenaikan harga avtur.

 

Baca Juga: Jokowi Ajak PM Lee Kelola Kawasan Industri Halal Sidoarjo

Bandara JB Soedirman

Bandara ini sempat viral sepi penumpang lantaran dari situs pembelian tiket pesawat daring, tidak terdapat jadwal penerbangan dan maskapai yang melayani penerbanagn di bandara yang terletak di Purbalingga ini.

Padahal saat dibuka, maskapai Citilink telah membuka penerbangan dengan tujuan Jakarta-Purbalingga dan sebaliknya. Namun, hingga kini belum ada penerbangan kembali yang melayani penerbangan ini. Bandara ini diresmikan pada Juni 2021 lalu.

Wings Air juga sempat menerbangi bandara tersebut dari Pondok Cabe pada 5 Agustus 2022, tetapi rute penerbangan itu kembali ditutup pada 19 Agustus 2022 karena sepi penumpang. Kementerian Perhubungan menyebut pembangunan Bandara JB Soedirman menelan anggaran Rp350 miliar yang dikelola oleh PT Angkasa Pura II.

 

Bandara Ngloram

Bandara yang berlokasi di Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah ini diresmikan oleh Jokowi pada Desember 2021. Anggaran pembangunannya tercatat senilai Rp80 miliar. Alih-alih bandara ramai, saat ini justru tidak ada jadwal penerbangan.

Di sisi lain, maskapai Wings Air memutuskan menghentikan sementara penerbangan dari Bandara Pondok Cabe menuju menuju bandara ini per 19 Agustus 2022.

tetapi rute penerbangan itu kembali ditutup pada 19 Agustus 2022 karena sepi penumpang. Kementerian Perhubungan menyebut pembangunan Bandara JB Soedirman menelan anggaran Rp350 miliar yang dikelola oleh PT Angkasa Pura II.

 

Bandara Kertajati

Baca Juga: Apple Investasi Rp 1,6 Triliun, Microsoft Rp 14 Triliun

Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Majalengka dibangun dengan megah hingga hingga merogoh kocek APBN senilai Rp2,6 triliun dan diresmikan 24 Mei 2018. Bandara ini memiliki luas yang terbesar di Indonesia setelah Bandara Soekarno Hatta.

Sayangnya bandara ini berhenti melayani penerbangan reguler berjadwal pada Juli 2019 karena sepi penumpang. Kondisi tersebut disebabkan akses ke bandara yang tidak memadai ditambah adanya pandemi Covid-19.

Namun, Bandara Kertajati ini mulai diramaikan dengan penerbangan kargo. Selain itu juga diharapkan dapat kembali bergeliat dengan dibukanya penerbangan komersial pada November 2022.

 

Pelabuhan-pelabuhan Sepi

Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat, sepi Pasalnya, hingga saat ini, layanan yang tersedia di pelabuhan itu baru sebatas bongkar-muat kendaraan bermotor.

Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut Abyadi Siregar dan tim didampingi Kepala Kantor BC Kuala Tanjung Horas Mardapot Baja Sinaga di dermaga atau terminal KTMT, prihatin.

Pasalnya, penyelenggaraan layanan kepelabuhanan di pelabuhan tersebut masih sangat sepi.

Indonesia memiliki salah satu pelabuhan hub internasional, salah satunya adalah Pelabuhan Kuala Tanjung merujuk pada Peraturan Presiden No 32/2011

"Padahal, pelabuhan tersebut dibangun dengan biaya yang sangat besar. Tapi faktanya, layanan di pelabuhan itu sepi. Sepertinya, sia-sia besarnya investasi yang kerahkan untuk pembangunan pelabuhan itu," kata Abyadi Siregar, Rabu (12/04/2023).

Salah satu area galangan kapal di Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (26/4/2023). Hingga saat aktivitas bongkar muat dan kegiatan perdagangan barang serta jasa di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas masih sepi. n jk/etc/cr4/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU