Harga Minyak Dunia Naik 2 Persen Jelang Pertemuan OPEC+

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 30 Nov 2023 10:31 WIB

Harga Minyak Dunia Naik 2 Persen Jelang Pertemuan OPEC+

i

Ilustrasi kilang minyak mentah. SP/ JKT

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Menjelang pertemuan OPEC+, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya termasuk Rusia, akan mengadakan pertemuan tingkat menteri secara online pada hari Kamis untuk membahas target produksi 2024.

Justru tersiar kabar harga minyak mentah dunia naik lantaran adanya gangguan pasokan yang disebabkan oleh badai di Laut Hitam dan penurunan persediaan minyak AS mendorong pembelian.

Baca Juga: SKK Migas Jabanusa: Wilayah Jatim dan Jateng Capai 106 Persen Produksi Minyak Mentah

Bahkan, saat ini harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak minyak mentah bulan Januari naik USD 1,45, atau 1,9%, menjadi USD 77,86 per barel pada Kamis (30/11/2023).

Sedangkan harga minyak mentah Brent untuk kontrak bulan Januari naik USD 1,42, atau 1,74% menjadi USD 83,10 per barel.

Kedua acuan harga minyak dunia tersebut naik sekitar 2% pada hari Selasa karena pasar mengantisipasi Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya seperti Rusia (OPEC+), akan memperpanjang atau memperdalam pengurangan pasokan.

OPEC+ pada hari Rabu melanjutkan pembicaraan, yang menurut sumber dianggap sulit. Namun, pertemuan untuk memutuskan kebijakan produksi tahun depan pada hari Kamis diperkirakan akan berjalan sesuai jadwal, kata sumber pada hari Rabu.

“Jika mereka (OPEC+) gagal mencapai kesepakatan awal, kita tidak dapat mengesampingkan risiko penundaan pertemuan lebih lanjut, yang kemungkinan akan memberikan tekanan pada harga minyak,” ungkap Warren Patterson dan Ewa Manthey, Analis dari ING bank, Kamis (30/11/2023).

Baca Juga: Aksi Militer Israel di Gaza Sebabkan Harga Minyak Mentah Memanas

Badai hebat di wilayah Laut Hitam telah mengganggu ekspor minyak hingga 2 juta barel per hari (bpd) dari Kazakhstan dan Rusia, menurut data pejabat negara dan agen pelabuhan, sehingga meningkatkan prospek terbatasnya pasokan jangka pendek.

Ladang minyak terbesar di Kazakhstan mengurangi produksi minyak harian gabungan sebesar 56% mulai 27 November, kata kementerian energi Kazakh. Pasar minyak juga mendapat dukungan dari penurunan persediaan minyak mentah AS.

Persediaan minyak mentah AS turun 817.000 barel pada minggu lalu, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute.

Delapan analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan rata-rata persediaan minyak mentah turun sekitar 900.000 barel dalam sepekan hingga 24 November. Data mingguan stok pemerintah AS akan dirilis pada hari Rabu.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Turun Hingga 1,4 Persen!

Pembicaraan akan sulit dilakukan dan perpanjangan perjanjian sebelumnya mungkin terjadi dibandingkan pengurangan produksi yang lebih besar, kata empat sumber OPEC+.

Salah satu kompromi yang mempengaruhi harga minyak mungkin terjadi adalah Angola dan Nigeria menerima pengurangan target produksi selama beberapa bulan jika target untuk negara lain juga diturunkan, kata Carsten Fritsch dari Commerzbank.

“Menurut para delegasi, Arab Saudi menuntut kuota produksi yang lebih rendah dari negara-negara OPEC+ lainnya. Meskipun Kuwait telah memberi isyarat bahwa mereka bersedia melakukan hal tersebut, beberapa negara tampaknya menolak tindakan tersebut,” ujarnya. jk-01/dsy

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU