SKK Migas Jabanusa: Wilayah Jatim dan Jateng Capai 106 Persen Produksi Minyak Mentah

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 28 Nov 2023 10:57 WIB

SKK Migas Jabanusa: Wilayah Jatim dan Jateng Capai 106 Persen Produksi Minyak Mentah

i

Ilustrasi petugas Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) saat memeriksa ketersediaan minyak mentah. SP/ SBY

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara (Jabanusa) melaporkan produksi minyak mentah di Jawa Timur (Jatim) dan Jawa Tengah (Jateng) sudah melampaui target atau 106 persen. Angka ini tercatat untuk kategori lifting minyak per Oktober 2023.

Hal tersebut diketahui dari target lifting minyak wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur ditentukan sebesar 181.000 barrel oil per day (bopd). Realisasi hingga Oktober 2023, tercatat sebesar 193.000 bopd atau sedikit melewati target tersebut.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Naik 2 Persen Jelang Pertemuan OPEC+

"Dari sisi minyak alhamdulillah kita bisa masih di atas target, 106 persen. Jadi sekitar 193.000 barel minyak per hari rata-rata sampai dengan Oktober 2023," ujar Kepala Perwakilan SKK Migas Jabanusa Nurwahidi, Selasa (28/11/2023).

Dia menyebut, salah satu kontribusinya datang dari PGN Saka. Diketahui, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) Tahun 2023, PGN Saka punya target lifting sekitar 6.500 bopd. 

"Kelihatannya makin lama makin naik produksi dari minyaknya ya PGN Saka ya. Insya Allah bisa bertahan sampai akhir tahun ini di atas sekitar 6.800-an sampai 7.000 barel minyak per hari," tuturnya.

Nurwahidi berharap lifting ini bisa konsisten hingga akhir tahun 2023. Dengan begitu, target lifting minyak bisa kembali melebihi target yang ditetapkan.

"Jadi untuk minyak sekali lagi kita alhamdulillah bisa mencapai target bahkan melebihi target," sambung Nurwahidi.

Baca Juga: Aksi Militer Israel di Gaza Sebabkan Harga Minyak Mentah Memanas

Sebelumnya, PGN Saka berfokus pada kegiatan eksplorasi untuk mencari sumber minyak dan gas bumi (Migas) baru, sehingga dapat berperan dalam menjaga keberlanjutan produksi dengan bertambahnya cadangan energi.

Disisi lain, Direktur Utama PGN Saka Avep Disasmita mengatakan, PGN Saka telah melakukan pengeboran sumur eksplorasi dan produksi pada sejumlah lapangan migas yang dioperatori sendiri dan juga yang bersama mitra. Hal tersebut merupakan program strategis Saka di tahun 2023.

"Skala kami tetap skala upstream. Kedepan kami ingin menggiatkan kembali eksplorasi, karena bisa menambah portofolio cadangan energi," kata Avep. 

Kegiatan eksplorasi diantaranya dilakukan pada satu sumur di Lapangan Kepodang agar dapat menambah cadangan migas. Nantinya gas yang dihasilkan dialirkan lewat pipa gas 14 inch yang dioperasikan oleh PT Kalimantan Jawa Gas (KJG) sehingga bisa menjaga berkelanjutan pasokan energi untuk Jawa Tengah dan sekitarnya.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Turun Hingga 1,4 Persen!

"Mudah-mudahan eksplorasi gasnya berhasil dan bisa mulai produksi di Lapangan Kepodang," ujarnya.

Untuk diketahui, saat ini Lapangan Pangkah memproduksi sebesar 28 ribu barel setara minyak. Lapangan tersebut menyuplai gas ke PLN sekitar 20 - 15 BBTUD, sementara minyak sekitar 7 ribu - 8 ribu barel.

Kini PGN SAKA memiliki 10 aset hulu migas di Indonesia dan 1 aset di luar negeri. Satu asset dalam hal ini adalah di Fasken, Texas untuk memanfaatkan gas yang unconventional dan sudah berproduksi sekitar 80 - 90 MMSCFD. PGN Saka memiliki 36 persen Participating Interest (PI). sb-01/dsy

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU