Kementan Genjot Pelaku Usaha Peternakan Masuk Pasar Halal di Jepang

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 15 Des 2023 09:56 WIB

Kementan Genjot Pelaku Usaha Peternakan Masuk Pasar Halal di Jepang

i

Ilustrasi peternakan unggas yang siap dipanen. SP/ JKT

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) kali ini menggandeng para pelaku usaha di bidang produk unggas dan pakan ternak dalam rangka akselerasi peningkatan ekspor ke pasar halal di Jepang.

Menurut Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nasrullah melalui keterangan tertulisnya, sejak tahun 2017 produk peternakan Indonesia untuk olahan daging ayam sudah masuk ke Jepang.

Baca Juga: Genjot Swasembada Padi dan Jagung, Kementan Anggarkan APBN Rp 7,74 Triliun

"Saat ini sudah ada 5 unit usaha produk olahan daging ayam dari Indonesia yang sudah disetujui masuk ke Jepang dan masih ada yang sedang dalam proses persetujuan negara," kata Nasrullah, Jumat (15/12/2023).

Namun menurutnya, ekspor dari Indonesia masih harus ditingkatkan lagi dengan memanfaatkan peluang pasar halal untuk memenuhi kebutuhan muslim di Jepang, termasuk orang Indonesia yang tinggal di negara tersebut.

Apalagi produksi daging ayam dalam negeri saat ini terbilang berlebih, sehingga selain dapat membantu negara lain dalam pemenuhan kebutuhan pangan juga dapat meningkatkan devisa negara.

“Saat ini, buyer kita baru satu, yaitu Sari Raya Group sehingga kita perlu menambah lagi untuk dapat meningkatkan volume ekspor," terang Nasrullah.

Ia sebutkan, Kementan pun telah menugaskan tim yang dipimpin oleh Tri Melasari Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Kementan bersama Atase Pertanian Indonesia untuk koordinasi memanfaatkan peluang pasar halal di Jepang.

Baca Juga: Kementan Bakal Optimalkan 20% Pemanfaatan Rawa untuk Produksi Beras Nasional

“Kami telah menugaskan tim bersama Atase Pertanian Indonesia di Jepang dengan menggandeng para pelaku usaha untuk ketemu langsung dengan calon buyer yang akan kerjasama memperlancar ekspor ke Jepang pada minggu ini," kata Nasrullah.

“Di sana mereka sudah bertemu langsung dengan Dubes Indonesia di Jepang dan beberapa perusahaan diantaranya: AEON, PT. Sky Japan Abadi dan Sari Rasa Group, serta ISE Food Inc," imbuhnya.

Dalam kunjungan kerjasama tersebut telah ditandatangani Letter of Intens (LoI) antara para pelaku usaha kedua negara untuk meningkatkan ekspor, serta menjajaki investasi industri olahan telur yang selama ini belum banyak dilirik pelaku usaha, sedangkan kebutuhan olahan telur seperti tepung telur, telur cair dan frozen egg untuk industri makanan cukup banyak di Indonesia.

Sebagai informasi bahwa AEON adalah perusahaan yang bergerak dalam pengelolaan mall-mall yang banyak tersebar di Jepang yang memiliki hypermarket yang menjual semua kebutuhan masyarakat Jepang, termasuk produk olahan unggas.

Baca Juga: Kementan Bakal Cabut Izin Distributor dan Pengecer Jika Endapkan Stok Pupuk Subsidi

Sedangkan, Sky Japan Abadi adalah perusahaan yang bergerak di bidang trader makanan dan catering. ISE Food adalah perusahaan yang bergerak dalam industri perunggasan (ayam layer) Nomor 7 sebagai produsen telur di Dunia dan No. 1 terbesar di Jepang.

“Para pelaku usaha kita secepatnya akan menindaklanjuti kerjasama untuk membahas mengenai pengemasan dan cita rasa yang akan disesuaikan dengan permintaan masyarakat Jepang, serta akan mengirimkan sampel produknya," ujar Nasrullah.

“Kita juga akan kerjasama untuk mengadakan promosi bersama dengan KBRI, seperti mengikuti pameran di Jepang dan mengadakan bussines matching, semoga yang menjadi upaya-upaya kita untuk dapat terus meningkatkan ekspor ini bisa segera terlaksana dengan baik, sehingga akan dapat menambah devisa negara," pungkasnya. jk-03/dsy

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU