Interkoneksi Sistem Informasi Pacu Industri Kayu dan Furniture Nasional

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 26 Des 2023 09:42 WIB

Interkoneksi Sistem Informasi Pacu Industri Kayu dan Furniture Nasional

i

Pekerja menyelesaikan produksi furniture di Rangkapan Jaya, Depok, Jawa Barat. SP/ JKT

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Interkoneksi sistem informasi produk kehutanan dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) diharapkan dapat memacu kinerja industri kayu olahan dan industri furniture nasional.

Hal tersebut lantaran industri olahan kayu, rotan, bambu merupakan sektor hilir yang produknya memiliki nilai tambah tinggi. Industri ini secara aktif memberi dampak positif bagi perekonomian nasional melalui kinerja ekspor serta pemenuhan pasar dalam negeri. 

Baca Juga: Perizinan Impor Dipersulit, Pengusaha Sepatu Lokal Ketar-ketir Produksi Macet

Sementara itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memberikan apresiasi terhadap dukungan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) yang telah memfasilitasi pertukaran data antara Sistem Informasi Pengelolaan Hutan Lestari (SIPHL) di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dengan SIINas di Kemenperin, tanpa memberatkan pelaku industri hulu dan hilir.

"Interkoneksi antara SIPHL KLHK dan SIINas Kemenperin ini diharapkan akan dapat memberikan manfaat kepada pemerintah sebagai pengambil kebijakan, dan juga kepada para pelaku industri kayu baik di sektor hulu maupun sektor hilir," kata Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika, Selasa (26/12/2023).

Poin utama interkoneksi sistem informasi ini adalah menjadikan SIPHL dan SIINas saling bertukar data secara dua arah melalui sistem online. Data penggunaan kayu dan produk olahan kayu tersedia secara real-time melalui dashboard di KLHK dan Kemenperin, yang mendukung pemerintah memonitor produksi dan penggunaan kayu serta produk olahan kayu industri dalam negeri.

Baca Juga: Kemenperin: Stok Gula dan Minyak Goreng Aman Jelang Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Adapun manfaat kepada pemerintah antara lain adalah adanya transparansi aliran data bahan baku kayu kepada sektor hilir maupun sebaliknya sebagai bahan data dalam pengambilan kebijakan. 

“Manfaat untuk pelaku industri adalah nantinya diharapkan ada dashboard ketersediaan bahan baku kayu dan offtaker industri hilir sehingga proses aliran bahan baku kayu ke industri jadi lebih cepat,” imbuhnya.

Baca Juga: Miliki Fasilitas IPAL, Sentra IKM Batik Kota Mojokerto Menjadi Terlengkap se Indonesia

Diketahui berdasarkan data SIINas dan asosiasi, terdapat 520 perusahaan industri kayu olahan (KBLI 16) dengan serapan tenaga kerja langsung sebanyak 310.330 orang. Adapun total realisasi investasi industri kayu olahan di Indonesia sebesar Rp 3,5 triliun sepanjang 2022. Sementara itu, tercatat kinerja ekspor industri furniture menembus 2,47 miliar dolar AS pada 2022.

Sedangkan jumlah industri furnitur (KBLI 31) sebanyak 1.114 perusahaan dengan serapan tenaga kerja langsung hingga 143.119 orang dan total investasi sepanjang 2022 sebesar Rp 2,9 triliun. jk-02/dsy

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU