Dokter Forensik RSUD dr Soetomo: Diduga Ada Toxic di Tubuh Refly dan Indro

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 28 Des 2023 21:19 WIB

Dokter Forensik RSUD dr Soetomo: Diduga Ada Toxic di Tubuh Refly dan Indro

Sebabkan Gangguan Fatal pada Sistem Pernafasan yang Membuat Tiga Musisi di Bar Vasa Hotel Tewas Usai Tenggak Minuman Keras dari Racikan Bartender

 

Baca Juga: Tahanan Polsek Dukuh Pakis Kabur saat Libur Lebaran

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Meski jasad Refly dan Indro, dua dari tiga korban tewas usai menenggak minuman keras di Bar Vasa Hotel, telah dilakukan autopsi. Namun, hingga Kamis (28/12/2023) malam, penyebab pasti kematiannya usai perform di Bar Vasa Hotel masih menjadi misteri. Hasil autopsinya pun masih belum keluar. Hanya saja, dokter forensik menyebut, kematian tiga orang diduga tak wajar, karena ada toxic (racun) yang timbul dan mengakibatkan gangguan fatal pada sistem pernafasan.

Hal ini diungkapkan Kepala Staf Medik Kedokteran Forensik RSUD dr Soetomo Edi Suyanto yang menyebut, jenazah korban Refly yang dilakukan proses autopsi meninggal secara tidak wajar.

Namun Edi menyatakan, meninggalnya korban secara tidak wajar bukan karena trauma benda tumpul maupun tajam. Melainkan terdapat kandungan minuman yang masuk ke dalam tubuh.

“Tidak wajarnya akibat sesuatu yang dia minum. Minum-minuman yang dioplos dengan alkohol dan dicampur seperti zat yang mematikan. Tapi kita sedang melakukan autopsi kita mengambil cairannya, organ-organnya untuk dilakukan pemeriksaan tindak lanjut,” ujar Edi, Kamis (28/12/2023).

Untuk itu, menurut Edi, kini tim forensik masih mencari tahu kandungan apa saja selain alkhohol yang diminum.

 

Diduga ada Racun

Jadi, lanjutnya, mirip seperti kasus Mirna kopi sianida, tim dokter berupaya mencari penyebab kematiannya, akar masalah di mana. "Alkhohol saja satu seloki ini tidak mematikan. Kemungkinan campuran cairan zat aktif. Yang menyebabkan gangguan di sistem kehidupan," jelasnya.

Sehingga, melihat penyebab kematian ke tiga korban ini, Edi menduga, dikarenakan toxic (racun) yang terkandung dalam minuman keras tersebut.

"Ini yang masih dicari. Untuk meninggalnya ini karena ada gangguan dari sistem pernapasan," tandas Edi.

Menurut Edi, kerusakan pernapasan itu ditemukan tim dokter pada pemeriksaan luar tubuh korban, hingga membuat sejumlah bagian tubuh membiru. "Itu tanda ciri khas oleh toksikasi zat jenis spirtus. Itu dugaan sementara. Saat ini kita masih analisa lebih dalam untuk bisa mendapat hasil yang komperehensif," ujar Edi.

Dokter pun melanjutkan penelitian dan pemeriksaan pada sejumlah organ milik korban seperti bagian usus hingga hati untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Namun Edi menyebut, organ paling rusak pada tubuh korban adalah saluran pernapasan.

“Gangguan saluran napas yang parah. Itu paru-parunya seperti terjadi reduksisasi atau kayak orang muntah itu masuk ke saluran napas, itu bahaya,” ungkap Edi.

Baca Juga: Kapolrestabes Ajak Ratusan Tukang Becak Buka Bersama di Mapolrestabes Surabaya

 

Hasil Autopsi Belum Keluar

Sedangkan, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono saat dihubuni Kamis (28/12/2023) menjelaskan, pihaknya masih belum menerima hasil autopsi dari RSUD dr Soetomo. Menurutnya, hasil autopsi bakal keluar satu minggu pasca jasad itu diperiksa oleh dokter di RSUD dr. Soetomo.

"Hasil otopsi keluar sekitar 7 harian, dan 20 harian untuk hasil Lab," kata Hendro Sukmono kepada Surabaya Pagi, Kamis (28/12/2023) kemarin.

Hanya saja, pihaknya telah mengidentifikasi berbagai jenis minuman yang diduga dikonsumsi para musisi di Bar Vasa Hotel Surabaya itu. Tiga jenis minuman itu diduga dicampur oleh bartender Bar Vasa Hotel itu bernama Arnold. Diantaranya Vodka, rum dan jus. Hanya saja, pihaknya masih ingin memastikan, kandungan apa yang membuat tiga orang meninggal dunia dan satu orang kritis.

"Dari penyelidikan kami, ada tiga jenis minuman itu. Setelah dicek, (minuman itu) ada alkohol hingga 40 persen. Trus dicampur jus kemasan rasa cranberry," beber Hendro.

Sampai saat ini polisi belum menemukan kandungan zat lain yang tercampur di dalam minuman tersebut. Meski begitu, polisi terus menggali berbagi fakta untuk menguak penyebab kematian para korban.

Baca Juga: Polrestabes Surabaya Siapkan 155.165 Personel

Upaya yang sudah ditempuh polisi sampai saat ini adalah melakukan uji laboratorium forensik berbagai jenis minuman yang dikonsumsi para musisi itu. Serta, menempuh proses autopsi salah satu jenazah korban inisial Refly, di RSUD dr Soetomo Surabaya.

“Iya minuman jenisnya pasti kami lab-kan di Labfor Polda Jatim, kami menunggu hasil. Sedangkan autopsi masih dalam proses kami belum dapat hasil resminya,” ujar Hendro.

 

Vasa Hotel Tak Ada Itikad Baik

Sedangkan, kuasa hukum korban Mitra Ohello, vokalis band yang saat ini setelah melewati masa kritis di RS Gotong Royong Surabaya, akan menyiapkan langkah hukum kepada pihak Bar Vasa Hotel Surabaya. Baik kepada manajemen dan para pihak yang menyebabkan tiga orang meninggal dunia dan seorang kritis.

"Kita pastikan akan lakukan upaya hukum untuk mengungkap perkara dugaan keracunan ini. Saat ini kami sedang mengumpulkan seluruh alat bukti dan saksi, untuk selanjutnya kita proses peradilan," ungkap kuasa hukum Mitra Ohello, Renald Christoper, Kamis (28/12/2023).

Bahkan, menurut Renald, pihak Bar Vasa Hotel maupun Vasa Hotel dinilai tidak ada itikad baik terhadap keluarga korban. "Sampai hari ini masih belum ada pihak Vasa Hotel maupun Cruz Lounge Bar, yang menunjukkan itikad baik kepada keluarga korban," katanya. alq/ham/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU