Home / Ekonomi dan Bisnis : Imbas Gempa Bumi di Kabupaten Sumedang

Terowongan Tol Cisumdawu Dilaporkan Retak, Menteri PUPR: Masih Aman Dilalui

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 02 Jan 2024 11:48 WIB

Terowongan Tol Cisumdawu Dilaporkan Retak, Menteri PUPR: Masih Aman Dilalui

i

Terowongan kembar di Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu). SP/ SMD

SURABAYAPAGI.com, Sumendang - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan adanya sedikit keretakan di dinding Terowongan Kembar Tol Cisumdawu akibat adanya gempa bumi di Kabupaten Sumedang dengan skala M 4.8 pada 31 Desember 2023 malam.

Diketahui gempa di Kabupaten Sumedang dikategorikan parah lantaran menyebabkan ratusan rumah sekitar 137 rusak. Lebih lanjut, pihak BPBD Sumedang pun masih terus melakukan pendataan.

Baca Juga: Dinas PUPR Jombang Tambal Jalan Berlubang

Menanggapi pernyataan retaknya dinding Terowongan Kembar Tol Cisumdawu tersebut, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono membantah. Menteri Basuki menyatakan bahwa yang terjadi bukan keretakan tetapi yang dilihat secara visual keretakan tersebut adalah sambungan.

"Itu bukan retak. Itu 'kan membangunnya segmental, segmen-segmen itu, jadi sambungan-sambungan," jelasnya.

Sementara menurutnya, masyarakat melihat sambungan-sambungan pada terowongan tersebut sebagai retakan. Andai kata jika tidak ada gempa kemungkinan masyarakat tidak memperhatikan hal itu.

Menteri PUPR mengatakan pihaknya tidak lengah dengan adanya berita tersebut dan akan menyelidikinya dan menegaskan bahwa terowongan Tol Cisumdawu sangat aman untuk dilalui saat ini.  

"Tapi aman dilalui, masih aman dilalui," tegasnya, Selasa (02/01/2024).

Diketahui sebelumnya, Kabupaten Sumedang diguncang gempa sebanyak tiga kali pada 31 Desember 2023. Gempa yang berlangsung dari siang hingga malam hari ini ternyata berdampak kepada retaknya dinding terowongan Tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan (Cisumdawu). 

Baca Juga: Program 3 Juta Rumah Gratis Dianggarkan Rp 144 Juta per Unit, Menteri PUPR: Belum Dibahas

Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari menjelaskan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat telah melakukan kaji cepat situasi dan mendata dampak kerusakan di lapangan akibat gempa Sumedang.

Dalam laporan yang ada, dari pendataan visual sementara didapatkan kerusakan ringan hingga sedang di beberapa rumah dan sekolah khususnya di daerah Babakan Hurip, Sumedang. Selain itu, terjadi juga keretakan di dinding terowongan Tol Cisumdawu.

"Gempa bumi yang M 4.8 (ketiga) menyebabkan adanya sedikit keretakan di dinding Terowongan Kembar Tol Cisumdawu. Pihak pengelola melakukan asesmen dan tindakan lainnya yang dianggap perlu. Namun atas keretakan itu, dipastikan sementara tidak mengganggu lalu lintas dan kondisi masih aman terkendali," ucapnya.

Diketahui, pada periode pergantian tahun, terjadi tiga kali gempa bumi di Sumedang, yakni berkekuatan 4.1 magnitudo pada pukul 14.35 WIB, 3.4 magnitudo pada pukul 15.38 WIB dan 4,8 magnitudo pada pukul 20.34 WIB.

Baca Juga: PUPR Bangun Bendungan Pertama di Sulbar, Dukung Program Ketahanan Pangan dan Air

Hasil rekaman data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa bumi yang pertama dengan kekuatan M 4.1 berpusat di 6.48 LS dan 107.93 BT pada kedalaman 10 kilometer.

Gempa kedua berkekuatan M 3.4 pada kedalaman 6 kilometer berada di titik 6.84 LS dan 107.34 BT, dan yang ketiga (main shoke) atau M 4.8 berdekatan dengan pusat gempa bumi sebelumnya yakni di 6.85 LS dan 107.94 BT dengan kedalaman 5 kilometer.

Berdasarkan hasil analisa Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM), kejadian gempa bumi ini diperkirakan akibat aktivitas sesar aktif Cileunyi - Tanjungsari yang disimpulkan berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi dan kedalaman dari data BMKG. smd-01/dsy

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU