Jokowi dan Ma'ruf Amin, Mulai Beda Pandangan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 09 Jan 2024 20:29 WIB

Jokowi dan Ma'ruf Amin, Mulai Beda Pandangan

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Kini muncul perbedaan pandangan antara Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Perbedaan dalam menilai debat capres ketiga yang berlangsung Minggu (7/1/2024) malam.

Wapres menyatakan memiliki pandangan yang berbeda dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Juga: Mahfud MD: Hapus Saja Kemenko, Tak Berguna

"Kalau saya melihat perdebatannya bagus, terbuka dan artinya mereka berdebat. Terutama ya sesi perdebatan itu saya kira menarik," kata Ma'ruf usai kunjungan kerja di Kapanewon Prambanan, Sleman, Selasa (9/1/2024).

Menurutnya, debat capres di Pilpres kali ini justru lebih hidup dibanding debat di Pilpres 2019.

"Dibanding dulu waktu saya, sekarang lebih hidup perdebatannya," ujarnya.

Namun Ma'ruf enggan berkomentar lebih jauh terkait substansi. Dia menyerahkan penilaian kepada publik.

 

Klaim Presiden Jokowi

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengklaim debat capres pada Minggu malam tidak menunjukkan substansi dan visi dari masing-masing calon presiden.

Presiden menyatakan debat pilpres pada hari Minggu malam menunjukkan serangan secara personal dan tidak terkait dengan isu pertahanan geopolitik dan hubungan internasional.

Jokowi juga menyoroti soal saling serang antar capres dalam debat tersebut.

"Yang pertama, saya memang melihat substansi dari visinya malah tidak kelihatan. Yang kelihatan justru saling menyerang, yang sebetulnya enggak apa-apa, asal (itu soal) kebijakan. Asal policy. Asal visi ya enggak apa-apa," ujar Jokowi dalam keterangan pers di Serang, Banten, Senin (8/1/2024)

 

Tanggapan KPU

Baca Juga: Ganjar-Mahfud Md, tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Presiden dan Wapres Terpilih

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI tak gubris pernyataan Presiden Joko Widodo yang menilai debat ketiga Pilpres 2024 hanya terlihat adanya saling serang antarcapres.

KPU RI menyebut sebagai penyelenggara debat , pihaknya melakukan sesuai kesepakatan dengan masing-masing tim pasangan calon.

"Saya nggak komentar ya. KPU ini kan menyelenggarakan debat sudah berbagai macam pertimbangan dan pembicaraan kesepakatan dengan semua tim pasangan calon, termasuk dengan televisi," kata Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (9/1/2024).

Hasyim menuturkan KPU hanya menyediakan forum untuk menyelenggarakan debat. Menurutnya, terkait strategi hingga substansi jawaban bukan termasuk ranah KPU.

"Jadi tentang strategi, tentang substansi jawaban, bukan ranah KPU untuk membuat penilaian. KPU menyiapkan forum untuk debatnya," ujarnya.

"Jadi soal strateginya, soal substansinya itu sepenuhnya menjadi hak dan wewenangnya calon dan juga tim pasangan calon," sambung dia.

Hasyim mengatakan debat merupakan metode kampanye, sehingga rakyat yang dapat menilai. Dia menuturkan KPU tidak dalam kapasitas untuk menilai strategi dari masing-masing pasangan calon.

Baca Juga: AMIN dan Ganjar, Akui Saksinya Dintimidasi

"Apakah masuk di pikiran dan hatinya rakyat atau tidak, itu sepenuhnya rakyat yang menilai, mengomentari, dan meyakinkan atau tidak itu pemilih," paparnya

Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari, mengingatkan debat sudah melewati berbagai macam pertimbangan dan pembicaraan kesepakatan dengan semua tim. Jadi, tentang strategi, tentang substansi jawaban, bukan ranah KPU untuk membuat penilaian.

 

KPU tidak Berwenang Menilai

KPU tidak berwenang memberikan penilaian atas debat yang telah dilangsungkan. Penilaian atas kualitas kampanye dan substansi debat terletak pada tangan masyarakat pemilih.

"Yang harap diingat adalah debat ini kampanye, salah satu metode kampanye itu debat. Sehingga, kemudian yang punya hak, kewenangan menilai kualitas debat, dan substansi dari perdebatan adalah rakyat, pemilih," tambah Hasyim. n jk/erc/cr3/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU