Curah Hujan Tinggi Pemkot Kediri Keruk 5 Sungai dengan Alat Berat

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 21 Jan 2024 17:40 WIB

Curah Hujan Tinggi Pemkot Kediri Keruk 5 Sungai dengan Alat Berat

i

Alat berat dikerahkan untuk mengeruk sungai.

SURABAYAPAGI.COM, Kediri - Curah hujan yang tinggi di awal tahun membuat tim reaksi cepat bencana Pemkot Kediri melakukan mitigasi bencana banjir. Melalui Dinas PUPR dan BPBD setempat tim gabungan ini terjun ke lokasi melakukan mitigasi di beberapa titik sungai yang ada di Kota Kediri.

Hasilnya dari mitigasi itu terdapat lima sungai yang harus segera dilakukan pengerukan atau normalisasi dengan alat berat berupa ekskavator. Lima sungai ini yaitu Sungai Kedak, Sungai Kresek, Sungai Tawang, Sungai Ngampel dan Sungai Putih.

Baca Juga: 16 Pejabat Struktural dan Fungsional Pemkab Kediri Dimutasi

Meski sudah dilakukan normalisasi pada Oktober 2023 kemarin, kondisi sungai ini kembali tertutup sedimen tanah yang rawan memicu banjir.

Seperti pada Sungai Kedak, sedimen tanah di sungai ini sudah mencapai dengan ketinggian 1 meter lebih. Sedimen tanah yang tinggi ini dikhawatirkan dapat menjadi pemicu banjir. Sebab biasanya air bah dari gunung ikut membawa material batu dan tanah. Sehingga terbentuklah sedimen di aliran sungai ini.

Kepala Dinas PUPR Kota Kediri Endang Kartikasari mengatakan, normalisasi sungai wajib dilakukan untuk mengantisipasi banjir terjadi.

Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Buka Bersama Sekaligus Serahkan Santunan Anak Yatim

“Kita setiap bulan selalu melakukan mitigasi bersama BPBD setempat. Hasil mitigasi ini nanti akan terdeteksi dimana wilayah sungai yang rawan banjir dan wajib segera dilakukan normalisasi,” ujarnya.

Lanjut Endang, kondisi setiap sungai berbeda-beda. Ada sungai dengan sedimen yang tidak terlalu tinggi dan ada yang mencapai ketinggian 1-2 meter. Selain ketinggian mitigasi ini juga akan mengetahui panjang sungai yang akan dinormalisasi.

Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri: Perlu Dukungan Seluruh Pihak untuk Mengimplementasikan Smart City

“Kondisi setiap sungai berbeda, misalnya ada yang sebelumnya harus dinormalisasi hanya sepanjang 50 meter, tapi setelah beberapa bulan kemudian kita mitigasi bisa jadi tidak perlu dinormalisasi atau justru bertambah panjang normalisasinya,” jelas Endang.

Titik normalisasi saat ini menurut Endang, dilakukan di lima sungai yang ada di Kota Kediri. Rata-rata penyebab sedimen ini terjadi juga dari  air bah yang membawa tanah dan batu serta vegetasi dan sampah. Normalisasi sedimen ini tidak hanya bertujuan untuk mengangkat sedimen sungai saja. Melainkan juga meningkatkan daya tampung sungai agar tidak mudah banjir. Can

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU