Pernyataan Baterai Mobil Tesla Pakai LFP, Menteri Bahlil: Bahan Baku Utamanya 80% Nikel

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 26 Jan 2024 11:14 WIB

Pernyataan Baterai Mobil Tesla Pakai LFP, Menteri Bahlil: Bahan Baku Utamanya 80% Nikel

i

Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. SP/ JKT

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia membantah pernyataan mantan kepala BKPM Tom Lembong jika baterai mobil Tesla menggunakan Lithium Ferro Phosphate (LFP) dan sudah tidak menggunakan nikel sebagai bahan bakunya.

"Saya ingin mengatakan, tidaklah benar kalau ada seorang mantan pejabat, pemikir ekonomi atau siapapun yang menyatakan nikel nggak lagi jadi bahan yang dikejar-kejar investor untuk membuat baterai mobil," tegas Menteri Bahlil, Jumat (26/01/2024).

Baca Juga: Bahlil Dilaporkan Korupsi ke KPK, Bahlil Ganti Lapor Nama Baiknya Dirugikan

Menteri Bahlil menegaskan jika nikel masih menjadi bahan baku yang banyak dicari oleh produsen baterai mobil listrik. Menurutnya, baterai LFP, merupakan bahan baku baterai mobil Tesla untuk jenis mobil yang berkualitas standar. Sedangkan untuk mobil berkualitas tinggi tetap menggunakan nikel.

"LFP itu hanya dipakai oleh Tesla kepada mobilnya yang standar, karena kualitas jarak tempuhnya itu lebih bagus ke nikel. Tesla sebagian juga masih memakai bahan baku nikel. Jadi jangan omon-omon saja, bahaya negara ini dibuat-buat begini" kata Bahlil.

Baca Juga: Menteri Bahlil Lahadalia, Dirundung Masalah

Lebih lanjut, Bahlil mengatakan jika bahan baku LFP, fosfat, dan lithium tidak ada di Indonesia. Itu karena, yang ada di Tanah Air berupa kobalt, mangan, dan nikel. Ia menambahkan, kini pemerintah tengah fokus mengembangkan sumber daya alam dalam negeri, diantaranya nikel.

Pada kesempatan itu, Bahlil curiga informasi soal nikel yang tidak dipakai lagi itu digunakan untuk melobi pemerintahan selanjutnya agar tidak lagi melarang ekspor barang mentah. 

Baca Juga: Menteri Bahlil, Diinvestigasi Wartawan

"Hati-hati loh! Ini saya menghubungkan. Jangan sampai di bangsa ini ada antek-antek asing untuk masuk merusak tatanan dalam kebijakan publik, bahaya ini," kata dia.

Sementara itu, diketahui, baterai yang tengah dikembangkan di Indonesia yaitu NMC. Bahan baku utamanya 80 persen nikel, dan sisanya mangan, kobalt, serta impor litium. Bahlil sekali lagi menegaskan, jika pernyataan soal nikel akan ditinggalkan, merupakan kebohongan publik. jk-03/dsy

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU