SURABAYAPAGI, Batu - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa ajak Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk ikuti Pelatihan Disaster Leadership Academy (DiLA) di Coban Rais Kota Batu, Sabtu (27/1/2024)
Pada pelatihan yang digelar selama dua hari itu, secara khusus ikuti oleh pejabat pimpinan tinggi pratama untuk siap dan sigap dalam menghadapi kejadian bencana.
Baca Juga: Ketua PKS Jatim Silaturrahim dengan Khofifah-Emil
Khofifah menyampaikan pelatihan DiLA ini menjadi salah satu upaya untuk membangun awareness di seluruh OPD bahwa untuk menanggulangi bencana dibutuhkan sinergitas dan kolaborasi yang kuat antar OPD.
"Jadi bukan hanya BPBD, Dinsos dan Dinkes, namun dibutuhkan gandengan tangan di semua institusi. Maka awareness harus dibangun di seluruh OPD," ujar Khofifah, dari keterangan yang diterima Surabaya Pagi, Minggu, (28/1/2024).
Terlebih, lanjut Khofifah, Jawa Timur berada di ring of fire yang rawan terjadi bencana hidrometeorologi seperti angin puting beliung, banjir, gempa, tanah longsor, dan sebagainya.
Berdasarkan data dari BPBD Jatim, jumlah kejadian bencana pada tahun 2023 mengalami penurunan dibanding tahun 2022. Pada tahun 2022 tercatat total 244 kejadian bencana terjadi di Jatim yang didominasi bencana banjir dan angin kencang.
Baca Juga: Khofifah-Emil Khusyuk Ziarah ke Makam Pendiri NU KH Hasyim Asy’ari dan Gus Dur
Sedangkan para tahun 2023 turun menjadi 117 kejadian bencana yang masih didominasi bencana angin kencang / angin puting beliung.
"Pada tahun lalu tercatat angin puting beliung menjadi bencana alam yang paling banyak terjadi di Jatim. Dan kejadiannya tidak mudah diprediksi," ujar Mantan Menteri Sosial itu.
"Oleh karena itu kita harus siap siaga bersama, melakukan mitigasi bersama, dan mempersiapkan tim secara komprehensif dengan melibatkan seluruh OPD," sambungnya.
Upaya menyiapkan tim yang komprehensif inilah yang membuat DiLA digelar. Pada pelatihan DiLA ini peserta tidak hanya diberikan materi-materi namun hingga praktek di lapangan seperti dukungan psikososial untuk korban bencana, membangun tenda, menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), Basic Life Support, hingga permakanan pada saat kebencanaan.
Baca Juga: Pecah dan Banjir Dukungan! Masyarakat Sambut Histeris Kampanye Khofifah di Pasar Besar Ngawi
Selain itu, Khofifah juga menyampaikan penguatan sinergitas dan kolaborasi juga dilakukan hingga ke jajaran samping seperti Kodam V/Brawijaya dan Polda Jatim untuk melakukan mitigasi bencana terutama di musim penghujan seperti saat ini.
"Penguatan sinergitas dengan Kodam dan Polda terus kita lakukan. Juga penguatan jaringan di lini paling bawah serta yang tak kalah penting ialah koneksitas dengan rumah sakit di berbagai daerah," ujarnya.
Usai mengikuti pelatihan, sebanyak 77 peserta DiLA dikukuhkan menjadi Sahabat Tagana. Proses pengukuhan ditandai dengan penyematan pin lencana oleh Khofifah kepada peserta secara simbolis. Ain
Editor : Mariana Setiawati