Siska Wati Ditahan, Ipar Bupati Sidoarjo Lolos

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 30 Jan 2024 21:07 WIB

Siska Wati Ditahan, Ipar Bupati Sidoarjo Lolos

i

Paska Siska Wati ditetapkan tersangka oleh KPK, suasana Kantor Bupati Sidoarjo, Selasa (30/1/2024) kemarin terlihat dijaga ketat oleh Satpol PP.

Keberadaan Bupati Gus Muhdlor, Sampai Semalam, Masih Simpang Siur 

 

Baca Juga: Suami Sandra Dewi, Disidik 2 Kasus Korupsi Timah dan TPPU

SURABAYAPAGI.COM, Sidoarjo - Siska Wati, Kepala Sub Bagian (Kasubag) Umum dan Kepegawaian Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Kabupaten Sidoarjo, bernasib sial. Siska Wati sebagai tersangka korupsi. Saat OTT, ada suaminya, Agung Sugiarto, Kabag Pembangunan Setda Pemkab Sidoarjo, juga Nur Ramadan, anaknya. Tapi Agung dan Nur, dilepas, bersama Robith Fuadi, kakak ipar Bupati Sidoarjo, dan Aswin Reza Sumantri, asisten pribadi Bupati Sidoarjo.

Saat itu yang terkena OTT KPP ada 11 orang. Mereka di antaranya, Siska Wati (Kasubag Umum BPPD Pemkab Sidoarjo), Agung Sugiarto, (suami SW dan juga Kabag Pembangunan Setda Pemkab Sidoarjo), Robith Fuadi, (kakak ipar Bupati Sidoarjo), Aswin Reza Sumantri (asisten pribadi Bupati Sidoarjo).

Selain itu, Rizqi Nourma Tanya (Bendahara BPPD Pemkab Sidoarjo), Sintya Nur Afrianti (Bendahara BPPD Pemkab Sidoarjo); Umi Laila (Pimpinan Cabang Bank Jatim), Heri Sumaeko (Bendahara BPPD Pemkab Sidoarjo), Rahma Fitri (Fungsional BPPD Pemkab Sidoarjo) Tholib (Kepala Bidang BPPD Pemkab Sidoarjo), dan Nur Ramadan, anak SW.

Sampai semalam, keberadaan Bupati Gus Muhdlor Simpang Siur. Ada yang mengatakan umroh, sembunyi menenangkan diri dan sibuk hadiri banyak acara.

 

Dugaan Pemotongan Insentif ASN

KPK menyatakan, Siska Wati sebagai tersangka kasus dugaan pemotongan insentif ASN. Penetapan Siska Wati ini sebagai pengembangan Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK pekan lalu.

Siska diduga melakukan pemotongan insentif dari para ASN BPPD tahun 2023 sebesar Rp 2,7 miliar. Padahal insentif itu seharusnya diperoleh oleh para pegawai BPPD Sidoarjo atas perolehan pajak Rp 1,3 triliun yang dikumpulkan selama 2023. Namun, Siska memotong uang tersebut sebesar 10 sampai 30 persen. Uang tersebut diserahkan secara tunai.

 

Dana untuk Bupati Sidoarjo

“Pemotongan dan penerimaan dari dana insentif dimaksud di antaranya untuk kebutuhan Kepala BPPD dan Bupati Sidoarjo,” ucap Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron.

Dalam OTT tersebut, KPK telah mengamankan yang tunai sebesar Rp 69,9 juta dari total Rp 2,7 miliar yang dikumpulkan oleh tersangka dengan memotong insentif ASN.

Khusus di tahun 2023, SW mampu mengumpulkan potongan dan penerimaan dana insentif dari para ASN sejumlah sekitar Rp 2,7 miliar,” ucap Ghufron.

 

Ocehan Siska Wati

Paska Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Kantor Badan Pelayanan Pajak Daerah Kabupaten Sidoarjo oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), mendadak lingkungan Pemkab Sidoarjo tertutup dari media. Apalagi, salah satu Kepala Sub Bagian di BPPD, Siska Wati, ocehan setelah ditetapkan tersangka oleh KPK.

Ocehan Siska Wati kepada penyidik KPK, bahwa hasil pemotongan dan penerimaan dana insentif pajak dilakukan karena ada perintah dari atasan Siska. Yakni akan digunakan untuk kebutuhan Kepala BPPD Kab Sidoarjo Ari Suryono dan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor.

 

Gus Muhdlor, Diduga Sembunyi

Namun, saat tim Surabaya Pagi mencoba menggali dan konfirmasi ke BPPD Kab Sidoarjo dan Kantor Bupati Sidoarjo, terkesan tertutup. Bahkan, keberadaan Ari Suryono dan Gus Muhdlor, juga belum diketahui. Ada kabar sembunyi.

Seperti Selasa (30/1/2024) siang kemarin, tim Surabaya Pagi mencoba konfirmasi ke Ari Suryono, tidak diberi akses. Bahkan, salah satu petugas linmas yang berjaga pun meminta beberapa wartawan termasuk Surabaya Pagi, tidak boleh berada di kantor BPPD.

Beberapa karyawan yang sedang istrahat makan siang di kantin BPPD Sidoarjo, semua memberi kode dengan jari telunjuk yang ditempel dimulut artinya no coment pada beberapa wartawan yang ikut nimbrung dikantin.

Baca Juga: KMSS Demo KPK Desak Tersangka Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Ditahan

 

Karyawan No Comment

Surabaya Pagi pun sempat melihat seorang anggota KPK yang sedang menyamar di kantin BPPD sambil menikmati semangkuk Bakso.

"No comment mas. Kita masih diawasi. Masih ada orang KPK," celetuk salah satu petugas linmas yang sedang bersama Surabaya Pagi, di kantin BPPD, Selasa (30/1/2024).

Begitu juga keadaan kantor BPPD, tidak seperti biasanya, para kuli tinta bisa bebas masuk ruang resepsionis namun saat ini tertutup rapat. Hanya gedung kantor pelayanan umum di buka untuk layanan warga yang akan mengurus pajak. Sedang akses menuju gedung utama tempat kantor Kepala Badan BPPD terkunci.

"Maaf, hanya para pegawai dan tamu tertentu yang di ijinkan masuk. Pak Kepala sedang tidak ada ditempat," ujar Ida salah satu pegawai yang berdinas di kantor tersebut selasa siang (30/1/2024).

 

Gus Muhdlor, Sembunyi-Umroh

Sedangkan, di kantor Bupati, beberapa wartawan termasuk Surabaya Pagi, juga tidak menemukan batang hidung Gus Muhdlor. Dari informasi yang dihimpun tim Surabaya Pagi, Gus Muhdlor dikabarkan sedang ibadah umroh.

"Wis gak ada dua hari ini mas. Umroh kayaknya. Banyak yang nyari juga," kata salah satu sumber di lingkungan Pemkab Sidoarjo.

Bahkan, KPK pun kesulitan mencari keberadaan putra ulama KH Agoes Ali Masyuhri alias Gus Ali itu, sejak Siska Wati ditetapkan menjadi tersangka dan ditahan.

Selama 2 hari itu penyidik KPK menyegel sejumlah ruangan di kantor BPPD Sidoarjo dan mengamankan serta memeriksa 11 orang termasuk sejumlah ASN. Namun selama 2 hari itu KPK tidak berhasil menemukan sang bupati.

Baca Juga: Dokternya Bisa Bisa Dibidik Halangi Penyidikan

 

Gus Muhdlor Hadiri Acara

Sementara, dari rilis yang diterima Surabaya Pagi dari Pemkab Sidoarjo, Bupati Gus Muhdlor sedang menghadiri sejumlah acara di beberapa tempat. Bahkan, sejak Senin (29/1/2024), acara launching pengaktifan kembali program UHC Sidoarjo 2024 di Pendapa Delta Wibawa, juga diserahkan salah satu asisten Pemka Sidoarjo. Gus Muhdlor tak tampak.

Termasuk, Selasa (30/1/2024) kemarin, saat acara Simulasi Pemungutan Suara yang digelar KPU Kab Sidoarjo, Gus Muhdlor juga tak keliatan, dan mendelegasikan ke salah satu wakilnya.

 

Harta Siska Rp 1,7 M

Seperti diketahui, Siska Wati merupakan salah satu orang dari 11 orang yang ditetapkan sebagai tersangka dari korupsi pemotongan insentif pajak di BPPD Kabupaten Sidoarjo.

Dikutip dari laman Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dirilis KPK untuk periodik 2022, Siska Wati memiliki total harta Rp 1.708.385.082.

Dari total harta itu, aset berupa tanah dan bangunan nilainya paling besar. Tercatat dari tiga aset tanah dan bangunan milik Siska bernilai Rp 1.286.500.000.

Aset terbesar kedua berupa surat berharga dengan nilai Rp 132.415.000 selanjutnya diikuti alat transportasi dan mesin sebesar Rp 124.000.000. Khusus alat transportasi dan mesin, dirinya melapor memiliki tiga kendaraan yang terdiri dari satu mobil dan dua motor.

Rinciannya, Suzuki Swift tahun 2014 hasil sendiri, senilai Rp 97.500.000, kemudian ada Yamaha Jupiter Z1 tahun 2017 hasil sendiri, senilai Rp 9.500.000 dan Motor Suzuki GSX tahun 2019 hasil sendiri, senilai Rp 17.500.000

Selain itu, Siska Wati juga melapor memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 46.852.250 dan kas setara kas sebesar Rp 118.617.832. n hdk/hik/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU