Ahok-Prabowo, Tipu-Menipu

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 12 Feb 2024 21:15 WIB

Ahok-Prabowo, Tipu-Menipu

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Saat ini beredar di medsos narasi perseteruan antara Ahok-Prabowo. Narasiny soal tudingan tipu-menipu.

Juru Bicara Menteri Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak, menjawab politisi PDIP Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang mengaku takut Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan ditipu oleh capres nomor urut 2, Prabowo Subianto.

Baca Juga: Kadin: Pemerintahan Baru Berpeluang Tingkatkan Tren Ekspor Indonesia

Dahnil mengatakan Prabowo tidak pernah menipu orang lain.

"Beliau (Prabowo) ditipu sering, Pak @basuki_btp, tapi kalau beliau menipu agaknya tak pernah," kata Dahnil lewat cuitannya di akun X @Dahnilanzar seperti dilihat Surabaya Pagi, Senin sore (12/2/2024). Dahnil sudah mengizinkan cuitannya dikutip.

Dahnil menyebut Prabowo merupakan mantan prajurit yang loyal ke anak buah dan atasan. Menurutnya, kejujuran dan ketulusan adalah segala-galanya.

"Beliau prajurit yang loyal ke anak buah dan atasan, kejujuran dan ketulusan adalah segalanya," ucapnya.

 

Ahok Takut Jokowi Tertipu

Ahok mengaku dirinya pernah mengingatkan Jokowi terkait pencalonan Gibran sebagai cawapres Prabowo Subianto. Ahok takut Jokowi tertipu.

"Saya khawatir Bapak tertipu, takut saya," kata Ahok menirukan ucapannya kepada Jokowi saat itu.

Ahok berbicara dalam konteks siapa yang paling tepat melanjutkan program Jokowi ke depan. Dia khawatir, Prabowo tak bisa melakukan itu.

Dia bahkan menyebut bisa saja Prabowo tak akan mendengarkan Jokowi setelah terpilih menjadi presiden. Sekalipun ada Gibran di sana sebagai wakil presiden.

Baca Juga: Hakim MK Nilai Sejak Pilpres KPU tak Serius

"Kalau Pak Prabowo jadi presiden memangnya dia mau dengarin Pak Jokowi," ujar Ahok di sela-sela dialog kebangsaan di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

 

Psikologis Ahok Sedang Tertekan

Terpisah, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Habiburokhman, menilai psikologis Ahok sedang tertekan terkait pernyataannya itu.

"Sepertinya beliau sedang tertekan secara psikologis, semoga beliau baik-baik saja. Seringkali orang yang bermasalah psikologis menyampaikan hal yang kontradiksi dalam saat yang hampir sama," kata Habiburokhman kepada wartawan.

Habiburokhman mengungkit pernyataan Ahok sebelumnya yang mengaku khawatir jika nantinya Gibran bisa menjadi presiden menggantikan Prabowo. Namun, kata dia, Ahok kini khawatir Prabowo tak mendengarkan Jokowi jika menjadi presiden.

Baca Juga: Kisah Politisi Fahri Hamzah: Dulu Caci Maki Jokowi, Kini Puja-puji

"Kemarin bilang khawatir jika tiba-tiba Gibran yang naik jadi presiden, sekarang bilang khawatir Pak Prabowo tidak mendengarkan Jokowi walaupun Gibran adalah wakil presiden," kata Habiburokhman.

 

Jokowi dan Prabowo Kompak

Habiburokhman menegaskan Jokowi dan Prabowo kompak dalam bekerja di pemerintahan. Menurutnya, kedua tokoh otu berkomitmen mempertahankan kepentingan bangsa.

"Yang jelas rakyat tahu kekompakan Prabowo dan Pak Jokowi sudah teruji dan tak bisa diadu domba. Kedekatan beliau berdua bukan sekedar pertemanan, tetapi berbasis ideologi keberpihakan kepada rakyat banyak. Beliau berdua sama-sama merah putih yang sangat militan mempertahankan kepentingan bangsa dan negara kancah internasional," kata Habiburokhman.

Waketum Gerindra ini menganggap Jokowi dan Prabowo memiliki kesamaan pemikiran kerangka kebijakan, salah satunya mengenai kebijakan hilirisasi. n jk/erc/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU