SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Pertemuan antara Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka Minggu malam lalu, membuahkan sorotan publik.
Ini setelah Koordinator Staf Presiden Ari Dwipayana dan Sekjen Partai NasDem Hermawi Taslim, membuat pernyataan yang berbeda.
Baca Juga: Jokowi Prihatin, Dokter Spesialis di Indonesia, 59% Lulusan Pilih di Jawa
Koordinator Staf Presiden, menyampaikan inisiatif pertemuan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dengan Presiden Joko Widodo adalah Surya Paloh.
Sementara, Sekjen Partai NasDem Hermawi Taslim mengatakan kehadiran Paloh di Istana untuk eceranmemenuhi undangan Jokowi.
Akhirnya, Senin Pagi (19/2), Presiden Joko Widodo ikut mengklarifikasi. Presiden Jokowi mengatakan, baik dirinya maupun Surya Paloh sama-sama ingin bertemu.
"Saya kira dua duanya," kata Jokowi di RS Pusat Pertahanan Negara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin tadi (19/2/2024).
Jokowi ditanya siapa yang mengundang terlebih dahulu soal pertemuannya dengan Surya Paloh.
Baca Juga: Sah! Pro Kontra Usia Kendaraan di DKJ Dibatasi 15 Tahun Pemakaian
Jokowi mengatakan hal tersebut tidak perlu diperdebatkan. Yang terpenting menurutnya, pertemuan itu akan bermanfaat bagi perpolitikan ke depan.
"Tidak perlu lah siapa yang ngundang, siapa yang ngundang, nggak perlu, yang paling penting memang ada pertemuan, dan itu akan sangat bermanfaat bagi perpolitikan kita, bagi negara, saya kira yang paling penting itu," ujarnya.
Ingin Jadi Jembatan
Ia mengatakan dirinya ingin menjadi jembatan bagi semua pihak.
Baca Juga: Jokowi-PM Lee, Bahas Ekstradisi Buronan di Bogor, Senin Ini
"Ini baru awal-awal, nanti kalau sudah final kami sampaikan, tapi itu sebetulnya, saya itu hanya menjadi jembatan, yang paling penting kan partai-partai," kata Jokowi di RS Pertahanan Negara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin (19/2/2024).
Saat ditanya lagi apakah menjadi jembatan berarti mengajak NasDem masuk koalisi Prabowo-Gibran yang saat ini unggul versi quick count, Jokowi tidak menjawab. Jokowi menegaskan dirinya ingin menjadi jembatan untuk semuanya.
"Jembatan untuk semuanya, saya ingin jadi jembatan untuk semuanya, kalau urusan apa itu, urusan politik itu urusan partai-partai," tambahnya. jk/rmc
Editor : Redaksi