Mendag Dorong Konsumsi Beras SPHP, Warga: Rasanya Kurang Enak, ‘Anyep’

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 22 Feb 2024 10:48 WIB

Mendag Dorong Konsumsi Beras SPHP, Warga: Rasanya Kurang Enak, ‘Anyep’

i

Paket beras SPHP ukuran 5 kilogram yang dikirim ke pasar-pasar. Lilik Dharmawan/ MI Foto

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Harga beras yang melonjak di pasaran membuat warga kini beralih mengkonsumsi beras program Stabilitas Pangan dan Harga Pangan (SPHP) yang digelontorkan Bulog. Beralihnya pembelian beras murah tersebut sebagai antisipasi langkah mengatasi mahalnya harga beras premium saat ini.

Namun, meski harganya murah dan kebersihannya terjaga, banyak masyarakat menilai jika dari segi kualitas maupun rasa beras jenis ini masih kategori medium.

Baca Juga: Mendag: 40 Pabrik China yang 'Nakal' Beroperasi di Indonesia

"Dari segi kebersihannya oke, fisik berasnya pun gede. Tetapi dari segi rasa nasinya kurang enak, [anyep] dibandingkan yang premium ya. Tetapi karena langka di ritel, ya sementara konsumsi yang ada," beber Ardiani (35 tahun), salah satu warga yang mengkonsumsi SPHP, Kamis (22/02/2024).

Sementara itu, Suminar (53) yang juga menggunakan beras SPHP Bulog, kini menyiasati dengan mencampur beras yang kualitasnya lebih bagus. Namun demikian, ia mengaku terbantu dengan adanya beras SPHP Bulog tersebut.

"Harganya karena murah tentu membantu sekali di saat harga beras yang kualitasnya tinggi di pasar tinggi. Makanya, biar rasanya juga enak dicampur dengan beras yang kualitasnya lebih tinggi biar rasanya lebih pulen dan enak," ujarnya.

Diketahui, sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan kembali mengajak masyarakat untuk mengkonsumsi beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) yang diproduksi Bulog. 

Baca Juga: Bulog Baru Bisa Serap 633.000 Ton Gabah

Menurutnya, beras SPHP memiliki kualitas yang bagus dan tidak kalah dengan beras premium, karena keterbatasan stok karena masa  panennya bergeser sebagai dampak El  Nino.

“Sekarang ada beras Bulog yaitu SPHP, beras SPHP sekarang menjadi alternatif, karena semua berharap pada SPHP,” ujar Zulkifli.

"Kalau beras premium dinilai mahal, masyarakat bisa membeli beras Bulog yang disubsidi yang kualitasnya juga tidak kalah. Bulog membanjiri beras SPHP di pasar-pasar dan ritel modern,” kata Zulhas beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Beberkan Fakta Bayi Lily Bukan dari Palestina, Merry Ahmad: Mbak Caca Nitip ke Mbak Gigi

Ia juga menegaskan Pemerintah menjaga stabilitas harga beras secara nasional dengan terus menggelontorkan beras SPHP Bulog bersubsidi dijual kira-kira Rp 10.900 atau Rp 11.000 per kilogram. Sebab, harga  beras premium yang banyak dikonsumsi masyarakat masih bergerak naik. 

Jika sebelumnya beras program SPHP digelontorkan sebanyak 100 ribu ton per bulan, kini telah meningkat menjadi 250 ribu ton tiap bulan. Kendati demikian, ia memastikan ketersediaan stok beras menjelang bulan puasa dan Lebaran juga aman, lantaran stok beras Bulog 1,4 juta ton akan masuk lagi 2 juta ton. jk-02/dsy

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU