Harga Beras di Malang Raya Naik Tinggi, Tembus Rp 82 Ribu per 5 Kg

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 23 Feb 2024 09:12 WIB

Harga Beras di Malang Raya Naik Tinggi, Tembus Rp 82 Ribu per 5 Kg

i

Beras premium di Kota Malang alami kenaikan yang signifikan. SP/ Mashuri

SURABAYAPAGI.com Malang - Harga kebutuhan pokok di malang semakin tak terkendali, terutama beras premium di Kota Malang kini mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Harga beras merk Mentari contohnya, saat ini harganya tembus Rp 82 ribu per 5 kilogram (kg). Harga tersebut berlaku hari ini, Rabu (21/02/2024).

Pantauan awak media Sp di beberapa pasar dan pedagang di kota malang menyebut kenaikan harga beras terjadi secara bertahap sejak awal Februari 2024.

Baca Juga: Dua Pelaku Pembunuhan di Pakis Berhasil Diringkus Satreskrim Polres Malang

Sementara itu, para pedagang kelontong yang menjual beras Mentari di Glintung Kota , Malang, Jamal (65) menyebut kenaikan harga beras secara bertahap di angka Rp 2 ribu tiap 5 kg nya.

“Naiknya sudah lama, dulu sebelum ada kenaikan paling akhir Januari saya masih jual di harga Rp 74 ribu per 5 kg. Sekarang terus naik, hingga 82 ribu,” kata pria paruh baya ini.

Selain menjual beras merk Mentari, Jamal juga menyediakan beras premium merk Mangga yang dijual seharga Rp 16 ribu per kilogramnya.

Baca Juga: Pemkab Malang Sukses Tekan Inflasi Selama Ramadan

Akan tetapi menurut Jamal meski mengalami kenaikan, hal ini tidak mempengaruhi penjualan beras. Rata-rata per hari, di sini terjual mampu menjual sebanyak 25 hingga 30 kilo beras, lanjut Jamal.

“Ya bagaimanapun beras kebutuhan sehari-hari, pasti dibeli, meski kadang ada masyarakat juga yang membeli dengan ngecer, kiloan,” jelasnya.

Sementara itu, sebelumnya pemerintah Kota Malang membuka Pasar murah ini bisa membantu warga yang membutuhkan, yang dibuka secara langsung oleh PJ. Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, pada Selasa (20/02/2024).

Baca Juga: Kapolsek dan Jajaran Polsek Singosari Buka Puasa Bersama Tahanan Polsek Singosari

“Tujuannya untuk menekan harga inflasi di Kota Malang serta mempererat hubungan Pemkot dengan warganya,” jelas Wahyu pada media.

Akan tetapi adanya pasar murah ini masih belum berdampak pada masyarakat, seiring harga kebutuhan pokok yang masih tinggi dan merangkak naik usai Pemilu 2024 ini, pungkas Jamal kepada awak media. Mas

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU