Wilayah Sidoarjo Diterjang Hujan Angin dan Es, Sejumlah Pohon Ikut Tumbang

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 27 Feb 2024 14:19 WIB

Wilayah Sidoarjo Diterjang Hujan Angin dan Es, Sejumlah Pohon Ikut Tumbang

i

Hujan es yang turun di wilayah Kabupaten Sidoarjo, Senin (26/02/2024). SP/ SDA

SURABAYAPAGI.com, Sidoarjo - Beberapa wilayah di Kabupaten Sidoarjo pada Senin (26/02/2024) sore kemarin terjadi angin kencang disertai hujan es yang turun bersamaan sebesar biji kelereng dan sempat viral di media sosial (medsos).

Melihat fenomena unik tersebut, tak sedikit warga yang menjumpai hujan es. Salah satunya, Fani salah seorang warga perumahan Pondok Jati Sidoarjo yang juga menjumpai butiran es tersebut.

Baca Juga: Bupati Sidoarjo 'Bolos' Halal Bihalal di Grahadi, Pj Gubernur Jatim Adhy: Lebih Baik Tak Hadir

“Benar, di rumah saya tadi suara air hujan di bagian atap terdengar keras. Setelah saya bersama adik keluar rumah, ternyata ada butiran seperti kristal dari hujan es,” ujarnya, Selasa (27/02/2024).

Diketahui, selain di Kecamatan Sidoarjo, di wilayah Kecamatan Buduran juga mengalami hal serupa yakni hujan es sebesar kelereng.

Syifaul salah seorang warga Buduran juga mengaku terjadi fenomena hujan es dan angin kencang. “Banyak pepohonan yang tumbang juga di kawasan Buduran,” akunya. 

Selain hujan es, peristiwa hujan angin kemarin juga mengakibatkan sejumlah pohon ikut tumbang. Sebanyak lima pohon di Jalan Jati Raya, tepatnya di sisi selatan Rumah Sakit Delta Surya, tumbang. Hal tersebut menimbulkan kemacetan lalu lintas di sekitar exit Tol Sidoarjo.

Baca Juga: Pj Gubernur Jatim: Gus Mudhlor Masih Jabat Bupati Sidoarjo, Tunggu Langkah Tegas KPK

Menindaklanjuti hal itu, Kepala Stasiun BMKG Kelas 1 Juanda, Taufiq Hermawan mengatakan, hujan es di wilayah Sidoarjo tersebut disebabkan oleh ketinggian awan cumulonimbus. 

"Terpantau ketinggian awan cumulonimbus saat kejadian es mencapai lebih dari 8 kilometer, yang memungkinkan terbentuknya kristal-kristal es di puncak awan yang dapat turun menjadi hujan es," kata Taufiq.

Baca Juga: Langgar Aturan Mendagri, Pemkab Sidoarjo Batalkan Mutasi 500 Pejabat

Lebih lanjut, menurut Taufiq, wilayah Jawa Timur saat ini masih mengalami puncak musim hujan. Diperkirakan, pancaroba atau masa peralihan musim baru terjadi pada Maret mendatang. 

"Sampai hari ini, wilayah Jatim dan sekitarnya masih dalam fase puncak musim hujan. Fase peralihan atau pancaroba diperkirakan akan memasuki sebagian besar wilayah Jatim pada Maret sampai April 2024," jelasnya. sda-01/dsy

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU