SURABAYAPAGI.com, Sidoarjo - Desa Karang Tanjung Kecamatan Candi mengadakan Ritual Sedekah Bumi atau yang dikenal dengan Ruwat Desa. Pagelaran wayang kulit tersebut telah menjadi pelengkap kegiatan ritual Ruwatan Desa.
"Ruwat desa kurang lengkap tanpa wayang kulit," ujar Kades Hendro Harjo Winoto disela acara Ruwat Desa, Selasa (27/02/2024) malam.
Baca Juga: Lestarikan Tradisi Ruwat Desa, Pemdes Kedung Kembar Gelar Wayang Kulit
Kegiatan diawali dengan istighosah, tahlil untuk mengenang para leluhur desa Karang Tanjung, doa utama ditujukan kepada leluhur yang telah memberikan pengorbanan untuk anak cucu kita semua.
Melihat pagelaran tersebut, warga desa Karang Tanjung sangat antusias memadati Pendopo Balai tempat berlangsungnya kegiatan ruwat desa dan pagelaran wayang kulit.
Mereka datang langsung untuk melihat pertunjukan pagelaran wayang kulit, dengan melakonkan Narayana Kridha yang diperankan oleh dalang kondang Ki Yohan Susilo dari Krebung Sidoarjo
Baca Juga: BPKAD Memastikan Anggaran Rp 600 Juta untuk Kegiatan Pendalangan Bukan Hibah
Menurut Kades Karang Tanjung, peran wayang sebagai simbol untuk meruwat dan mengusir balak desa, kemudian dilanjutkan pagelaran wayang kulit pada malam harinya semalam suntuk.
Acara tersebut dihadiri Camat Candi, Koramil Candi, Polsek Candi, kepala desa, se Kecamatan , Candi, BPD, LPMD, Tokoh masyarakat, RT, RW, Tm PKK desa, Karang Taruna dan masyarakat desa Karang Tanjung
Masih menurut Kades, kegiatan ruwat desa sudah menjadi tradisi rutin masyarakat Sidoarjo, khususnya warga desa Karang Tanjung.
Baca Juga: Meriah, Kirab Adipura di Jombang Disambut Antusias Masyarakat
Masyarakat meyakini, dengan kegiatan ruwat desa, masyarakat dihindarkan dari segala bentuk balak bencana oleh tuhan yang maha Esa. Serta, diberikan kesejahteraan dan kemakmuran.
"Sedekah bumi memang bisa menghindarkan dari segala musibah, jadi kalau ruwat desa, insya Allah, desa dan masyarakat ini bisa terhindar dari segala bentuk musibah dan bencana," ungkapnya. han/man/hik
Editor : Desy Ayu