SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Pedagang telor ayam di Pasar tradisional Keputran Selatan dan Pucang Anom, Surabaya, mengakui penjualan telor menurun sejak ada kenaikan. Kini banyak konsumen yang mengeluhkan..
"Kita nggak tahu waktu belanja naik kan. Nah kita antisipasi nya untung makin kecil, makin menipis, nggak mungkin barang nggak ada ya paling gitu aja," jelas Wati, pedagang Pasar Keputran, Rabu (6/3/2024) siang.
Baca Juga: Ratusan Buruh Sudah Padati Frontage Ahmad Yani, Siap Menuju Kantor Gubernur Jatim
Kenaikan harga tidak hanya terjadi di telur ayam, tapi juga telur kampung, telur bebek, hingga telur puyuh. Dia menilai kenaikan ini disebabkan karena stok yang langka di peternak.
"Stoknya nggak ada. Jadi, mahal. Kalau pasokannya ada, harganya mah murah," tambahnya.
Baca Juga: Menjelang Pendaftaran, PDIP Surabaya Bahas Persiapan Pilkada 2024
Begitu pula dengan Nur, pedagang telur di Pasar Pucang Anom. Harga telur yang dijualnya kini berada di harga Rp.30.000 per kg setelah sebelumnya Rp.28.000.
Menurut Nur, kenaikan harga ini disebabkan oleh kenaikan harga pakan ternak yang juga naik. “Naiknya ya karena ikut beras sama harga makanan pokok untuk ternak ayam itu,” jelasnya.
Baca Juga: Pj Gubernur Adhy Pastikan Komitmen Pemprov Jatim Terhadap Pelestarian Hutan
Harga telur di sejumlah pasar di Surabaya, mengalami kenaikan. Hal tersebut terjadi sejak sebulan yang lalu. n dna/rmc
Editor : Moch Ilham