Home / Politik : Perolehan Kursi Partai Koalisi Yes-Bro di Pileg Mayoritas Rontok

Yuhronur Persempit Langkahnya, Tak Mampu Menaikan Elektoral Partai Pengusungnya

author Muhajirrin

- Pewarta

Rabu, 13 Mar 2024 17:26 WIB

Yuhronur Persempit Langkahnya, Tak Mampu Menaikan Elektoral Partai Pengusungnya

i

Pasangan bupati dan wakil bupati ini tidak mampu menaikan elektoral partai pengusungnya. SP/MUHAJIRIN

SURABAYAPAGI.COM, Lamongan - Tragis dialami oleh partai PPP, PAN dan Demokrat Kabupaten Lamongan. Ya  partai koalisi pasangan Yuhronur Efendi-Abdul Rouf (Yes-Bro) pada pilbup 2020 lalu itu harus menelan pil pahit, karena pada pemilihan legislatif (Pileg) 14 Februari 2024, perolehan kursi di DPRD menurun, tidak sesuai dengan ekspektasi.

Penurunan perolehan kursi partai pengusung Yes-Bro ini, seakan menjadi jawaban atas hasil sejumlah survey pada Mei 2023, yang menyebutkan partai pengusung Yes-Bro diprediksi tidak banyak terbantu dari elektoral bupati dan wakil bupati, bahkan kecenderungannya menurun, dan hasil Pileg benar-benar terjadi dan hanya partai Golkar dan Gerindra yang naik.

Baca Juga: Mentan Bolak Balik ke Lamongan Ingin Pastikan Programnya Terealisasi

Partai pengusung pasangan Yes-Bro pada pilbup 2019 lalu sebanyak 7 partai. Masing -masing Partai Demokrat, PAN, Golkar, Gerindra, PPP, Perindo dan Hanura. Dari 7 itu, sebanyak 4 partai alami penurunan kursi 1 stagnan dan 1 partai malah kehilangan kursi, dua partai naik yakni partai Golkar dari awalnya 6 kursi kali ini mendapatkan 8 kursi. Partai Gerindra 4 kursi mendapatkan 6 kursi. 

Dari D hasil rekapitulasi tingkat Kabupaten yang diterima surabayapagi.com beberapa waktu lalu menjelaskan, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hanya mendapatkan 2 kursi dari sebelumnya 3 kursi. Dua kursi itu di dapat di Dapil II dengan caleg Na'im, di Dapil V Muntoyo, kursi sebelumya di dapil IV hilang kalah bersaing dengan caleg partai lain.

Sedangkan Partai Amanat Nasional (PAN) yang dalam pemilu sebelumnya kursi di DPRD Kabupaten Lamongan mendapatkan 7 kursi, pada pileg kali ini turun dan hanya mendapatkan 5 kursi, yang di dapat dari Dapil II caleg atas nama Wiji , dapil III caleg Ahmad, Dapil IV Hamzah Fansyuri, Dapil V ada nama ketua DPD PAN Ali Mahfudz dan pendatang baru Nasrudin.

Partai besutan Zulkifli Hasan ini kehilangan 2 kursi yang terjadi di Dapil I dan II. Di dapil 1 Petahana Ryaike Ria gagal mengamankan kursi, begitu juga di dapil II,  dimana kursi yang ditinggalkan sekretaris DPW PAN Husnul Aqib karena nyaleg di DPRD Provinsi, harus hilang dan hanya mendapatkan 1 kursi.

Baca Juga: Kurang Konsentrasi, Truk Tabrak Tronton

Partai Demokrat malah menjadi partai yang harus kehilangan banyak kursi. Dimana pileg 2019 lalu partai berlambang mercy di Lamongan mampu memperoleh 9 kursi, namun pileg kali ini hanya mendapatkan 4 kursi, yang didapat dari Dapil I dengan caleg atas nama Mimmas'idah, Dapil II Bachrudin Muh. Alfian, Dapil IV Sugeng Santoso dan Dapil V Aldino Hadi Wijaya.

Ketua DPC PPP, M Zainul Arifin dikonfirmasi Rabu, (13/3/2024) membenarkan perolehan kursi PPP menurun. Penurunan kursi yang didapat PPP banyak faktor, salah satunya tidak dapat efek positif elektoral dari bupati dan wakil bupati yang dicalonkan oleh partai gabungan salah satunya PPP.

"Pastinya kita akan evaluasi mengingat komitmen-komitmen dari  pak Yuhronur dan pak Rouf tidak real terpenuhi. Salah satunya menambah kursi partai koalisi/pendukung," ujarnya 

Ketua DPD PAN Ali Mahfudl mengatakan, terjadinya penurunan kursi PAN baik di daerah maupun di pusat menurutnya disebabkan oleh  beberapa faktor, diantaranya pertama mungkin sumber dana dari para caleg, terlebih pemilu kali ini benar-benar berjalan diluar ekspektasinya, dan pemilunya sangat brutal. "Bangunan jaringan, program, kebijakan politik yang selama ini kami berikan kepada masyarakat hilang seketika dengan maraknya politik uang yang datang secara tiba-tiba dan berjumlah sangat besar," terangnya.

Baca Juga: Bocah di Lamongan Tewas Tenggelam di Telaga

Kedua karena munculnya partai baru (partai umat) yang sebagian besar konstituennya memang irisan dari PAN dan ini sudah menjadi kekhawatirannya sejak awal. "Ketiga mungkin juga efek dari PAN yang tidak dukung pasangan AMIN sbg capres dan cawapres pada pemilu ini, sementara basis PAN di Lamongan mayoritas pendukung fanatik AMiN,"ungkapnya.

Terkait dukungan PAN terhadap bupati dan wakil bupati (YesBro) yang tidak memberi efek elektoral kepada PAN memang benar, bahkan justeru PAN malah turun,  karena  memang kepala daerah yang dulu kita dukung tidak berbuat apa-apa untuk PAN."Kondisi ini kami juga sadari karena beliau sudah punya partai (Golkar)," terangnya. 

Sementara itu, hingga berita ini ditulis Ketua DPC Demokrat Sugeng Santoso belum merespon konfirmasi surabayapagi.com via WhatsApp. jir

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU