Tunda Peluncuran Segmen Mobil Listrik, Aston Martin Lebih Pilih PHEV

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 15 Apr 2024 09:26 WIB

Tunda Peluncuran Segmen Mobil Listrik, Aston Martin Lebih Pilih PHEV

i

Ketua Eksekutif Aston Martin, Lawrence Stroll. Chris Ratcliffe/ Bloomberg

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - CEO Aston Martin, Lawrence Stroll, mengungkapkan bahwa dirinya menilai prospek PHEV lebih menjanjikan ketimbang mobil listrik, bahkan kabarnya, kendaraan ini akan siap masuk pasar pada tahun 2027. Padahal tahun lalu Aston Martin nampak sangat berminat masuk ke segmen mobil listrik.

Sebagai bukti, produsen mobil asal Inggris itu menandatangani kesepakatan dengan startup mobil listrik asal Amerika Serikat, Lucid. Mobil hasil kolaborasi keduanya dijadwalkan bakal tersedia untuk umum pada tahun 2025 mendatang.

Baca Juga: Terbesar, BYD Bangun Industri Otomotif di Kawasan SSIA Seluas 108 Ha

Lebih lanjut, alasan Lawrence Stroll menilai prospek PHEV lebih menjanjikan ketimbang mobil listrik lantaran prospek teknologi ini untuk terus dapat dijual hingga pertengahan 2030-an dan seterusnya, memperpanjang umur mesin pembakaran internal (ICE) dibantu dengan perkawinan motor listrik.

“Kami berencana untuk meluncurkannya (mobil listrik Aston Martin) pada akhir tahun 2025 dan siap untuk melakukannya. Sayangnya tampak ada lebih banyak hype dalam kendaraan listrik, yang didorong oleh politik atau apa pun, dibandingkan permintaan konsumen, terutama pada harga Aston Martin,” ucapnya, Senin (15/04/2024).

Pernyataan Lawrence didasarkan pada masih banyaknya konsumen Aston menyukai kendaraan sport berbahan bakar bensin. “Selama kami diizinkan membuat mobil ICE, kami akan membuatnya. Saya pikir akan selalu ada permintaan, meskipun jumlahnya kecil,” lanjutnya.

Sehingga, dirinya juga mengumumkan, bahwa Aston Martin EV akan diundur satu tahun lagi sehingga akan tiba pada 2027 dan bahwa lebih banyak penekanan akan diberikan pada hibrida plug-in (PHEV) sampai saat itu.

Stroll juga memahami karakter Aston Martin sebagai mobil yang jarang dijadikan sebagai mobil pertama pelanggannya, yang cenderung digunakan untuk memenuhi hasrat hobi. Menurutnya, hal tersebut berkaitan erat dengan rendahnya permintaan mobil listrik dalam segmen mewah dimana Aston Martin beroperasi.

Baca Juga: Sering Disepelekan, Kerikil Menempel di Alur Ban Picu Timbulnya Korosi

Sebagai informasi, diketahui ini bukan pertama kalinya Aston Martin membatalkan ambisi kendaraan listriknya. Hampir lima tahun lalu di Shanghai Motor Show 2019, perusahaan tersebut memperkenalkan Rapide E siap produksi. Namun, 155 unit yang dijadwalkan akan dibuat tiba-tiba dihentikan pada menit-menit terakhir.

Mengutip dari Motor1, diketahui sebelumnya Aston Martin rencananya akan meluncurkan mobil listrik pertamanya pada 2025, akan tetapi pada Februari tahun ini, mengumumkan bahwa rencana tersebut diundur ke 2026.

Hal ini membuat komitmen perusahaan terhadap mobil listrik tampaknya tidak sekuat sebelumnya, dan tampaknya hal ini dikonfirmasi oleh pernyataan yang baru-baru ini dibuat oleh ketua eksekutif perusahaan, Lawrence Stroll.

Baca Juga: Debut di Indonesia, Motor Listrik TAILG Tampilkan Model Universe S1 dan S2

Lantas, Aston Martin khawatir bahwa beralih ke mobil listrik akan membuat pelanggannya lenyap. Bahkan, diketahui juga di AS, penjualan kendaraan listrik beragam selama tiga bulan pertama tahun ini. 

Sedangkan untuk, penjualan kendaraan listrik Volvo turun 65 persen pada kuartal pertama tahun 2024, sementara pengiriman Mustang Mach-E melonjak 77 persen. 

Namun, penjualan kuartal pertama juga menunjukkan lonjakan pada mobil hibrida, dengan Prius yang baru dibenahi meningkatkan penjualannya sebesar 138 persen. Penjualan Hibrida Volvo meningkat sebesar 45 persen, sehingga Aston tampaknya benar dengan rencananya berinvestasi pada PHEV seperti merek kelas atas lainnya, seperti Lamborghini. sb-01/dsy

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU