SURABAYAPAGI.COM, Tulungagung - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Tulungagung meningkat tajam selama empat bulan terakhir. Dampaknya, jumlah permintaan trombosit juga mengalami peningkatan.
Kepala Unit Donor Darah (UDD) PMI Tulungagung dr Rukmi mengatakan, tren peningkatan permintaan trombosit terjadi sejak awal 2024. Pada Januari, jumlah permintaan trombosit mencapai 257 kantong, lalu pada Februari naik menjadi 317 kantong.
Baca Juga: Dipicu Cuaca Buruk, Hasil Tangkapan Ikan di Tulungagung Masih Lesu per 2025
"Bulan Maret melonjak menjadi 429 kantong, sedangkan April ini permintaannya 221 kantong," kata dr Rukmi, Kamis (18/4/2024).
Menurutnya, peningkatan tersebut sejalan dengan lonjakan kasus DBD di Tulungagung dan beberapa daerah sekitarnya. Sebab, permintaan trombosit tidak hanya dari Tulungagung, namun juga dari Trenggalek, Kediri, dan Blitar.
"Trombosit itu tidak hanya untuk DBD saja, namun juga untuk beberapa penyakit lain. Khusus untuk data DBD mungkin bisa ke dinkes," ujarnya.
Baca Juga: Peternak di Tulungagung Meringis, Harga Telur Ayam Arab Terjun Bebas
Meskipun mengalami lonjakan, PMI Tulungagung memastikan stok trombosit yang tersedia masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Untuk stok di Tulungagung aman, selalu ada. Hari ini saja untuk trombosit atau TC golongan A ada 12 B 13, O 12 dan AB 5 kantong," imbuhnya.
Rukmi menambahkan, pasokan darah dan trombosit di PMI Tulungagung didukung sekitar 1.900 pendonor.
Baca Juga: Cuaca Buruk-Gelombang Tinggi, Ratusan Nelayan Tulungagung Tak Melaut
Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes Tulungagung, Desi Lusiana Wardani mengatakan, jumlah kasus DBD pada periode Januari-April mencapai 409 kasus. Sebaran kasus paling banyak terjadi di Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung, Sumbergempol, Ngunut dan Boyolangu.
"Untuk jumlah pasien yang meninggal dunia ada 10 orang," jelasnya. Tl-01/ham
Editor : Moch Ilham