Musim Tanam Picu Meroketnya Harga Cabai Keriting di Malang

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 05 Mei 2024 13:28 WIB

Musim Tanam Picu Meroketnya Harga Cabai Keriting di Malang

i

Ilustrasi. Salah satu pedagang cabai keriting di pasar tradisional di Pasar Blimbing, Lowokwaru, Malang. SP/ MLG

SURABAYAPAGI.com, Malang - Setelah bawang, kini terpantau harga cabai keriting di pasaran hampir menyentuh dua kali lipat. Salah satunya di Pasar Blimbing, Lowokwaru, Malang dalam beberapa pekan terakhir. 

Salah satu pedagang cabai di Pasar Blimbing Kholifah turut mengakuinya. Menurutnya, kini kilogram cabai keriting dibanderol dengan harga Rp 60 ribu. Padahal sebelumnya, harganya berkisar Rp 30 ribu hingga Rp 35 ribu saja per kilogram.

Baca Juga: Berhasil di Sektor Peternakan, Kabupaten Malang Surplus 1.181 Ton Daging Sapi

”Harga cabai keriting sudah naik mulai kemarin,” terangnya, Minggu (05/05/2024).

Artinya, kenaikannya hampir dua kali lipat. Dia menuturkan, sebelumnya hanya cabai keriting saja yang mengalami kenaikan. 

Sementara cabai rawit masih dijual dengan harga normal. Sekitar Rp 30 ribu per kilogram. Meskipun saat ini komoditas cabai keriting mengalami kenaikan harga hampir dua kali lipat, tetapi peminatnya masih cukup banyak dan tidak mempengaruhi daya beli masyarakat.

“Kalau cabai memang bahan pokok, meskipun harganya naik tetap banyak yang beli,” kata dia.

Baca Juga: Sektor Perikanan Malang Dongkrak Program Ketahanan Pangan Nasional

”Kalau cabai memang bahan pokok, kalaupun naik tetap dibeli,” ungkapnya.

Di tempat lain, Direktur Utama Perumda Tunas Dodot Tri Widodo menyebut beberapa faktor yang menyebabkan naiknya harga cabai keriting di pasaran. Seperti pengaruh musim tanam dan kondisi cuaca.

”Saat ini baru akan menginjak musim tanam, jadi persediaan tidak stabil sehingga harganya naik,” kata Dodot.

Baca Juga: Bandara Abdul Rachman Saleh Malang Sukses Layani Mudik, Komisi D Apresiasi Dishub Jatim

Sebab menurutnya, tanaman cabai hanya cocok ditanam saat musim kemarau.  Antara bulan Mei hingga Juni. Dan baru bisa dipanen ketika berumur 2,5 hingga 3 bulan.

Sementara itu, permintaan cabai keriting terus ada. Sehingga petani cabai memiliki ketersediaan yang terbatas. Sehingga, perlu waktu untuk menunggu hasil panen yang bagus dan persediaan kembali normal.

”Kalau curah hujan tinggi seperti saat ini, risiko gagal panen juga ikut tinggi. Paling tidak Juni atau Juli bisa stabil lagi harganya,” pungkasnya. mlg-01/dsy

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU