SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Timur mengajak para anak muda untuk bersama-sama memerangi narkoba. Ajakan ini disampaikan dalam acara Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2024 yang diadakan di Gedung Kesenian Cak Durasim, Surabaya.
Kepala BNNP Jawa Timur, Brigjen Pol Mohamad Aris Purnomo, mengungkapkan bahwa Jawa Timur memiliki angka kasus narkoba tertinggi kedua di Indonesia.
Baca Juga: Anggota Polres Tanjung Perak, Jadi Pengendali Jaringan Pengedar Narkoba
"Jawa Timur berada di peringkat kedua dalam jumlah kasus narkoba. Setiap tahun, ada sekitar 5000-6000 kasus dengan jumlah tersangka mencapai 6000-7000 orang, baik pengguna maupun bandar," kata Aris.
Untuk memperkuat ketahanan masyarakat terhadap narkotika, BNNP Jatim telah melakukan berbagai upaya. Mereka telah membentuk 71 desa dan kelurahan Bersinar (Bersih Narkoba) dan mengadakan kampanye P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba) yang melibatkan 8.711 peserta. Selain itu, program deteksi dini melalui tes urine telah mencakup 21.885 peserta dari berbagai sektor.
Baca Juga: BNNP Jatim Musnahkan Barang Bukti Ganja 1,8 KG
Dalam upaya rehabilitasi, Aris menekankan pentingnya Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM). Saat ini, sudah ada 36 unit IBM di Jawa Timur dan 45 lembaga rehabilitasi yang bekerja sama dengan BNNP Jatim.
"Mari kita bersama-sama memerangi narkotika demi menyelamatkan generasi muda kita," ujar Aris dengan semangat.
Baca Juga: BNNP Jatim Tangkap 2 Kurir Ganja 1,8 Kg
Dengan langkah-langkah ini, BNNP Jatim berharap bisa mengurangi angka penyalahgunaan narkotika dan menyelamatkan masa depan generasi muda di Jawa Timur. Zis
Editor : Mariana Setiawati