SURABAYAPAGI.com, Ponorogo - Petani jagung di Kabupaten Ponorogo resah dan mengeluh. Pasalnya, di musim panen raya kali ini, justru harga komoditas tersebut murah meriah, hanya Rp.4.450 per kilogram jauh dari harapan mereka yang menginginkan harga di atas Rp.6.000 per kilogram,
Melihat hal itu dalam kunjungannya, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Menko PMK), Muhadjir Effendy gencar mendorong pemerintah daerah untuk mengintervensi harga jagung.
Baca Juga: Dorong Kesejahteraan Petani, Bulog Jatim Siap Serap Gabah dan Beras dengan HPP Baru
“Mestinya ada intervensi dari pihak pemerintah daerah (Pemerintah Kabupaten Ponorogo),” ungkapnya, Minggu (04/08/2024).
Baca Juga: Mulai Tabur Benih Ikan, Petani di Lamongan Terima Bantuan Pupuk Non Subsidi
Padahal kualitas jagung pada panen tahun ini bagus dimana dalam satu kotak lahan bisa menghasilkan kurang lebih 13 hingga 14 kuintal sekali panen. Sehingga, Muhadjir meminta Pemda menyediakan anggaran untuk membeli jagung dari petani saat panen. Dukungan ini diharapkan bisa meningkatkan hasil produksi petani.
“Tolong jangan ada pemain yang memanfaatkan peluang mencari keuntungan berakibat pada pertanian. Mental petani kita (Indonesia) itu hebat. Bisa bekerja mulai pukul 05.00 wib pagi hingga pukul 17.00 wib sore,” terang Muhadjir.
Baca Juga: Disperta: 1.284 Hektare Sawah di Jombang Rusak Terdampak Banjir
Diketahui, jagung hibrida NK 212 yang ditanam di desa Prayungan adalah bantuan dari pemerintah pusat. Jagung tersebut ditanam di tiga lokasi, salah satunya di desa Prayungan, namun fakta di lapangan menunjukkan harga jagung di tingkat petani wilayah Ponorogo saat ini hanya Rp 4.450 per kg padahal sebelumnya bisa mencapai Rp 6.000 per kg. pn-01/dsy
Editor : Desy Ayu