Home / Politik Pemerintahan : Tudingan Mega, Jokowi Wacana Presiden 3 Periode

Istana tak Diam

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 07 Agu 2024 20:15 WIB

Istana tak Diam

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Peristiwa Desember 2019 silam, saat Jokowi singgung usulkan jabatan presiden tiga periode, kini berhembus lagi, sehingga istana menangggapi.

Koordinator Stafsus Presiden Ari Dwipayana mengungkap Presiden Joko Widodo (Jokowi) selalu menjaga hubungan baik dengan siapa pun. Termasuk kepada Ketua Umum PDIP Megawai Soekrnoputri.

Baca Juga: PDIP dan Mantan Ketua MK, Tolak Jokowi Cawapes 2024

"Presiden Jokowi tetap membuka komunikasi dan menjaga silaturahmi dengan siapa saja, apalagi silaturahmi dengan Ibu Megawati Soekarnoputri dan tokoh-tokoh bangsa," kata Ari kepada wartawan, Rabu (7/8/2024).

Ari menepis narasi 3 Periode dikaitan dengan Jokowi,. Ari memastikan Jokowi selalu taat pada konstitusi.

"Terkait dengan narasi 3 periode yg selalu dikaitkan dengan Presiden Jokowi, perlu ditegaskan bahwa sejak awal saat wacana itu muncul, sikap Presiden Jokowi sangat jelas, beliau patuh dan taat pada Konstitusi. Kewenangan untuk perubahan konstitusi sepenuhnya domain MPR, bukan ditentukan oleh Presiden," ujarnya.

 

Perbedaan Realitas Politik Mega -Jokowi

Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengatakan bahwa Megawati memang tak pernah mengeluarkan pernyataan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada Jokowi.

"Dan itu betul. Selama ini Ibu Megawati itu tidak pernah mengeluarkan statement langsung kepada Bapak Presiden Jokowi maupun tidak langsung. Tidak pernah Ibu mengatakan itu," kata Said di gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Selasa (6/8/2024).

Said mengakui adanya perbedaan realitas politik yang terjadi antara Megawati dan Jokowi. Namun, dia mengatakan hal itu tak berdampak pada hubungan Megawati dengan Jokowi secara langsung.

"Bahwa ada kebijakan, realitas yang berbeda, kita semua tahu. Tapi langsung antara Presiden Jokowi dengan Ibu Megawati sebagai Ibu Ketua Umum, itu tidak pernah terjadi," kata dia.

Said menyampaikan Megawati memiliki sikap tegas dalam pandangannya terhadap demokrasi. Dia menyebut Megawati menginginkan agar semua pihak menaati konstitusi.

"Ketika masalah masuk di persoalan ketatanegaraan dan demokrasi maka Ibu akan selalu menjaga itu. Ibu akan konsisten," kata Said.

"Artinya apa, bahwa, ayolah kita semua taati konstitusi kita. Jangan utak-atik konstitusi. Kan itu aja pesan clear-nya yang mau disampaikan," lanjutnya.

Megawati sebelumnya buka-bukaan soal hubungannya dengan Jokowi. Presiden RI ke-5 sekaligus Ketua Dewan Pengarah BPIP itu mengatakan hubungannya dengan Jokowi baik-baik saja.

 

Baca Juga: BEM UI dan AMI Tuntut Jokowi, Lengser Sebelum 2024

Orang Dekat Jokowi Bergerilya

Mengutip Majalah Tempo edisi 6-12 Februari 2023, orang-orang dekat Jokowi dikabarkan bergerilya dan melobi banyak kalangan untuk mendukung gagasan ini. Bola liar itu masih bergulir karena Jokowi sendiri dinilai tak konsisten memberikan pernyataan menolak. Di suatu kesempatan, Jokowi menyatakan patuh pada konstitusi. Tapi, di lain kesempatan, Jokowi bilang siapa pun berhak mengajukan usulan tersebut.

Berikut sejumlah pernyataan Presiden Jokowi terkait wacana jabatan Jokowi 3 periode:

Jauh hari, Desember 2019 silam Jokowi pernah berujar, jika ada yang mengusulkan jabatan presiden tiga periode, ada tiga makna menurutnya. Pertama, ingin menampar muka Jokowi. Kedua, ingin cari muka. Dan, ketiga, ingin menjerumuskannya. Pernyataan itu Jokowi sampaikan dari Istana Merdeka pada Senin, 2 Desember 2019. Ungkapan ini sebagai protes dirinya tak setuju usulan tersebut.

“Kalau ada yang usulkan itu, ada tiga (niatan) menurut saya, ingin menampar muka saya, ingin cari muka, atau ingin menjerumuskan. Itu saja,” kata Jokowi.

 

Amien Rais, yang Mencurigai

Wacana presiden 3 periode sempat redup tapi kembali mencuat pada 2021 lalu. Adalah Ketua MPR Amien Rais, yang mencurigai adanya skenario yang mengubah ketentuan dalam UUD 1945 soal masa jabatan presiden. Kala itu Jokowi gercep mendinginkan isu tersebut dengan membuat pernyataan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden. Dalam tayangan Senin, 15 Maret 2021, Jokowi berujar dirinya tak niat dan tak menaruh minat menjabat 3 periode.

Baca Juga: Jokowi Curhat ke Menko Polhukam

“Saya tegaskan, saya tidak ada niat. Tidak ada juga berminat menjadi presiden tiga periode,” kata Jokowi.

 

Mencuat Lagi Pada 2022

Isu perpanjangan masa jabatan presiden 3 periode kembali mencuat pada 2022 lalu, tepatnya selang setahun setelah Jokowi menyatakan tak minat. Wacana kali itu lebih ganas, daripada memperpanjang periode, gagasannya adalah menunda Pemilu 2024. Ide ini digemakan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar. Alasannya? Indonesia belum siap karena baru saja diempas pandemi.

Beberapa mendukung, beberapa menolak. Jokowi pun tak kunjung memberikan pernyataan. Banyak yang berspekulasi presiden tengah cek ombak. Barulah setelah sepekan lebih gaduh soal wacana, Jokowi menyatakan patuh pada konstitusi. Di mana dalam Undang-Undang Dasar 1945 jabatan presiden hanya dua periode.

“Kita bukan hanya taat dan tunduk, tetapi juga patuh pada konstitusi,” kata Jokowi, Jumat, 4 Maret 2022.

Jokowi juga menyampaikan wacana penundaan pemilu atau perpanjangan periode jabatan presiden tidak bisa dilarang. Menurutnya, hal ini merupakan bagian dari demokrasi. n jk/rmc/tmp/ar

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU