SURABAYAPAGI.COM, IKN - "Pembangunan ini berjalan dan harus terus kalau bisa kita percepat ya, kalau bisa," kata Prabowo di IKN, Kalimantan Timur, Senin (12/8/2024).
Prabowo menyebut akan mengerahkan pakar-pakar untuk membantu mempercepat penyelesaian IKN. "Tentunya nanti pakar-pakar ya semua harus dikerahkan, semua kemampuan kita. Kalau saya optimis saya lihat ya, saya kira bagus sekali," ucapnya.
Baca Juga: Pengurus PBNU Hadap Jokowi, Janji Investasi di IKN Rp Rp 2-3 triliun
Prabowo menyadari pembangunan IKN memerlukan waktu yang tidak sebentar. Meski begitu, ia optimis IKN sebagai ibu kota sudah bisa difungsikan dalam 4-5 tahun ke depan.
"Pasti kita selesaikan dan ya walaupun memang rencana garis besarnya kalau tidak salah belasan tahun atau kalau tidak salah pernah disebut puluhan, berapa puluh tahun kan sebagaimana ibu kota negara lain kan juga sangat panjang," ucap Prabowo.
"Kita juga tidak boleh memaksakan, tapi kalau saya optimis ya dalam 4-5 tahun saya kira sudah berfungsi dengan sangat baik. Kalau saya ya, saya bukan ahli teknik tapi saya lihat potensinya, saya yakin 5-6 tahun akan bagus dan selesai," tambahnya.
Alasan Pilih Warna Gelap
Pembuat desain Istana Garuda, I Nyoman Nuarta, menjelaskan pilihan warna gelap pada Istana Garuda bukan tanpa alasan. Ia menghindari warna-warna mencolok seperti emas yang biasa digunakan pada bangunan mewah.
"Banyak orang terbiasa melihat warna-warna menyala seperti emas, tapi saya tidak ingin menggunakan warna seperti itu untuk Istana Garuda," kata Nyoman.
Sementara, rangka dalam Istana Garuda dibuat dengan sangat teliti dan cantik, menggunakan baja yang dibeli dari Krakatau Steel. Seluruh rangka dibuat khusus, bukan produk yang dibeli di pasaran.
"Rangka di dalam istana dibuat sendiri, tidak dibeli di toko. Kami menggunakan baja dari Krakatau Steel, dan semuanya dibuat secara khusus," ujarnya.
Dikritik Beraura Mistis
Baca Juga: Upacara Adat Wilwatikta Lamongan, Doakan Perpindahan Ibu Kota Negara ke IKN
Warna bangunan Istana Garuda di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dikritik gelap dan beraura mistis. bernuansa mistis dan lebih mirip kelelawar dibandingkan garuda.
Menanggapi kritik yang ada, I Nyoman Nuarta pun menjelaskan bahwa penilaian karya memang kembali ke masing-masing orang.
“Jadi kalau tu menjadi aura mistis ada segala macam,ya itu terserah masing-masing lah, tapi kita membuat itu tentu Istana agar berwibawa, kita butuh wibawa itu,” ujar I Nyoman.
Dalam salah satu wawancara, I Nyoman Nuarta pernah menjelaskan, rancangannya pada Istana Garuda didasarkan pada dua fungsi. Pertama, fungsi estetik untuk menunjukkan karya seni monumental layaknya GWK.
Penjelasan Nyoman Nuarta
Baca Juga: SIG Pamerkan Aplikasi Semen Hijau dan Solusi Beton Berkelanjutan di IKN
Desainer atau perancang Istana Garuda, Nyoman Nuarta, menjelaskan warna bangunan ikon tersebut.
Istana Garuda merupakan gedung kantor kepresidenan di IKN. Istana Garuda memiliki impresi burung garuda sebagai fasad bangunan.
Nyoman mengungkapkan bahwa warna kuningan di bagian muka Istana Garuda akan mengalami perubahan seiring waktu. Warna tersebut akan secara perlahan berubah menjadi hijau kebiruan karena proses alami yang disebut Patina.
"Warna kuningan di bagian depan akan berubah menjadi hijau, tergantung kondisi alam. Proses oksidasi secara perlahan akan mengubahnya menjadi biru toska," kata Nyoman dilansir Antara, Senin (12/8/2024).
Nyoman mengatakan perubahan warna serupa dengan yang terjadi pada Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali. Patung GWK juga merupakan karyanya
Dikutip dari akun suara.com,nama I Nyoman Nuarta sudah mulai dikenal di dunia seni ketika ia berhasil memenangkan lomba patung proklamator Republik Indonesia di tahun 1979. Sebelum akhirnya membuat desain Istana Garuda, I Nyoman Nuarta sudah membuktikan bakatnya melalui patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang merupakan salah satu objek wisata ikonik di Bali. n ikn/sc/jk/cr11/rmc
Editor : Moch Ilham