SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Siswa SMAN 5 Surabaya kembali menorehkan prestasi gemilang di ajang Indonesia Invention And Innovation Promotion (Innopa) dengan meraih 5 medali emas, 6 medali perak, dan 4 medali perunggu.
Di antara pencapaian tersebut, salah satu tim berhasil menyabet penghargaan Grand Prize dan Scholarship Award dari Binus ASO University. Secara keseluruhan, SMAN 5 Surabaya mengirimkan 15 tim, dengan 11 tim bertanding secara offline di Bali dan 4 tim lainnya berpartisipasi secara online.
Baca Juga: Lewat Program Literasi, BSI Salurkan Beasiswa Rp 10 Miliar untuk Mahasiswa Jatim
Salah satu inovasi yang paling mencolok adalah "Binana Patch," sebuah produk kesehatan berbasis hidrogel yang dirancang untuk mempercepat penyembuhan luka sayat. Produk ini dibuat oleh tim yang terdiri dari tiga siswa kelas 12, yakni Prada Fasya, Zahra Niota, dan Fernanda Aqilla. Binana Patch memanfaatkan kombinasi ekstrak daun binahong dan getah pisang kepok sebagai bahan utamanya.
Kombinasi ini dipilih karena kedua bahan tersebut memiliki kandungan senyawa yang efektif dalam mempercepat proses penyembuhan luka. Daun binahong sudah dikenal luas sebagai obat penyembuhan luka, namun cara pengaplikasiannya belum banyak diketahui masyarakat. Sedangkan getah pisang kepok mengandung saponin, flavonoid, dan koloid yang melengkapi efek penyembuhan binahong.
“Kami berhasil menunjukkan bahwa luka sayat yang biasanya memerlukan waktu hingga 21 hari untuk sembuh, dapat ditutup hanya dalam waktu 6 hari dengan menggunakan Binana Patch,” jelas Prada Fasya, ketua tim, Minggu (08/09/2024).
Hasil uji histopatologi yang dilakukan pada mencit juga menunjukkan bahwa 75-100% jaringan kolagen pada luka telah terbentuk tanpa adanya eritrosit yang keluar, menunjukkan tingkat kesembuhan yang sangat baik.
Baca Juga: Khofifah Bersama Dubes Amerika Bahas Kerjasama Pendidikan hingga Kesehatan
Tantangan utama dalam pengembangan Binana Patch adalah menemukan formulasi hidrogel yang tepat, terutama dalam menentukan persentase ekstrak yang dibutuhkan agar patch memiliki elastisitas dan daya lipat yang optimal.
Proses pembuatan hidrogel sendiri memakan waktu sekitar dua bulan, di mana sebagian besar waktu dihabiskan untuk pengurusan perizinan dan pengujian uji coba etik pada laboratorium sebelum produk diuji coba pada mencit.
Selain Binana Patch, inovasi lain yang dihasilkan oleh siswa SMAN 5 Surabaya di ajang tersebut mencakup berbagai bidang, termasuk farmasi, teknologi informasi, dan kesehatan. Salah satu inovasi unggulan lainnya adalah gel herbal untuk jerawat, alat biofiltrasi untuk polusi udara, dan effervescent herbal untuk menurunkan kolesterol serta risiko stroke. Semua inovasi tersebut menunjukkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dalam menciptakan solusi atas berbagai masalah yang ada di sekitar mereka.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Resmikan Sekolah Bibit Unggul, Wujud Nyata Komitmen Pendidikan untuk Semua
Keberhasilan siswa SMAN 5 ini tidak lepas dari peran pembinaan yang optimal melalui ekstrakurikuler KIR (Kelompok Ilmiah Remaja) bernama Smala Young Scientists (SYS), serta kegiatan P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) yang terus mendorong siswa untuk mengembangkan bakat dan keterampilan inovatif mereka.
Kepala Sekolah SMAN 5, Sukirin Wikanto, menegaskan komitmen sekolah untuk mendukung setiap siswa sesuai dengan motto one student, one talent, baik dalam bidang akademik maupun non-akademik.
Setelah keberhasilan di Innopa, tim SMAN 5 Surabaya juga bersiap mengikuti ajang internasional lainnya, seperti World Scholars Cup di Thailand pada September mendatang, dan Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Zisti
Editor : Desy Ayu